Renungan Harian Kristen Protestan
Renungan Harian Kristen Selasa 28 Mei 2019 ''Jangan Terjebak 3 N Yakni Namkak, Naskek dan Naskui''
Renungan Harian Kristen Selasa 28 Mei 2019 ''Jangan Terjebak 3 N Yakni Namkak, Naskek dan Naskui''
Hidup anda akan berubah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) yang dimaksudkan dengan membudayakan adalah mengajar supaya mempunyai budaya; mendidik supaya beradab (berbudaya).
Dengan kata lain membudayakan berarti membiasakan suatu perbuatan yang baik sehingga dianggap sebagai berbudaya: para guru dan orang tua hendaknya memberi contoh dalam membudayakan minat membaca bagi para siswa dan anak-anak.
Kenapa membangn minat baca penting karena ia adalah panggilan iman.
Gemar membaca adalah ciri atau gaya para raja yang diceritakan Alkitab dan ciri utama orang beriman.
Raja Daud dan anaknya Salomo gemar membaca.
Dulu di Indonesia hanya para, raja, anak raja dan para bangsawan yang boleh bersekolah agar dapat baca dan tulis dan dapat terus meneruskan tradisi nenek moyang.
Orang yang beriman adalah orang yang rindu membaca dan merenungkan Firman Tuhan siang dan malam , yang tidak suka duduk bergosip atau mencemooh (Maz. 1:1-2).
Gemar membaca bahkan menurut Salomo mendorong orang untuk memiliki rasa hormat pada Tuhan dan menjadikannya berhikmat (band. Amsal 1:7). Membaca adalah kegiatan seumur hidup (Ulangan 17:19).
Gemar membaca mendorong orang untuk memiliki kosakata yang banyak dan menjadikannya cakap dalam berpidato, berkhotbah, mengajar etc.
Menurut Hary Maddox (1964) kegiatan membaca tidak dapat dipisahkan dari kegiatan study di sekolah: bahwa membaca merupakan “the most important skill in the study”.
Karena itu perlunya suatu gerakan moral bersama tentang pentingnya mengembangkan minat membaca sejak dini.
Gerakan membaca merupakan alat atau media bagi perubahan, tokoh-tokoh dunia yang pandai berfilsafat dan berpidato karena mereka rajin membaca: Sukarno, Gandhi, Kennedy, Thacher, dll.
Pertama, gerakan membaca mendorong masyarakat menjadi kritis dan tidak mudah tertipu dengan berita-berita yang menyesatkan (hoax) yang dapat bukan hanya kepribadian yang bersangkutan, atau meracuni moral masyarakat tetapi juga mengncam dan pada gilirannya dapat menghancurkan NKRI.
Kedua, gerakan membaca mendorong terciptanya masyarakat literasi, dimana timbulnya kesadaran yang tinggi dan bertangungjawab akan kebutuhan informasi yang diakses secara efisien, legal dan tidak melawan hukum.