Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo
Hanung Bramantyo yang merupakan suami dari Zaskia Adya Mecca ini telah kehilangan sahabat terbaiknya.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Setelah itu ia pindah mempelajari dunia film di Jurusan Film - Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Pada Festival Film Indonesia 2005, ia terpilih sebagai Sutradara Terbaik lewat film arahannya, Brownies.
Ia juga dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik untuk film cerita lepasnya, Sayekti dan Hanafi, namun kalah oleh Guntur Soehardjanto.
Pada Festival Film Indonesia 2007 ia kembali menyabet penghargaan Sutradara Terbaik melalui filmnya Get Married.
Perempuan Berkalung Sorban
Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis.
Salah seorang dari pengurus Majelis Ulama Indonesia memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya.
bidah El Khalieqy, penulis novel dan film Perempuan Berkalung Sorban, dalam sebuah wawancara bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang pemberdayaan wanita.
• Bupati Sumba Tengah Pimpin ASN Galang Dana Dukung Sidang Raya PGI
• Ustadz Abdul Somad Peluk Bocah Berumur 2 Tahun, Naufal Sempat Nangis Ingin Bertemu UAS
Tanda Tanya
Salah satu filmnya yang kontroversial adalah "Tanda Tanya (?)" yang mempertanyakan tentang intoleransi di mana Front Pembela Islam memprotesnya dan Hanung telah menemui Majelis Ulama Indonesia dan menyetujui memotong beberapa bagian filmnya.
Walaupun begitu filmnya yang menyajikan kemoderenan dan kedamaian dalam Islam mendapat sambutan yang baik di Singapura, Australia dan Kanada.
Cinta Tapi Beda
Setelah beberapa hari tayang di bioskop secara nasional, film ini sempat menuai protes, khususnya dari masyarakat Minangkabau.
Bahkan, sebuah forum persatuan masyarakat Minangkabau melaporkan Hanung Bramantyo selaku sutradara film ini ke Polda Metro Jaya.
Hanung dilaporkan berkenaan dengan Pasal 156 KUHP Jo Pasal 4 dan 16 UU.N0.40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis tentang larangan perbuatan menanamkan kebencian ter-ha-dap salah satu suku, etnis, agama, dan golongan dalam wilayah hukum Indonesia dan tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis.
• Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini Minggu 12 Mei 2019, Aries Memikat Leo Intim Scorpio Berbahaya
• VIDEO: Angggota Polisi Polres Manggarai Temukan Fakta Mengejutkan di Rumah Janda Empat Anak
Pasalnya pengangkatan tokoh perempuan yang bermukim di Padang yang non-muslim dianggap menyinggung masyarakat Minangkabau yang identik dengan agama Islam.
Untuk mengklarifikasi kontroversi ini, melalui akun twitter-nya, Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa tokoh Diana tidak disebutkan sebagai gadis Minangkabau, ia jelas-jelas menggunakan Salib dan keluarga Diana memiliki kegemaran akan makanan Babi Rica-rica.
Sesungguhnya tokoh ini merupakan warga pendatang yang tinggal dan besar di Padang dan menunjukkan keberagaman masyarakat Padang.
Hanung Bramantyo juga menyayangkan banyaknya protes yang datang dari masyarakat yang bahkan belum menonton sendiri film ini.
Soekarno: Indonesia Merdeka
Pada bulan September 2013, puteri dari Soekarno, Rachmawati mengkritik bahwa film ini tidak cocok menampilkan Ario Bayu berperan sebagai Soekarno.
Ia menganggap aktor Anjasmara lebih layak memerankan tokoh tersebut.
• VIDEO: Angggota Polisi Polres Manggarai Temukan Fakta Mengejutkan di Rumah Janda Empat Anak
• VIDEO: Polisi Ngajak Duel, Pria Ini Ngamuk ke Anggota Satlantas Polres TTU, Ternyata Ini Penyebabnya
Filmografi
Topeng Kekasih (2000)
Gelas-Gelas Berdenting (2001)
When... (2003) - film pendek
Brownies (2004)
Catatan Akhir Sekolah (2005)
Sayekti dan Hanafi versi RCTI (2005)
Jomblo (2006)
Lentera Merah (2006)
Kamulah Satu-Satunya (2007)
Legenda Sundel Bolong (2007)
Get Married (2007)
Ayat-Ayat Cinta (2008)
Doa Yang Mengancam (2008)
Perempuan Berkalung Sorban (2009)
JK - film pendek (2009)
Get Married 2 (2009)
Menebus Impian (2010)
Tendangan dari Langit (2010)
Sang Pencerah (2010)
Pengejar Angin (2011)
Perahu Kertas (2012)
Cinta Tapi Beda (2012)
Perahu Kertas 2 (2013)
Gending Sriwijaya (2013)
Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
Hijab (2015)
2014 (2015)
Talak 3 (2016) - bersama Ismail Basbeth
Rudy Habibie (2016)
Surga Yang Tak Dirindukan 2 (2017)
Kartini (2017)
Jomblo Reboot (2017)
Benyamin Biang Kerok (film 2018) (2018)
The Gift (2018)
Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018)
Sebagai pemain[sunting | sunting sumber]
Jomblo (2006) - sebagai koki
Lentera Merah (2006) - sebagai Dewan Alumni 65
Get Married 2 (2009) - sebagai pemarkir mobil
Get Married 3 (2011) - sebagai orang buta
Perahu Kertas (2012) - sebagai tamu di pameran lukisan Galeri Warsita
Habibie & Ainun (2012) - sebagai Sumohadi
Cinta Tapi Beda (2012) - sebagai Pelanggan Cafe
Slank Nggak Ada Matinya (2013) - sebagai Pak Teguh
Youtubers (2015) - sebagai Sutradara. (*)