Tinjau Lokasi Calon Ibukota NKRI, Jokowi Nilai Bukit Soeharto di Kalimantan Timur Sangat Mendukung
Provinsi Kalimantan Timur merupakan provinsi pertama yang dikunjungi Presiden dalam melakukan peninjauan awal terkait kelayakan calon ibu kota.
Berdasarkan agenda yang diterima, Jokowi akan lepas landas menggunakan pesawat kepresidenan dari Bandara Halim Perdanakusuma sekitar pukul 09.00 WIB dan diperkirakan mendarat di Balikpapan sekitar pukul 11.30 WITA.
Kedatangan Jokowi ke Kaltim untuk meninjau salah satu kandidat lokasi sebagai Ibu Kota Negara pengganti DKI Jakarta yaitu Taman Hutan Raya Bukit Soeharto di Kutai Kartanegara.

Bukit Soeharto memiliki luas sekitar 61 ribu hektare dan untuk menuju ke kawasan ini dapat di tempuh dengan jalan darat dari Samarinda kurang lebih sekitar 1,5 jam atau dari Balikpapan dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Presiden Jokowi telah memutuskan pemindahan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa.
Namun, terkait lokasinya hingga saat ini belum diputuskan.

Menurutnya, rencana pemindahan ibu kota sudah dibahas secara internal sejak tiga tahun lalu dan telah dilakukan kajian olej Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait sisi ekonomi, sosial, politik, dan lingkungan.

Terdapat tiga alternatif daerah dengan luas wilayah bervariasi.
Wilayah pertama memiliki luas 80 ribu hektare, wilayah kedua 120 ribu hektare, dan wilayah ketiga 300 ribu hektare.

Adapun nilai pembangunan ibu kota baru diperkirakan mencapai Rp 480 triliun yang bersumber dari APBN, BUMN, dan investor swasta.
Setelah meninjau kawasan Bukit Soeharto, Jokowi akan terbang ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada sore harinya.
Di sini, Presiden akan kembali meninjau lokasi yang menjadi kandidat untuk dibangun ibu kota baru.
Nonton Video-nya berikut ini :
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Jokowi Tinjau Bukit Soeharto, dari Canda Tawa Hingga Sederet Fakta di Kandidat Ibu Kota Negara Baru, http://kaltim.tribunnews.com/2019/05/07/jokowi-tinjau-bukit-soeharto-dari-canda-tawa-hingga-sederet-fakta-di-kandidat-ibu-kota-negara-baru?page=all.
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani
Editor: ade mayasanto