Breaking News

Ramadhan 2019

Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan 2019, Lafadz Doa Menjemput Malam Lailatul Qodar

Sambut 10 Hari Terakhir Ramadan 2019, Ini Cara Dapatkan Lailatul Qodar, Siapkan Doa-doa Terbaik Ini

Editor: Bebet I Hidayat
Instagram
Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar 

Pada malam Lailatul Qadar, umat Muslim melakukan itikaf di masjid 10 malam terakhir.

Apakah cukup di masjid sepanjang waktu, apa saja yang dikerjakan di sana?

Cara Dapatkan Malam Lailatul Qadar Menurut Ustadz Khalid Basalamah di Ramadhan 1440 H

"Laitul Qadr poinnya lebih baik dari 1000 bulan atau sama dengan 83 tahun + 4 bulan."

"Kita harus minta, niat kepada Allah SWT, dan diberikan," katanya.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, keutamaan malam Lailatul Qadar memang sangat istimewa.

Malam Lailatul Qadar selalu menjadi misteri, bukan sebagaimana diungkap sebagian kalangan bahwa malam itu adalah hari ke 17 Ramadan, melainkan diturunkannya adalah Lailatul Qadar, malam yang mulia.

Karena itu, umat Islam berbondong-bondong di 10 hari Ramadan melaksanakan itikaf.

"Sedekah Rp 10.000 di saat Lailatul Qadar, maka pahalanya sama dengan Rp 10.000 diulang 1.000 bulan."

"Mengucapkan Subhanallah berulang-ulang selama 1000 bulan."

"Tujuan utama itikaf adalah mengejar Lailatul Qadar, yang juga menjadi penentuan keputusan satu tahun ke depan," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, Al Quran diputuskan pada malam Lailatul Qadar.

"Allahu Alam umur kita sampai itu atau tidak, apa saja yang dikerjakan adalah lebih baik dari 1000 bulan."

"Saat itikaf, yang dilakukan adalah mendirikan salat di malam Lailatul Qodar diampuni dosanya yang lalu, dibersihkan semuanya."

"Lailatul Qadar berputar di malam-malam ganjil," katanya.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, malam ganjil tersebut adalah malam 21, 23, 25, 27, 29.

"Karena itu, kejarlah di malam-malam ganjil, sering terjadi di malam 27."

"Nabi Muhammad SAW mengikat lebih kencang pakaiannya untuk itikaf di 10 malam terakhir Ramadan.

"Bukan hanya mengikat diri di hari ganjil karena untuk menilai malam ganjil atau tidak, bisa saja berputar di malam ganjil berkelanjutan."

"Bukan mustahil, Lailatul Qodar masih berentetan, tatkala di Indonesia malam genap, di Arab Saudi malam ganjil, begitu sebaliknya," katanya.

Dijelaskan mengapa Indonesia sering terlambat puasa dan Lebaran, menurut Ustadz Khalid Basalamah, bukan hanya pada bulan Hijriah, tapi di malam-malam lain, bulan bisa juga tidak terlihat.

"Kalau bulan tertutup, maka puasa digenapkan 30 hari, Ramadan 29 atau 30, ada yang puasa 28 atau 31 hari itu yang ditolak, sering terjadi karena lokasi."

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, cara untuk mendapatkan Lailatul Qadar itu dilakukan bukan hanya di malam-malam ganjil.

"Jangan pilih malam ganjil saja, tiba 10 terakhir Ramadan, Nabi Muhammad SAW selalu mengikat lebih kuat bajunya."

"Maknanya, banyak melaksanakan ibadah di masjid di 10 malam terakhir bulan Ramadan."

"Itikaf di antaranya selalu membiasakan diri solat 5 waktu on time, diriwayatkan Bukhari Muslim, yang menjelaskan tentang perbuatan yang paling dicintai Allah SWT."

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, Allah mencintai solat pada waktunya, 40 hari dilakukan, maka selamat dari dosa kemunafikan.

"Tidak pernah ingkar janji, tidak pernah berbohong, tidak pernah ingkar amanah."

"Ada kisah, seorang anak muda dari gayanya orang awam."

"Dia melamar anak seorang ulama untuk dijadikan istrinya."

Syaratnya, kata Ustadz Khalid Basalamah, pemuda itu harus solat di masjid itu, 40 hari berturut-turut, tidak pernah terlambat apalagi ketinggalan solat 5 waktu.

"Dia jadi imam, kalau mau terima lamaran, 40 hari solat, tidak pernah ketinggalan, setelah 40 hari diterima lamarannya."

"Setelah dikerjakan on time, langsung berubah semua, sifat kemunafikan hilang."

Karena itu, kata Ustadz Khalid Basalamah, kalau mau tes pegawai, tes solat saja.

"Kalau 40 hari solat, terima, dipastikan, anak muda itu tidak pernah khianat, tidak pernah ingkari janji, hal tersebut berlaku bagi lelaki dan perempuan."

"Perempuan punya syarat khusus, izin ayah kalau belum menikah, izin suami, boleh dengan suaminya, kecuali suaminya meninggal."

"Waktu Nabi SAW masih hidup, istri Nabi tidak pernah itikaf di masjid."

"Kalau itikaf itu mengikat diri, tidak boleh keluar, kecuali darurat."

"Keluar, balik lagi."

Ada kisah, kata Ustadz Khalid Basalamah, empat ada 2 orang Anshar, waktu itikaf, membuntuti Nabi Muhammad SAW, yang sedang mengantar istrinya pulang.

Istrinya tersebut, Sofia, yang mengantarkan makanan kepada Nabi Muhammad SAW.

"Wahai kaum Anshar, pelan-pelan saja, yang bersama saya, istri saya, Sofia, begitu kata Nabi Muhammad SAW."

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, Nabi Muhammad SAW tahu karena selalu saja ada setan mengalir di dalam darah.

Menurut Ustadz Khalid Basalamah, itikaf itu dimulai pada puasa ke 19, malam ke 20, itikaf.

"Keluarnya, setelah solat Idul Fitri, solatnya di sana juga, maka cari masjid yang dipakai solat Dhuha, dipakai solat Ied."

"Saat itikaf, saya kadang bawa rantangan untuk buka puasa, mengaji, duduk, menasehati, bangun, solat malam, habis solat subuh, pulang."

"Kalau ada pendapat ulama, yang menyatakan, paling sedikit antara solat ke solat."

"Itikaf itu beda dengan orang yang solat di masjid, targetnya solat 5 waktu juga di masjid, tidak keluar dari masjid," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Doa Malam Lailatul Qadar Mohon Ampunan Allah SWT Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan 1440 H

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved