Hampir Semua Siswa di SMAS Nesi dari Keluarga Miskin, SPP Rp 50 Ribu Per Bulan
Hampir semua siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas Swasta (SMA S) Nesi Neomat Kota Kupang berasal dari keluarga miskin
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Adiana Ahmad
Hampir Semua Siswa di SMAS Nesi dari Keluarga Miskin, SPP Rp 50 Ribu Per Bulan
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Hampir semua siswa-siswi di Sekolah Menengah Atas Swasta (SMA S) Nesi Neomat Kota Kupang berasal dari keluarga miskin. Karena itu pihak sekolah hanya menarik Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dari siswa senilai 50 ribu per bulan.
"Ada 400 lebih siswa kami. Kami harus terapkan itu, sebulan 50 ribu, jika tidak banyak siswa yang tak bisa sekolah karena keluarga tak mampu membayar," ungkap Simon Nesi Kepala SMA S Nesi Neomat kepada POS-KUPANG.COM, di Eks Kantor Bupati Kabupaten Kupang, Kamis (23/5/2019).
Simon mengatakan SMAS Nesi Neomat sendiri hingga saat ini belum memiliki gedung sekolah. Untuk sementara pihaknya menggunakan eks Kantor Bupati Kabupaten Kupang yang berlokasi di Jl. Seoekarno Fontein Kota Kupang.
• dr. Unedo Sebut Wanita Perokok Punya Potensi Besar Kena Kanker Serviks
Kondisi gedung tersebut, kata Simon memang memperhatikan karena sudah tua dan banyak fasilitas yang rusak. Namun, mereka tak punya pilihan lain kecuali tetap melakukan aktivitas belajar mengajar di eks Kantor Bupati Kabupaten Kupang tersebut.
"Yah mau tidak mau, pada intinya kami tetap berjuang untuk nasib pendidikan anak-anak kami. Mereka menjadi tanggung jawab kami dan kami dalam keterbatasan tetap memberikan pengabdian terbaik kepada mereka," ungkapnya.
Untuk operasional sekolah, kata dia, pihaknya juga mendapat bantuan dari donatur. "Dengan kondisi keluarga siswa-siswa kita tentu kita tidak bisa memaksa. Tapi kami akan terus berjuang berkoordinasi dengan berbagai pihak agar ke depan SMAS Nesi Neomat bisa lebih maju, terutama lebih meningkat sarana dan prasarananya," ujarnya.
• Hilda Riwu Kore Imbau Masyarakat Kota Kupang Jangan Takut Periksa Kanker Serviks
Lanjutnya, gedung Eks Kantor Bupati tersebut mereka gunakan sejak tahun 2016." Berkat belas kasih dari Pemkab Kupang yang kala itu masih dipimpin oleh Ayub Titu Eki, SMA S hanya diwajibkan untuk merawat bangunan Eks Kantor Bupati tersebut," ungkapnya.
"Yah seperti inilah kondisi kami, belajar dan mengajar di gedung ini. Kami ada 20 guru dan 7 tenaga Kependidikan. Kami hanya berharap ada perhatian dari pemerintah, terutama untuk murid-murid. Mereka dari keluarga miskin dan patut mendapat perhatian dan kami para guru yang bertahan di sini semata-mata karena kepedulian dan pengabdian kami," tambahnya.(*)