TP. PKK NTT Bangun Desa Model
TP.PKK Provinsi NTT membentuk 22 desa model di NTT. Desa model ini dibentuk satu desa di setiap kabupaten dan kota se - NTT.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
TP. PKK NTT Bangun Desa Model
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- TP.PKK Provinsi NTT membentuk 22 desa model di NTT. Desa model ini dibentuk satu desa di setiap kabupaten dan kota se - NTT.
Hal ini disampaikan Ketua TP. PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno pada acara Workshop Integrasi pencegahan Stunting di NTT.
Workshop ini berlangsung di Kantor TP.PKK Provinsi NTT, Jalan Polisi Militer, Selasa (11/6/2019).
Workshop ini terlaksana kerjasama TP. PKK NTT dengan Pemprov NTT, Universitas Indonesia, Plan International Indonesia.
Acara ini dihadiri Ketua TP. PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno, Kadis Kesehatan NTT, drg. Domi Mere, pengurus TP. PKK NTT dan OPD terkait.
• Ramalan Zodiak Besok Rabu 12 Juni 2019 Aries Jangan Berkhayal Cancer Waspada Kelelahan Libra Rapuh
• Belum Setahun, Proyek Jalan Dalam Kota Kefamenanu Sudah Mulai Rusak
Hadir pula Program Direktur Yayasan Plan International Indonesia, Dwi Rahayu bersama staf Plan International Indonesia, yakni Samuel Absalom Niap (Nasional Project Manager WASH dan ECCD), Silvia Landa (Water for Women Project Manager), Maria Gracea (Program Support Office Manager), Jimris Betty (Monev Coordinator Winner Project), Agus Haru (Communication Officer for PIA).
Menurut Julie, PKK NTT membentuk satu desa di setiap kabupaten sebagai desa model.
"Dalam desa model ini kita dampingi dan lakukan program-program PKK yang langsung ditangani setiap kelompok kerja (pokja)," kata Julie.
Dijelaskan, desa model itu sudah mencakup semua bidang pelayanan termasuk penanganan gizi masyarakat.
"Di NTT ada sekitar 3.000-an desa, karena itu, kami putuskan bahwa setiap kabupaten ada desa model," katanya.
Dikatakan dalam PKK ada pokja-pokja yang langsung bekerja di desa model.
Saat itu, Julie juga mengatakan, program dari pak gubernur baik ,karena fokus pariwisata sebagai prime mover dan juga infrastruktur.
"Semua ini harus didukung oleh SDM. Jangan sampai lapangan kerja ada, infrastruktur sudah baik tapi SDM tidak mendukung, karena itu kita harus bangun SDM," ujarnya.
• Nindi Juara I Lomba Lari Kategori 400 Meter Tingkat Kabupaten Nagekeo
• Fraksi PDIP Minta Pemprov Kaji Penutupan UPT Dinas Pendidikan
Dia juga mengatakan, stunting dan gizi buruk sangat dipengaruhi juga oleh SDM.
"Pak Presidien Jokowi perintahkan gubernur dan saya bahwa stunting harus jadi fokus untuk ditangani," ujarnya
Program Direktur Yayasan Plan International Indonesia, Dwi Rahayu mengatakan, pihaknya sudah ada di NTT sejak beberapa tahun lalu dan saat ini telah melakukan kegiatan di beberapa kabupaten, yakni di TTU, Nagekeo dan Lembata.
"Saat ini kami mencoba untuk mempererat kerja sama dengan Pemprov NTT melalui TP. PKK NTT," kata Dwi.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)