Wagub NTT,Josef Nae Soi, Buka Kaderisasi Pelatih Nasional THS-THM 2019

Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A Nae Soi membuka Kaderisasi Pelatih Nasional 2019 Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) 2019

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GECIO VIANA
Wagub NTT, Josef A Nae Soi saat membuka Kaderisasi Pelatih Nasional 2019 Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria (THS-THM) 2019 di Aula Gereja St Maria Assumpta Kota Kupang, Jumat (21/6/2019) malam. 

Kegiatan ini pun menjadi wadah belajar bersama dan ajang latihan bagi para anggota untuk mempersiapkan diri menggelar kegiatan yang diadakan setiap setahun sekali ini.

"Kaderisasi ini bukan hanya Kaderisasi saja tapi latihan bagi penyelenggara juga berlatih untuk menyiapkan diri untuk melakukan kegiatan ini karena sifatnya nasional," jelasnya.

Selain itu, Maria juga menjelaskan, THS-THM merupakan satu instrumen atau alat bagi kaum muda Katolik untuk berkumpul, belajar bersama dan memiliki karakter yang bagus dan militan.

"THS-THM sebagai sarana berkumpulnya anak muda Katolik yang bagus dan militan," ungkapnya.

Terdapat tiga pilar dalam organisasi THS-THM dengan satu dasar. Ketiga pilar tersebut adalah segi beladiri silat, segi organisasi dan segi rekreasi.

Kabar Gembira dari Teuku Wisnu, Pemain Sinetron Cinta Fitri, Suami Shireen Sungkar, Ahlan Wa Sahlan

Cara Download Lagu Senorita Milik Shawn Mendes, Lengkap dengan Lirik dan Videonya

"Karena anak muda itu belajar dan bermain. Bukan hanya anak muda, tapi juga orangtua. Kegembiraan itu akan membuat jiwa makin tenang dan senang," ungkapnya.

Lebih lanjut, pada organisasi THS-THM dasarnya hanya satu, yakni hanya satu iman Katolik.

"Dasarnya hanya satu yaitu iman Katolik Roma. Jadi spiritualitasnya hanya satu yakni iman Katolik Roma sehingga anggota THS-THM beragama Katolik," jelasnya.

Alasan Kota Kupang, Provinsi NTT dipilih sebagai tempat kegiatan karena ingin menyatukan semua anggota organisasi yang ada di Indonesia.

Selain itu, para anggota yang berasal dari negara dan daerah berbeda dapat belajar dan bekerja sama dengan anggota dari kader lainnya serta memahami karakteristik fisik dan psikologi anggota sesama anggota organisasi.

"Sehingga akan ada empati satu sama lain dan saling membantu," ujarnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved