Any Yudhoyono Wafat
Detik-detik Meninggalnya Ani Yudhoyono Menurut Dr.Terawan di National University Hospital Singapura
Detik-detik Meninggalnya Any Yudhoyono Menurut Dr.Terawan di National University Hospital Singapura.
Penulis: Maria Enotoda | Editor: maria anitoda
Detik-detik Meninggalnya Any Yudhoyono Menurut Dr.Terawan di National University Hospital Singapura.
POS-KUPANG.COM - Detik-detik Meninggalnya Any Yudhoyono Menurut Dr.Terawan di National University Hospital Singapura
Ibu Any Yudhoyono tutup usia.
Any Yudhoyono meninggal pada Sabtu 1 Juni 2019 pukul 11.50 waktu Singapura.
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Ini Doa Ustadz Yusuf Mansur untuk Ani Yudhoyono
• Inilah Profil Lengkap Almarhumah Any Yudhoyono Tanggal Lahir Pendidikan Hingga Karir
• Any Yudhoyono Wafat Ini Kesaksian Keluarga Sebelum Beliau Wafat di National University Hospital
Sebelumnya Any Yudhoyono dirawat intensif di Rumah Sakit di Singapura karena kanker yang dialaminya.
Menurut Dokter Terawan salah satu dokter yang menangani Any Yudhoyono pihaknya sudah berjuang keras agar ibu Any Yudhoyono bisa segera membaik.
Menurut dokter Terawan kondisi kesehatan terakhir Any Yudhoyono Jumat 31 Mei 2019 sudah membaik tetapi tiba-tiba mengalami kemunduran dan itu dari perjalanan penyakitnya.
'' Beliau meninggal dengan kondisinya yang tidak sadar karena mengalami gagal nafas dan memakai respirator,'' ujar Terawan.

Menurut Terawan Any Yudhoyono sudha menggunakan Respirator sejak Jumat 31 Mei malam.
Pihak medis juga sudah berusaha maksimal tetapi tidak membawa hasil.
Terawan juga menambahkan menurunnya kondisi Any Yudhoyono yang menurun bukan dikarenakan kemoterapi tetapi memang karena perjalanan penaykitnya.
'' Penyebab turunnya kondisi ibu any karena perjalan penyakit bukan karena kemoterapi. Dan kondisi penyakit yang tidak memungkinkan adanya pendonoran,'' lanjutnya.
Inilah Profil Lengkap Almarhumah Any Yudhoyono Tanggal Lahir Pendidikan Hingga Karir
Any Yudhoyono lahir pada 6 Juli 1952.
Beliau merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Letnan Jenderal (Purn) Sarwo Edhie Wibowo dan Hj. Sunarti Sri Hadiyah.