Sadis! Ayah Aniaya Bayi 3 Bulan hingga Tewas, Ada Bekas Luka Pukulan dan Gigitan, Tangan Patah
Sadis! Ayah Aniaya Bayi 3 Bulan hingga Tewas, Ada Bekas Luka Pukulan dan gigitan, Tangan Patah
Puskesmas kembali menolak dan melaporkan temuan tanda-tanda kekerasan pada balita tersebut ke pihak kepolisian.
"Akhirnya kami tangkap pelakunya pada Rabu (1/4/2019)," ujar Erick.
3. Pernah patah tangan
SK menyebutkan, sebelum kejadian terakhir itu, bayinya pernah mengalami patah tangan pada Februari lalu.
"Waktu itu saya kira karena sayanya kurang teliti. Terus dibawa ke RS Harapan Kita, kata dokter ini enggak lazim patahnya," kata dia.
Sang dokter juga bertanya kepada SK tentang kemungkinan KQS dianiaya. "Saya jawab enggak," ujarnya.
Ia sempat menaruh curiga kepada suaminya. Alasannya, KQS selalu menangis ketika digendong atau dicium ayahnya.
Menurut SK, suaminya selalu diam dan mengaku tidak tahu soal bekas luka pada tubuh anaknya.
4. Dianggap membawa sial
Berdasarkan hasil pemeriksan polisi, Erick mengatakan sang ayah tega menganiaya bayi itu karena berpikir bayi tersebut akan membawa kesialan bagi keluarganya.
"Pelaku menganggap anaknya itu merupakan anak hasil hamil di luar nikah. Jadi malu sama keluarga besarnya dan pelaku berpikir kalau anak hasil hamil di luar nikah bisa mendatangkan kesialan dan kemalangan buat keluarganya," kata Erick. Karena itu ia melakukan penganiayaan.
5. Sering lakukan kekerasan terhadap istri
Erick mengatakan, MS juga mengaku sering melakukan kekerasan terhadap istrinya. "Dari pemeriksaa awal diketahui MS sering melakukan penganiayaan sejak masa pacaran kepada istri," ujar dia.
Hal itu juga dibenarkan KS yang mengaku sering mendapat perlakuan kasar. "Iya, dia memang ringan tangan kayak nendang terus melempar apa gitu ke saya," ujar SK.
Saat ini polisi berencana menggali kembali makam bayi itu. Erick mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mencari bukti dalam menetapkan MS sebagai tersangka.