Lihat Reaksi Gibran Rakabuming saat Pendukung Ayahnya Dikait-kaitkan dengan Komunis

Lihat Reaksi Gibran Rakabuming saat Pendukung Ayahnya Dikait-kaitkan dengan Komunis dan atheis

Editor: Bebet I Hidayat
Kolase Twitter/kompas.com
Tengku Zulkarnain, Jokowi, dan Gibran Rakabuming 

POS-KUPANG.COM - Ustadz Tengku Zulkarnainmencuitkan tulisan di Twitter pribadinya yang sudah terverifikasi menyinggung soal kelakuan para pendukung paslon 01, Jokowi-Maruf sambil menandai akun Jokowi.

Cuitan Ustadz Tengku Zulkarnain ini pun menuai respon dari salah seorang anak Jokowi, Gibran Rakabuming.

Dalam cuitannya, Ustadz Tengku Zulkarnain ini mengaku tak bisa membayangkan bagaimana bila Jokowi memimpin Indonesia selama 2 periode.

Seperti diketahui, Jokowi ini sudah menjadi Presiden RI untuk periode 2014-2019.

Dan di Pilpres 2019 ini, Jokowi kembali maju sebagai petahana didampingi oleh Maruf Amin.

Sehingga masih ada peluang Jokowi untuk kembali menduduki kursi RI nomor 1.

Tes Kepribadian: 5 Gambar ini Dapat Ungkap Kepribadian dan Kejeniusan Kamu lho, Coba yuk!

Pria yang Ancam Penggal Kepala Jokowi Terancam Hukuman Mati

Ustadz Yusuf Mansur: Sosmed Kok Buat Nyakitin Orang, Aa Gym Minta Agar Jauhi Berbuat Zalim

Dari hasil Real Count KPU sementara untuk Pilpres 2019 Senin (13/5/2019) pagi, terlihat perolehan Jokowi-Maruf ini masih unggul dibandingkan dengan Prabowo-Sandi.

Dari perolehan data yang masuk 79,31%, Jokowi-Maruf masih unggul dengan perolehan 56.30%.

Sementara untuk paslon Prabowo-Sandi berhasil mendapat 43.70% hasil suara dari perhitungan Real Count KPU.

Namun, Ustadz Tengku Zulkarnain ini memiliki kekhawatiran tersendiri apabila Jokowi kembali memimpin untuk kedua kalinya.

Menurut Ustadz Tengku Zulkarnain, ketidaksetujuannya jika Jokowikembali memimpin adalah karena para pendukung Jokowi ini kerap menggunakan bahasa kasar dan tidak jujur melihat masalah hidup dan kehidupan.

Kemudian, Ustadz Tengku Zulkarnain memberikan doanya agar Allah senantiasa melindungi bangsa Indonesia.

Berikut cuitan selengkapnya dari Ustadz Tengku Zulkarnain.

"Tidak terbayang bagaimana nasib negeri ini pak @jokowi jika anda dua priode memimpin bangsa ini.

Kasar bahasa pendukung anda dan tidak jujur melihat masalah hidup dan kehidupan.

Semoga Allah melindungi negeri ini dari cara hidup dan akhlaq PKI komunis dan at**s... amin," tulis Tengku Zulkarnain di akun Twitter @Ustadztengkuzul, Sabtu (28/4/2019).

cuitan Ustaz Tengku Zulkarnain sambil menandai akun Twitter Jokowi
cuitan Ustaz Tengku Zulkarnain sambil menandai akun Twitter Jokowi (twitter @ustaztengkuzul)

Cuitan Ustadz Tengku Zulkarnain ini pun memperoleh respon yang cukup banyak dari netizen.

Terlihat hingga Minggu (28/4/2019), sdah ada 1.282 Retweet, 2.047 komentar dan 5.066 suka.

Dari 5 ribu yang menyukai unggahan Ustadz Tengku Zulkarnaian, ternyata salah seoarang anak Jokowi, yakni Gibran Rakabumingikut memberikan responnya.

Menurut pantauan TribunnewsBogor.com, akun Twitter Gibran Rakabuming, @Chilli_pari ayang sudah terverifikasi terlihat memberikan tanda Suka untuk cuitan Ustadz Tengku Zulkarnain yang seolah tak ingin Jokowi menang dua periode.

anak Jokowi, Gibran Rakabuming beri respon soal cuitan Tengku Zulkarnain
anak Jokowi, Gibran Rakabuming beri respon soal cuitan Tengku Zulkarnain (Twitter @Chilli_Pari)

Tak hanya sekali, Ustadz Tengku Zulkarnain juga menyebutkan sikap kasar pendukung Jokowi-Maruf.

"pak @jokowi dan yang Mulia Yai Ma'ruf Amin kenapa pendukung bapak bahasanya sangat kasar seperti orang yg tidak berpendidikan dan anak didik komunis atheis ya?

Apakah Yai dan @jokowi tidak malu punya pendukung spt mereka itu di negara Pancasila ini?

mohon maaf yai dan pak Jokowi," tulis Ustadz Tengku Zulkarnain.

Yunarto Wijaya Beri Tanggapan untuk Cuitan Tengku Zulkarnaian : Tahu Tempat Beli Cermin?

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengomentari Tweet Tengku Zulkarnain soal pendukung capres dan cawapres nomor urut 01, Jokowi-Maruf di Twitter-nya.

Pada Tweet-nya tersebut, Tengku Zulkarnain menanyakan kepadaJokowi dan Maruf Amin, kenapa para pendukungganya memiliki bahasa sang kasar.

Tweet itu kemudian ditanggapi oleh Yunarto Wijaya yang menanyakan kembali kepada capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, di mana tempat yang menjual cermin besar.

Cermin itu, kata Yunarto Wijaya, ingin diberikan untuk salah satu pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Komentar itu berawal dari Tweet Ustadz Tengku Zulkarnain yang menanyakan kepada Jokowi dan Maruf Amin kenapa bahasa pada pendukungnya seperti orang yang tidak berpendidikan.

Ia bahkan menyindir apakah Jokowi tidak melu memiliki pendukung seperti itu di negara ini.

Tengku Zulkarnain dan Yunarto Wijaya
Tengku Zulkarnain dan Yunarto Wijaya (Kolase Twitter @ustadtengkuzul dan @yunartowijaya)

Pertanyaan itu disampaikan oleh Ustadz Tengku Zulkarnain di akun Twitter miliknya, @ustadztengkuzul, Sabtu (27/4/2019).

"pak @jokowi dan yang Mulia Yai Ma'ruf Amin kenapa pendukung bapak bahasanya sangat kasar seperti orang yg tidak berpendidikan dan anak didik komunis atheis ya?

Apakah Yai dan @jokowi tidak malu punya pendukung spt mereka itu di negara Pancasila ini?

mohon maaf yai dan pak Jokowi," tulisnya.

Pak @prabowo & mas @sandiuno tau tempat beli cermin ukuran besar buat salah 1 pendukungnya?

Yunarto Wijaya tampak balik bertanya kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Namun, yang ia tanyakan yakni tempat membeli cermin besar.

"Pak @prabowo & mas @sandiuno tau tempat beli cermin ukuran besar buat salah 1 pendukungnya?," tulisnya.

Yunarto Wijaya balas Tweet Tengku Zulkarnain
Yunarto Wijaya balas Tweet Tengku Zulkarnain (Twitter/@yunartowijaya)
Akui Salah Cuitan

Wakil Ketua MUI Pusat, Ustaz Tengku zulkarnain menjadi perbincangan setelah mengeluarkan pernyataannya soal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS).

Dalam pernyatannya di akun Twitter-nya itu, UstazTengku Zulkarnain meminta maaf karena telah salah menyampaikan kalau dalam RUU itu pemerintah akan menyediakan kontrasepsi untuk remaja yang ingin meakukan hubungan suami istri.

Pernyataan tersebut dibantah oleh Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf Ace Hasan Syadzily secara langsung saat bertemu di acara iNews Sore.

Setelah perdebatan tersebut Ustaz Tengku Zulkarnainmenyampaikan permintaan maaf melalui akun Twitternya @ustadtengkuzul.

"Setelah mencermati isi RUUP-KS sy tdk menemukan pasal penyediaan alat kontrasepsi oleh Pemerintah utk pasangan Remaja dan Pemuda yg ingin melakukan hubungan suami isteri.

Dengan ini saya mencabut isi ceramah saya tentang hal tersebut. Dan meminta maaf krn mendapat masukan yg salah," tulis Ustaz Tengku Zulkarnain.

Cuitan Ustaz Tengku Zulkarnain, Selasa (12/3/2019).
Cuitan Ustaz Tengku Zulkarnain, Selasa (12/3/2019). (Twitter/@ustadtengkuzul)

Menanggapi hal itu, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi,Mahfud MD ikut mengomentari soal permintaan maaf UstazTengku Zulkarnain.

Hal ini diungkapkannya melalui akun Twitternya, @mohmahfudmd, Rabu (13/3/2019).

Awalnya, netizen dengan akun @dwinitayu menautkan kicauan permohonan maaf Tengku Zulkarnain.

Warganet tersebut lantas menanyakan kepada Mahfud MD apakah pernyataan Tengku Zulkarnain melanggar hukum.

"@mohmahfudmd kalau kasus seperti ini, secara hukum gak melanggar ya Pak?" tanya netizen @dwinitayu.

Pertanyaan itu lantas dijelaskan Mahfud MD dengan menyebut bahwa dalam hukum ada dua jenis delik.

Mahfud MD mengatakan terdapat delik aduan dan delik umum.

Lantas, dirinya memaparkan bahwa ada kasus yang tidak diproses hukum demi kepentingan yang lebih besar.

"Di dlm hukum intinya begini: kalau delik aduan bs selesai kalau minta maaf dan dimaafkan;

kalau delik umum tak bs diselesaikan dgn "maaf", hrs dibawa ke pengadilan.

Tp di dlm hukum jg ada asas oportunitas dimana berdasar UU ada kasus yg tak diproses demi kepentingan yg lbh besar," papar Mahfud MD.

Kicauan Mahfud MD tanggapi pernyataan Tengku Zulkaranin, Rabu (13/3/2019).
Kicauan Mahfud MD tanggapi pernyataan Tengku Zulkaranin, Rabu (13/3/2019). (Twitter/@mohmahfudmd)

Sebelumya, Mahfud MD juga sempat memberikan komentar terkait pernyataan Tengku Zulkarnain.

Mahfud mengatakan bahwa RUU itu telah diklarifikasi oleh DPR.

Hingga kini RUU itu masih dalam pembahasan dan masih bisa berubah.

"Saya baca di media, sudah diklarifikasi sendiri oleh DPR bhw RUU yg akan menyediakan alat kontrasepsi (RUU PKS) itu memang ada tetapi:

1) RUU itu bkn dari Pemerintah melainkan inisiatif DPR;

2) RUU itu belum dibahas dan masih bisa berubah. Apanya yg perlu dikomentari lagi?," kata Mahfud MD.

Hitungan Iseng Hasil Pilpres Tengku Zulkarnain Dikritik Gus Nadir

Tengku Zulkarnain membuat hitungan iseng terkait Pilpres 2019.

Nadirsyah Hosen menulis cuitan agar Tengku Zulkarnain tidak membodohi umat dengan hitungan ngawurnya.

Menurut Wasekjen MUI itu, bila pemilih di Jawa Barat dan Banten memilih Prabowo Subianto, sedangkan di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Joko Widodo (Jokowi) menang, maka hasil keduanya seri.

Sama halnya dengan Nusa Tenggara Barat di mana calon presiden nomor urut 02 menang dan Jokowi menang di Bali.

Hasil untuk kedua kandidat Pilpres 2019 ini pun seri.

Bila Sulawesi Selatan dimenangkan Prabowo, maka hasil keduanya seri karena Jokowi menang di Nusa Tenggara Timur.

Pun dengan di Maluku dan Maluku Utara, di mana kedua kandidatPilpres 2019 juga meraih suara di masing-masing provinsi tersebut.

Sulawesi Utara yang memenangkan Prabowo, sedangkan Jokowi menang di Papua dan Papua Barat.

Lagi-lagi, menurut Tengku Zulkarnain, hasil untuk keduanya seri.

Sementara itu, hanya tersisa Sulawesi dan Sumatera yang kebanyakan memenangkan capres Prabowo.

Dari hasil hitungan tersebut, Tengku Zulkarnain melontarkan pertanyaan, siapa yang menang?

"Hitungan Iseng:"

"Jabar+Banten utk Prabowo, Jatim+Jateng, Jokowi Menang, Hasil Seri."

"NTB utk 02, Bali 01, Hasil Seri."

"Sulsel utk 02, NTT utk 01,Hasil Seri."

"Maluku dan Maluku Utara, Seri."

"Sultra utk 02, Papua,Papua Barat utk 01, Hasil Seri."

"Sisa Sulawesi+Sumatera 02."

"SIAPA MENANG?" tulis Juru Kampanye Nasional (Jurkamnas) Prabowo-Sandi itu.

Cuitan Tengku Zulkarnain itu pun menuai komentar dari banyak kalangan, termasuk Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir.

Rois Syuriah pengurus cabang istimewa NU Australia-Selandia Baru itu pun menyebut, hitungan iseng ala Tengku Zulkarnain itu, hitungan ngawur.

Gus Nadir meminta agar Tengku Zulkarnain tidak membodohi umat dengan hitungan ngawur tersebut.

Sebab, setiap daerah memiliki jumlah pemilih yang berbeda.

Sementara pada Pemilu 2019 menggunakan hitungan per kepala.

Di akhir cuitan, Gus Nadir menegaskan agar jangan lagi membodohi umat walau memiliki pilihan berbeda.

"Kakanda @ustadtengkuzul janganlah membodohi umat dg hitungan ngawur semacam ini."

"Tiap daerah jumlah pemilihnya berbeda."

"Pemilu ini hitungan per kepala."

"8 ribu org yg klik like dan 2 ribu yg RT sdh ikut-ikutan bodoh jadinya."

"Berbeda boleh, bodoh2i umat janganlah, Kakanda sayang," tulis Gus Nadir.

(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved