Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad Mengaku Terbelenggu Fitnah dan Caci Maki, Menangis Iri Lihat Sahabatnya
Ustadz Abdul Somad mengaku terbelanggu dengan fitnah, caci maki dan penjara dunia.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Ustadz Abdul Somad Mengaku Terbelenggu Fitnah dan Caci Maki, Menangis Iri Lihat Sahabatnya
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Ustadz Abdul Somad mengaku terbelanggu dengan fitnah, caci maki dan penjara dunia.
Caci maki dan fitnah tersebut menurut Ustadz Adbul Somad hanya terkait dengan urusan perut.
Ia pun menangis mengingat sahabatnya yang sudah lebih dulu pergi.
Sebab sang sahabat sudah bebas.
Sudah tidak terpenjara dunia.
Bebas dari caci maki dan segala fitnah.
Hal itu diunggah Ustadz Abdul Somad di akun Instagram miliknya, @ustadzabdulsomad, Senin 29 April 2019.
Sahabat yang membuat iri Ustadz Abdul Somad adalah Muhammad Ali.
Ustadz Abdul Somad pun mengunggah foto dirinya dengan almarhum.
Berikut keterangan Ustadz Abdul Somad untuk foto tersebut:
SELAMAT JALAN KAWAN
1996 kami satu kelas di jurusan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah, IAIN Susqo Pekanbaru Riau.
Kalau dia datang, semua tahu; knalpot Force One nya "dikhitan", pakai sepatu boot
"Mat, yuk sarapan", ajaknya selalu.
Pagi sarapan bersama, makan lontong, minum susu, pesanan khasnya.
Selama berkawan, dia terus yang bayar.
Kami selalu duduk berdekatan.
Pernah Bu Zulhiddah hampir melempar kami dengan penghapus.
1997 kami berpisah, 2008 bersua kembali.
Tahun lalu ia undang saya Tabligh Akbar, dia sudah jadi Kades.
Terakhir, 40 hari yang lalu ia datang takziyah almarhumah Emak.
Aku menangis, karena masih dalam penjara dunia
engkau sudah lepas kawan.
Kami masih terbelenggu tipu-tipu, pengkhianatan,
fitnah dan caci maki hanya karena urusan lambung.
Semoga Allah ampuni segala salahmu, Muhammad Ali.
Engkau termasuk sahabat terbaik.
Muhammad Ali bin H. Sani
Wafat hari ini di Pekanbaru,
24 Sya'ban 1440
29 April 2019
Postingan Ustadz Abdul Somad ini pun langsung dibanjiri komentar dari netizen.
@bangziiie: Kami masih terbelenggu tipu2 pengkhianatan fitnah dan caci maki hanya karena urusan lambung
@unialfi: SEMOGA ALLAH AMPUNI DOSANYA DAN DITEMPATKAN PADA TEMPAT TERBAIK DISISI ALLAH aamiin
@generasirabbani_official: Ya Allah ampuni kami yang masih terbelenggu dengan tipu, pengkhianatan, fitnah, dan caci maki hanya karena urusan lambung ??
@canggah_mangku_alam: Assalamualaikum ustadz ... Semoga Ustadz selalu di beri kesehatan dan panjang umur
@laviva_msfj: innalillahi wa inna ilaihi rajiun, allahummaghfirlahu warhamhu wa 'afihi wa'fu'anhu
@indonesiamemilih02: Kehilangan kawan yang baik itu seperti kehilangan keluarga sendiri. Semoga Allah ampunkan dosanya, dan diberikan tempat paling baik disisi Allah. Amiin...
@assamizaini: Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un, allahummaghfirlahu warhamhu wa afihi wa'fuanhu
@fadhilarizh: Nangis aku bacanya, ya Allah dimata ulama dunia ini penjara,
@nickiyarnithareal: Assalamualaikum pak ustad ?? sehat selalu pak ustad.
Tentang Ustadz Abdul Somad
Mengutip wikipedia, Ustaz Abdul Somad Batubara, Lc., D.E.S.A., Datuk Seri Ulama Setia Negara atau lebih dikenal dengan Ustaz Abdul Somad.
Ia lahir di Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara, 18 Mei 1977; umur 41 tahun.
Ia adalah seorang pendakwah dan ulama Indonesia yang sering mengulas berbagai macam persoalan agama, khususnya kajian ilmu hadis dan Ilmu fikih.
Selain itu, ia juga banyak membahas mengenai nasionalisme dan berbagai masalah terkini yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Namanya dikenal publik karena Ilmu dan kelugasannya dalam memberikan penjelasan dalam menyampaikan dakwah yang disiarkan melalui saluran Youtube.
Ustaz Abdul Somad saat ini bertugas sebagai dosen di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau.
Kajian-kajiannya yang tajam dan menarik membuat banyak orang suka dengan tausiahnya.
Ulasan yang cerdas dan lugas, ditambah lagi dengan keahlian dalam merangkai kata yang menjadi sebuah retorika dakwah, membuat ceramah Ustaz Abdul Somad begitu mudah dicerna dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan masyarakat.
Banyak dari ceramah Ustaz Abdul Somad yang mengulas berbagai macam persoalan agama.
Dan bahkan bukan itu saja, ceramah Ustaz Abdul Somad juga banyak yang membahas mengenai masalah-masalah terkini, nasionalisme dan berbagai masalah yang sedang menjadi pembahasan hangat di kalangan masyarakat.
Mengingat masih merupakan bagian keluarga besar dari seorang ulama asal Asahan yaitu Syekh Abdurrahman atau lebih dikenal sebagai Tuan Syekh Silau Laut I.
Sejak dari bangku sekolah dasar dirinya dididik melalui sekolah yang berbasis pada Tahfiz Alquran.
Tamat dari SD Al-Washliyah Medan tahun 1990, ia melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah Medan.
Setelah tamat tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan ke Pesantren Darularafah Deliserdang Sumatra Utara selama satu tahun.
Lalu tahun 1994, ia pindah ke Riau untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, Indragiri Hulu dan menyelesaikannya pada tahun 1996.
Tahun-tahun berikutnya antara 1996-1998 ia sempat berkuliah di UIN Sultan Syarif Kasim Riau.
Tahun 1998, ketika Pemerintah Mesir membuka beasiswa untuk 100 orang Indonesia belajar di Universitas Al-Azhar ia pun mengikuti tes dan merupakan salah satu dari 100 orang yang berhak menerima beasiswa, mengalahkan 900-an orang lainnya yang mengikuti tes untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
Kemudian ia akhirnya memilih untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Al-Azhar Kairo dan berhasil mendapatkan gelar Lc-nya dalam waktu tiga tahun 10 bulan pada pertengahan tahun 2002.
Setelahnya ia pun melanjutkan program pendidikan S2-nya di Universiti Kebangsaan Malaysia, namun hanya sempat berkuliah selama dua semester.
Kemudian pada tahun 2004, melalui AMCI (bahasa Prancis: Agence Marocaine de Coopération Internationale) dari Kerajaan Maroko yang kala itu menyediakan beasiswa bagi pendidikan S2 hingga S3 di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah.
Ia terpilih untuk masuk dalam kuota penerimaan orang asing melalui jalur beasiswa.
Dan ia lantas melanjutkan pendidikan S2-nya di Institut Darul-Hadits Al-Hassaniyah Rabat yang setiap tahunnya hanya menerima 20 orang murid dengan rincian 15 orang Maroko dan lima orang untuk asing.
Program S2 diselesaikannya dalam waktu satu tahun 11 bulan dan mendapatkan gelar D.E.S.A. (bahasa Prancis: Diplôme d'Etudes Supérieurs Approfondies) pada akhir tahun 2006.
Ustaz Abdul Somad menempuh pendidikan formal terakhir saat ini hingga jenjang master dalam bidang Ilmu Hadis, secara terturut-turut pendidikannya dapat dituliskan sebagai berikut:
SD Al-Washliyah, Medan, tamat 1990
Madrasah Tsanawiyah Mu'allimin Al-Washliyah, Medan, tamat 1993
Madrasah Aliyah Nurul Falah, Air Molek, In-hu, tamat 1996
S1 Al-Azhar, Mesir, 2002
S2 Dar El Hadith El Hassania, Kerajaan Maroko, 2006
Riwayat pengabdian
Pasca lulus dari Maroko, Ustaz Abdul Somad hingga saat ini aktif mengabdikan diri ke berbagai
lembaga sebagai berikut:
Dosen Bahasa Arab di Pusat Bahasa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Dosen Tafsir dan Hadis di Kelas Internasional Fakultas Ushuluddin UIN Suska Riau
Dosen Agama Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar Yayasan Masmur Pekanbaru
Anggota MUI Provinsi Riau, Komisi Pengkajian dan Keorganisasian Periode 2009-2014
Anggota Badan Amil Zakat Provinsi Riau, Komisi Pengembangan, Periode 2009-2014
Sekretaris Lembaga Bahtsul Masa'il Nahdlatul Ulama Provinsi Riau, Periode 2009-2014. (*)