Berita Lifestyle
Micin Jadi Penyebab Otak Lemot, Mitos atau Fakta? Begini Penjelasan Dokter!
Micin atau penyedap rasa MSG selama ini memang selalu dianggap sebagai bumbu masakan yang memiliki dampak negatif bagi tubuh.
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Kamu mungkin sudah sering mendengar bila terlalu banyak makan micin bisa membuat otak menjadi lemot.
Micin atau penyedap rasa MSG selama ini memang selalu dianggap sebagai bumbu masakan yang memiliki dampak negatif bagi tubuh.
Namun, apakah benar micin bisa memicu otak menjadi lemot?
• Ustadz Yusuf Mansur Puji Jokowi Yang Makan Nasi Padang, Tanpa Warung Padang Gak Ada Indonesia
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) sebenarnya telah mengategorikan MSG sebagai makanan yang aman.
Namun tidak ada yang benar-benar pasti di dunia sains.
Penelitian soal micin pun terus dilakukan untuk benar-benar memastikan keamanannya.
Penyedap rasa atau yang lebih akrab dengan sebutan micin memiliki kandungan monosodium glutamat yang terdiri dari air, natrium, dan glutamat.
Glutamat yang juga terkandung dalam susu, keju, daging, ikan, dan beberapa sayuran adalah zat penting yang dapat mengubah rasa makanan jadi lebih nikmat.
Dalam artikelnya di laman hellosehat, dr Ivena menulis bahwa kandungan asam glutamat itu dapat membuat sel-sel saraf otak lebih aktif dan membuat makanan menjadi lebih lezat.
• Dukung Prabowo-Sandi, Aa Gym Minta Ummat Berdoa Usai Jokowi Unggul Sementara dari Prabowo
"Selama ini kebanyakan efek samping yang dilaporkan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung MSG memang terjadi pada sistem saraf di otak. Karena itu, MSG secara tidak langsung bisa membuat seseorang jadi `lemot'," tulisnya.
"Lemot" atau lemah otak adalah istilah yang dipilih dr Ivena untuk menggambarkan penurunan fungsi kognitif otak.
Fungsi kognitif otak antara lain berpikir logis, mengambil keputusan, merekam informasi ke dalam ingatan, menyelesaikan masalah, dan menjaga konsentrasi.
Mungkin akan timbul pertanyaan, apa hubungan penyedap rasa dengan kemampuan otak manusia?
Dokter Ivena mengatakan, otak memiliki banyak saraf yang bertugas menerima berbagai macam rangsangan.
Saraf yang bertugas menerima rangsangan disebut reseptor yang jumlahnya ada di bagian hipotalamus otak.
• Jangan Sepelekan, Gejala Jantung Koroner dan Sakit Maag Beda Tipis