Gunung Tidar Jadi Saksi Bisu Pertemuan Pertama Ani dan SBY, Begini Kisahnya
Cinta antara Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan sang istri Ani Yudhoyono memang tak perlu diragukan lagi.
Nama Gunung Tidar disebut-sebut berasal dari dua kata, yaitu mati dan modar, yang bermakna sama.
Penamaan itu bukan tanpa alasan, karena dulunya Gunung Tidar disebut angker, tak ada seorang pun yang berani mengunjungi.

Namun, Syaikh Subakir yang berasal dari Persia berhasil menginjakkan kaki di Gunung Tidar dan tinggal di sana hingga akhir hayatnya.
Mengutip dari Tribun Jateng, Syaikh Subakir merupakan leluhur sekaligus salah satu penyebar agama Islam di Jawa Tengah.

"Konon ia menemukan daratan Magelang ratusan tahun lalu, ia menancapkan sebuah prasasti yang sarat akan makna bagi para penerusnya yaitu masyarakat Magelang khususnya, dan masyarakat Indonesia, bahkan dunia pada umumnya," ujar
Bambang Eka Prasetya, salah satu pegiat budaya Magelang.
Tak heran jika di puncak Gunung Tidar terdapat makam Syaikh Subakir yang sering dikunjungi wisatawan.
Selain makam Syaikh Subakir, di puncak Gunung Tidar juga terdapat petilasan Kyai Semar.
Diwartakan Visit Magelang, petilasan tersebut dibuat serupa dengan makam, berbentuk bangunan besar dengan atap kerucut kuning besar dan dijaga oleh patung naga yang mengelilingi ke empat sisi.
Meski tak terlalu tinggi dibanding gunung pada umumnya, Gunung Tidar disebut sebagai 'Paku Tanah Jawa' atau 'Pakuning Tanah Jawa'.
Sebutan tersebut datang dari salah satu legenda tentang Gunung Tidar.
Mengutip dari Visit Magelang, ada legenda yang mengatakan Gunung Tidar sebagai paku yang menancapkan Pulau Jawa yang melayang-layang di tanah.
Terlepas dari sejarah dan legendanya, Gunung Tidar hingga kini masih ramai dikunjungi wisatawan.
Selain berwisata religi, biasanya wisatawan sengaja mendaki Gunung Tidar untuk olah raga.
Tak heran, karena Gunung Tidar ditumbuhi begitu banyak pepohonan nan rimbun.