Pakar Komunikasi Unwira Kupang: Media Online Merupakan Konsekuensi Perkembangan IPTEK
Menurut Pakar Komunikasi Unwira Kupang: Media Online Merupakan Konsekuensi Perkembangan IPTEK
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
Selanjutnya, dari aspek keawetan isu yang ada pada berita, menurutnya pada media cetak cenderung lebih lama sedangkan pada media online tidak bertahan lama.
"Jadi isu tetap berjalan sesuai dengan tren. Sehingga saya tetap yakin media cetak tetap memiliki keunggulan sangat mendasar," paparnya.
Dari aspek kedalaman berita, pihaknya menilai kedalaman berita pada media cetak lebih dalam dibandingkan dengan media online yang terkesan mendapatkan berita dengan cepat.
"Pada media cetak Lebih dalam karena kelengkapan tadi sedangkan media online tidak begitu mendalam karena cepat tadi. Contoh saja kelengkapan berita 5W + 1 H saja kelengkapan ini tidak dipenuhi karena cepat. Dengan demikian media cetak dan online ada perbedaan. Namun kredibilitas masih ada pada media cetak karena menyangkut tadi," ungkapnya.
Saat ditanya terkait perkembangan media online di Provinsi NTT, menurutnya perkembangan media online pada tahap yang berkembang pesat karena perkembangan IPTEK dan sulit dibendung.
Namun demikian, media online pun harus ditunjang oleh infrastruktur yang baik seperti jaringan internet dan handphone atau gadget yang mendukung penggunanya mengakses informasi atau berita.
"Memang cepat, akan tetapi publik tidak memiliki kepercayaan terhadap hal tadi (kelebihan media cetak daripada media online). Jadi masyarakat NTT bagi saya masih percaya media cetak," tuturnya.
Menurutnya, para pembaca media cetak yang merupakan pembaca tradisional di NTT masih cukup kuat, terlebih seperti di wilayah Flores.
Diakuinya, saat ini pembaca muda lebih sering membaca berita online ketimbang berita dari media cetak.
"Akan tetapi saat mereka besar nanti mereka akan sadar. Sekarang kan filternya (pada media online) masih lemah. Kesadaran kognitif apakah berita benar atau tidak masih belum. Nanti pada tingkat kedewasaan maka pembaca muda ini akan sadar," ujarnya.
"Hanya masalahnya ruang publik kita ruang publik irasional. Karena orang publik mudah percaya walaupun salah, ia percaya saja karena pendidikan yang kurang dan kurangnya literasi," jelasnya.
Saat dimintai komentarnya terkait media online Pos Kupang, ia menilai hal tersebut merupakan satu terobosan yang bagus terlebih dengan jaringan kerja bersama Kompas Gramedia.
Ia pun sering mengakses berita dari portal berita online Pos Kupang pada sore hari atau mengisi waktu senggangnya.
"Untuk saya. Saya masih percaya karena kerja media pos Kupang sebagai media masih sangat kuat melalui proses yang ketat," katanya.
Menurutnya, Pos Kupang dengan portal berita online yang dimiliki harus menyajikan berita yang berkualitas seperti pada Pos Kupang cetak.