Anak SDI Warloka Ketakutan, Komodo Sering Masuk Kompleks Sekolah

Anak SDI Warloka Ketakutan, Komodo Sering Masuk Kompleks Sekolah yang ada di Desa Warloka Sahama Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat Flores NTT

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM
Ilustrasi - Komodo Pota ukuran sedang yang dikarantina. Gubernur Viktor Laiskodat Marah, 41 Ekor Komodo dari Pulau Rinca Flores Hendak Dijual ke Luar Negeri. 

Dia mencontohkan, Komodo Bari yang ditemukan beberapa waktu lalu perlu dilestarikan bersama-sama.

Demikian juga di beberapa tempat lain di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).

Komodo
Komodo (Net)

Untuk diketahui, Komodo juga terdapat di wilayah Kabupaten Manggarai Timur (Matim) seperti di Pota.

Upaya pelestarian dan pengembangannya masih membutuhkan keseriusan pemerintah di daerah itu.

Komodo Terlihat di Pulau Padar

Hasil monitor oleh petugas Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), kembali menemukan 1 ekor Komodo berusia sekitar 3 tahun dengan panjang 1 meter di Pulau Padar yakni di Pantai Cincin.

Pada tahun 2018 lalu juga petugas BTNK menemukan 6 ekor Komodo di pulau itu.

Selama ini banyak orang yang belum mengetahui bahwa Komodo juga ada di Pulau Padar yang merupakan salah satu obyek wisata yang selalu ramai dikunjungi karena keindahan pemandangan dari puncak pulau itu.

Kepala BTNK Awang, menyampaikan bahwa anak komodo itu ditemukan di bagian utara Pulau Padar.

"Tahun 2018 lalu ditemukan ada 6 ekor Komodo di Pulau Padar. Pada tahun 2019 ini juga kami melakukan monitor. Hasilnya, ada satu ekor Komodo yang ditemukan di sebelah utara Pulau Padar yakni di Pantai Cincin," kata Awang, saat ditemui wartawan di kantornya, Jumat (14/6/2019).

Dia menjelaskan, ditemukannya anak Komodo di Pantai Cincin itu membuktikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan Komodo dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) sangat baik.

Tata Ulang Pulau Komodo

Terkait rencana Gubernur NTT Viktor Laiskodat untuk menata lagi Pulau Komodo dalam rangka optimalisasi, Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Awang, menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang memperhatikan konservasi di wilayah itu.

KOMODO POTA -- Komodo Pota ukuran sedang yang dikarantina. Gambar diambil,  Kamis (23/8/2012)
KOMODO POTA -- Komodo Pota ukuran sedang yang dikarantina. Gambar diambil, Kamis (23/8/2012) (POS KUPANG/KANIS LINA BANA)

"Kami mengapresiasi inisiatif dari berbagai pihak, tidak hanya gubernur tetapi semua stake holder yang ingin membantu penyelamatan spesies, memperhatikan pengelolaan kawasan konservasi. Kami terbuka sekali karena untuk pengelolaan konservasi ini, BTNK tidak bisa sendiri," kata Awang kepada wartawan, Jumat (14/6/2019) di Labuan Bajo.

Disampaikannya, konservasi di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) membutuhkan peran pemerintah daerah, LSM, pelaku pariwisata dan pihak terkait lainnya.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved