Ustadz Yusuf Mansur
Ustadz Yusuf Mansur Puji Warga Thionghoa Siapkan Buka Puasa Gratis, Sebut Tolorensi Antaretnis
Foto itu ia ambil dari foto master Harian Kompas yang memuat sebuah Klenteng di Lio, Jakarta, menyediakan buka puasa gratis untuk ummat Muslim
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Kekayaan yang harus kita jaga bersama.
Setelah di dan jadi Indonesia, ga ada lagi keturunan Arab, mestinya.
Juga keturunan China.
Tp Indonesia.
Kecuali sbg identitas leluhur yg hrs dihormati dan dijaga.
Bukan sebagai superioritas.
Dan jg bukan sebagai pelecehan
Namun soal kemajuan, keberadaban, kepemimpinan, kewirausahaan, dunia kerja profesional, olahraga, dan bidang2 kemasyarakatan, kompetisi, tetap harus digelorakan.
Antaretnis, antarsuku, antarkaum, hrs biasa berkompetisi.
Kompetisi tidak selalu hrs negatif, hrs buruk, hrs jelek. Engga.
Bahkan saat menyebut kaum muslimin muslimat, saya mendorong, ya haruslah sebagai muslimin muslimat, memimpin.
Tinggal kualitasnya yang ditingkatkan.
Bertarung scr fair, lewat mutu, pengabdian, pelayanan, agar melebihi kaum lain, msh boleh dan silahkan, bahkan harus diperjuangkan.
Trmasuk misalnya saat menyebut etnis Betawi.
Ya saya bangkit. Bangun.