So Sweet, Istri Tertidur Lelap di Bahu Ganjar Pranowo
Ini juga terjadi pada istri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pasangan yang mudik menggunakan angkutan kereta api saat mudik.
Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
So Sweet, Istri Tertidur Lelap di Bahu Ganjar Pranowo
POS KUPANG.COM, JAKARTA -- Perjalanan mudik yang melelahkan membuat banyak pengguna tranportasi tertidur dalam perjalanan.
Ini juga terjadi pada istri Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pasangan yang mudik menggunakan angkutan kereta api saat mudik.
Dalam foto yang yang dibangikan akun twitter Ganjar Pranowo, nampak sang istri tertidur lelap di bahu orang nomor satu Jawa Tengah ini.
Wanita berhibab warna krem tersebut begitu terlelap di bahu Ganjar sambil kedua tangannya memeluk erat lengan pria yang duduk persis di sampingnya. So Sweet!
• Ini Fakta Baru Bom Solo, Ternyata Pelaku Anti Kuliah Pancasila dan Suka Tonton Video Perang Suriah
• 5 Orang Tewas dalam Penembakan di Sebuah Hotel di Kota Darwin
Dalam akun tersebut, Ganjar juga menulis "Memang untuk yang tercinta sebisanya kita beri rasa nyaman, walau cuma lewat bahu buat sandaran." Tulisan ini juga dieri tagar #mudik2019
Tidur di Kereta Api
Sebelumnya Ganjar Pranowo juga tertangkap kamera tidur di Kereta Api.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, akhirnya bersedia mengungkap alasan dirinya tidur di lantai kereta api Purwajaya dari Jakarta menuju Cilacap Jawa Tengah. Ia tidur hanya beralaskan selimut sambil mengenakan jaket, celana jeans dan kaus kaki.
"Sing motret sopo? Itu hanya ngantuk saja," uja
• Ramalan Zodiak Cinta Rabu 5 Juni 2019, Aries Kedatangan sang Mantan, Leo Akan Kencan Malam Hari
• Aktris Indonesia Yannie Kim Bakal Main di Drama Terbaru Lee Dong Wook Setekag Sukses Bintangi Voice3
rnya sambil berkelakar ketika ditemui usai memberikan pengarahan pada personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, di markas BPBD setempat, Jumat (11/11/2016).
Secara singkat, ia kemudian menceritakan alasan dirinya tidur di lantai ketimbang tidur di kursi penumpang. Ia mengaku kelelahan setelah menjalankan aktivitas seharian yang cukup padat.
"Kemarin saya capek banget, karena habis dari (acara) Majalah Tempo mengundang saya suruh baca puisi di Hari Pahlawan, karena sudah janji," ujarnya.
Berangkat dari stasiun Cilacap pada Kamis (10/11/201), kemudian pulangnya naik kereta Purwajaya eksekutif dari Stasiun Gambir Jakarta pukul 22.15 wib, dan sampai di Stasiun Cilacap pada Jumat (11/11/2016) pukul 05.15 wib.
"Saya naik kereta dari sini sih keretanya bagus. Baliknya juga keretanya bagus. Tapi saya saking ngantuk, penuh (penumpang) keretanya, kondekturnya ngomong, "Pak di belakang saja, pak, lega"," ujar Ganjar menceritakan asal mula kejadian itu.
"Oh lega, boleh tidur di bawah nggak saya?" ucap Ganjar mengulang perbincangannya dengan kondektur kereta.
"Kenapa pak?" ucap sang kondektur. "Aku ngantuk banget ini. Akhirnya saya tidur, ngorok saya," kata orang nomor satu di Jawa Tengah ini sambil terkekeh.
Foto Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, yang sedang tidur di lantai gerbong kereta, viral di media sosial dan menjadi perbincangan para netizen. Dari penuturan Ajudan Gubernur Jateng, Dwi Aseanto, ia membenarkan apa yang dilakukan sang Gubernur. Ganjar menata selimutnya sendiri untuk dijadikan alas tidur.
Dikutip dari wikipedia, H. Ganjar Pranowo, S.H., M.IP. lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968 adalah Gubernur Jawa Tengah periode kedua yang menjabat sejak 5 September 2018.
Sebelumnya, ia adalah Gubernur Jawa Tengah periode pertama sejak 23 Agustus 2013 hingga 23 Agustus 2018 dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2004-2009 dan 2009-2013.
Selain itu, Ganjar juga menjabat sebagai Ketua Umum KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) periode 2014-2019 berdasarkan Kongres KAGAMA November 2014 di Kendar
Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar dari ayah bernama S. Pamudji (1933-2017) dan ibu Sri Suparni.
Ganjar Sungkowo, demikian nama awalnya, merupakan anak kelima dari enam bersaudara.
Saudara kandung dari Ganjar Pranowo antara lain Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh (salah satu hakim agung di Indonesia, yaitu Hakim Agung Kamar Perdata[3]), Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan yang terakhir Nur Hidayati.[4] Ayah Ganjar Pranowo sendiri merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan untuk mengikuti operasi penumpasan Pemberontak PRRI/Permesta.
Seperti halnya Joko Widodo, Ganjar Pranowo juga memiliki kisah penggantian nama yang lazim terjadi pada tradisi anak-anak di tanah Mataraman zaman dahulu.
Nama asli dari Ganjar Pranowo adalah Ganjar Sungkowo yang berarti "Ganjaran dari Kesusahan/Kesedihan (Sungkowo)".
"Ganjar berarti hadiah dari Sang Pencipta, sedangkan nama belakang ini berhubungan dengan keadaan ketika Ibu mengandungku. Saat itu keluarga kami sedang banyak dirundung kesusahan. Sungkowo sendiri memiliki arti kesedihan," seperti dikutip di dalam novel "Anak Negeri; Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo".
Namun, ketika memasuki masa sekolah nama Sungkowo diganti dengan Pranowo. "Ibu dan Bapak takut kalau hidupku kelak selalu berkubang kesialan dan kesusahan bila memakai nama Sungkowo."