Pilpres 2019

Jelang 22 Mei, MUI NTT Minta Elite Tak Provokasi Umat, Ustadz Abdul Somad: Jadilah Ridho

Jelang 22 Mei, MUI NTT Minta Elite Tak Provokasi Umat, Ustadz Abdul Somad: Jadilah Ridho, PBNU Minta Jangan Inkonstitusional

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Bebet I Hidayat
Tribun Wow
Jelang 22 Mei, MUI NTT Minta Elite Tak Provokasi Umat, Ustadz Abdul Somad: Jadilah Ridho 

Kenapa? Untuk apa? Di jalan siapa?

Ada yang mengklaim ini adalah jihad di jalan Allah untuk mendirikan khilafah yang Islami hasilnya meluluh lantakkan negeri. Yang satu yang klaim ini demi demokrasi dan menjaga kemanusiaan. Dan demi kemerdekaan, dan manusia menelan bulat-bulat kebohongan itu.

Dan mereka masuk terhanyut ke dalam ombak dan kekacauan ini.

Sehingga jadilah negeri kami, negeri-negeri muslimin yang luluh lantak dengan tanah. yang kemudian dipermainkan oleh negara-negara (lain) sehingga menjadikan negeri kami semakin luluh lantak.

Kalau kamu bertanya kepada mereka yang melakukan bom bunuh diri di tengah-tengah pasar, tujuan saya adalah membunuh tokoh muslimin yang menjadi target mereka, kalau ada korban lain, kalau niat mereka baik mereka akan masuk surga, saya hanya mempercepat jalan mereka menuju surga.

Bagaikan Tuhan dia memposisikan dirinya.

Saya katakan, jaga negeri kalian ini. 

Saya tidak berbicara tentang pemerintahan, pemerintahan akan berubah-ubah.
Saya katakan negeri kalian ini.

Jangan kalian mudah terprovokasi oleh orang-orang yang mungkin berpakaian putih-putih mengatasnamakan agama, mengatasnamakan ilmu, kemudian menghasilkan meluluhlantakkan negeri ini.

Walaupun mengatasnamakan demokrasi, mengatasnamakan Islam, mengatakan apa saja, yang kemudian negeri ini akan luluh lantah.

Berikut selengkapnya tausiyah dari Habib Ali al Jufri seperti diunggah akun Instagram Ustadz Yusuf Mansur:

Siapa Habib Ali al Jufri?

Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman al-Jufri dilahirkan di kota Jeddah, Arab Saudi tepat sebelum fajar pada hari Jumat, 16 April 1971 bertepatan 20 Safar 1391 H, dari orang tua yang masih keturunan Imam Hussein bin Ali ra.

Habib Ali bin Abdurrahman al-Jufri menjadi sosok ulama dan da'i muda yang nama dan kiprahnya dikenal luas di berbagai negeri muslim, bahkan juga di dunia Barat.

Habib Ali Zainal Abidin bin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Alawi bin Ali bin Alawi bin Ali bin Ahmad bin Alawi bin Abdurrahman Maulah Al-Arsha bin Muhammad bin Abdullah al-Tarisi bin Alawi al-Khawas bin Abu Bakar Al-Jufri putra Muhammad putera Ali putera Muhammad putera Ahmad al-Faqih al-Muqaddam Muhammad bin Ali bin Sahab Mirbat Muhammad bin Ali Khalil Alawi Qassam anak putera Muhammad putera Alwi putera Ubaidullah Ahmad al-Muhajir ila Allah Isa putera Muhammad al-Naqib bin Ali al -Uraidhi bin Jaafar as-Sidiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zain al-Abidin putera dari Hussein (cucu Rasulullah saw) anak dari Ali bin Abu Thalib, suami dari Fatimah al-Zahra puteri Rasulullah .

Ibunya yang mulia puteri Marumah putera Hassan bin Alawi bin Alawi Hassan bin Ali al-Jufri.

Pendidikan:
Di antara guru-guru beliau adalah:

- Habib Abdul Qadir bin Ahmad Al-Saqqaf, Jeddah

- Habib Ahmad Masyhur bin Thaha Al-Haddad

- Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Makkah

- Habib Attas Al-Habsyi

- Habib Abu Bakar Al-Masyhur Al-Adani

- Habib Muhammad bin Abdullah Al-Hadar

- Habib Umar bin Hafiz, Yaman, menjadi guru sekaligus sahabatnya juga dari 1993 hingga 2003

Ketua PBNU: Jauh Hari Gus Dur sudah memprediksi Ustadz Dadakan

Prediksi Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid, dibongkar oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU), KH Said Aqil Siradj.

KH Said Aqil Siradj membongkar prediksi Gus Dur soal munculnya sosok ustadz dadakan.

Gus Dur atau yang memiliki nama lengkap KH Abdurrahman Wahid adalah Presiden keempat RI.

Selain dikenal sebagai seorang presiden, Gus Dur juga merupakan seorang ulama yang disegani.

Gus Dur juga merupakakan cucu dari pendiri NU, Hasyim Asyari dan putra dari Menteri Agama era Soekarno, Wahid Hasyim.

Keistimewaan Gus Dur yang kerap menjadi buah bibir di masyarakat adalah mengenai prediksi-prediksi yang kerap terjadi.

Kali ini, dalam kesempatannya hadir dalam wawancara bersama Najwa Shihab di Narasi TV, KH Said Aqil Siradj membeberkan mengenai prediksi Gus Dur tentang ustadz dadakan yang kini terbukti telah terjadi.

"Gus Dur sudah memprediksi itu waktu masih menjabat sebagai Ketua PBNU," ujar KH Said Aqil Siradj yang kini menjabat sebagai Ketua Umum PBNU ini.

"Baca buku kedokteran, sudah selesai baca, paham dikit-dikit lah, pasang papan nama, Said Aqil menerima pasien jam 8 sampai jam 10 kira-kira bisa gak tuh," kata KH Said Aqil Siradj di Narasi TV, Jumat (15/3/2019).

"Saya baca buku tentang komputer tentang mesin, selesai baca satu buku, menerima servis komputer, enggak bener dong."

"Kamu jangan memasuki wilayah yang kamu nggak ngerti."

"Gus Dur sudah prediksi, waktu Gus Dur masih Ketua PBNU, 'nanti akan datang masa, ada orang bukan keturunan pesantren dipanggil ustadz', Gus Dur sudah prediksi."

"Banyak Gus Dur itu, bahasa kita-nya Gus Dur mendapatkan wangsit (petunjuk) ya, direct illumination dari Allah yang menunjukkan hal-hal yang akan datang," imbuh KH Said Aqil Siradj.

Tampaknya, perkataan Gus Dur tersebut relevan dan benar-benar terjadi hari ini.

KH Said Aqil Siradj melanjutkan, adanya ustadz dadakan sangat berbahaya bagi kehidupan beragama.

Terlebih jika ustadz dadakan tersebut menyerukan kebencian dan saling mengkafirkan.

"Sangat-sangat berbahaya, kalau orang sesama Islam saja gampang mengkafirkan, very-very danger, tidak ada danger selain ini," kata KH Said Aqil Siradj.

"Yang Islam itu seperti apa? Hanya mereka saja, yang lain kafir gitu?," imbuh KH Said Aqil Siradj.

KH Said Aqil Siradj menilai, keislaman tidak sekedar tercermin dari penampilan dan pakaian.

Melainkan keislaman tercermin dari kebaikan yang dilakukan kepada sesama manusia.

"Islam bukan pakaian, orang Islam adalah orang yang temannya tidak terganggung melalui lisannya dan tangannya," kata KH Said Aqil Siradj.

Lebih lanjut, KH Said Aqil Siradj mengajak segenap pihak untuk mengintrospeksi diri.

Juga bersikap proporsional dalam mencari rujukan informasi.

Profil KH Said Aqil Sirodj

Prof Dr KH Said Aqil Siradj lahir di Cirebon 03 Juli 1953. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PBNU periode 2010 - 2015.

Pada bulan April 2018, KH Said Aqil Siradj terpilih menjadi salah satu tokoh muslim berpengaruh di dunia yang berada di urutan ke-22 yang dirilis oleh The Muslim 500 yang diselenggarakan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre di Amman, Jordania.

KH Said Aqil Siradj mengenyam pendidikan keagamaan di Arab selama lebih dari 13 tahun.

Berdasarkan silsilah nasab KH Said Aqil Siradj merupakan dzuriyah Rasullullah yang ke-32.

Pasangan: Nur Hayati Abdul Qodir
Anak: Muhammad Said Aqil, Rihab Said Aqil, Nisrin Said Aqil, Aqil Said Aqil
Orang Tua: Aqil Siradj, Afifah Harun

Pendidikan:
S1 Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah, lulus 1982
S2 Universitas Umm al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, lulus 1987
S3 University of Umm al-Qura, jurusan Aqidah / Filsafat Islam, lulus 1994

Pendidikan Non-Formal:
1. Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon
2. Pesantren Hidayatul Mubtadi’en Lirboyo Kediri (1965-1970)
3. Pesantren Al-Munawwir Krapyak Jogjakarta (1972-1975)
4. Stadium General STAI Mathaliul Falah Kajen Margoyoso Pati

 (*)

(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved