Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 15 April 2019, "Minyak Narwastu Murni Bagi Yesus"
Renungan Harian Katolik Senin 15 April 2019, "Minyak Narwastu Murni Bagi Yesus"
Renungan Harian Katolik
Senin 15 April 2019
Yohanes 12:1-11
Oleh RD.Florens Maxi Un Bria
Rohaniwan Keuskupan Agung Kupang - NTT
Minyak Narwastu Murni Bagi Yesus
"Maria mengambil setengah liter minyak narwastu murni yang mahal sekali, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau semerbak minyak itu memenuhi seluruh rumah itu."( Yoh 11: 3)
Ada banyak cara untuk mengekspresikan kasih dan perhatian terhadap sesama. Cara ekspresi juga berbeda untuk setiap orang tergantung sejauhmana tingkat kedekatan secara emosional dan sosial. Yang pasti apapun model dan media yang dipakai tetap menegaskan nilai Kasih sebagai motif dasarnya.
Allah adalah Kasih. Cara Allah mengasihi manusia sangat dahsyat dan istimewa. Begitu besar kasih Allah terhadap manusia, Ia rela mengutus puteraNya yang tunggal untuk menebus dunia.
Kasih Allah nyata dalam diri Yesus Kristus. Hidup dan ajaran-Nya menegaskan kasih Allah.
Bahkan Narasi Kisah sengsara Yesus Kristus dari Yerusalem menuju Golgota adalah bukti terbesar betapa Yesus Kristus mengasihi umat manusia.
Ia rela mengorbankan diri dengan wafat di Salib demi menebus umat manusia.
Pertanyaan refleksi kita adalah apa yang dapat kita lakukan terhadap Yesus? Kembali pada diri masing-masing.
Namun Pekan Suci dapat menjadi momen istimewa untung merenung dan melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan sesama sebagai pernyataan cinta kita kepada Tuhan yang menderita dan dihukum mati.
Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem masih sempat membangkitkan Lazarus saudara Maria.
Mukjizat ini jelas menggemparkan banyak orang. Banyak diantara mereka percaya kepada Yesus dan menjadi pengikut-Nya.
Namun bagi orang Farisi dan para Imam kepala hal tersebut adalah sebuah masalah krusial. Karena itu mereka bersepakat bukan hanya ingin membunuh Yesus, tetapi juga Lazarus.
Karena cerita tentang kebangkitan Lazarus telah membuat hati banyak orang goncang meninggalkan agamanya. Meski demikian Yesus tetap fokus lanjutkan perjalanan ke Yerusalem untuk melaksanakan kehendak Bapa.
Dalam perjalanan tersebut Yesus juga berkunjung ke Betania, rumah Lazarus.Maria saudari Lasarus menggunakan momentum ini untuk memberikan perhatian istimewa bagi Yesus.
Ia meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu.Minyak termahal pada zaman itu. Lalu menyekanya dengan rambut. Sebuah ungkapan pernyataan kasih tanpa kata.
Semua dilakukan karena kasih , mengingat perpisahan dan penderitaan serta kematian berikut penguburan yang akan dialami Yesus. AMOR OMNIA VINCIT.
Kasih mengalahkan semuanya. Kasih Tuhan kepada manusia telah meninggalkan keAllahan-Nya dan rela mati di Salib. Ia mengosongkan diri dan dengan rendah hati memikul salib. Ia taat sampai wafat di atas salib.
Maria telah berusaha memberi perhatan kasih kepada Yesus mengingat saat penguburanNYA. Meskipun Yudas bereaksi negatif terhadap tindakan Maria, Yesus membiarkan hal itu terjadi sabagai tindakan simbolik mengingat saat kematian dan penguburanNya.
Kadang kala dalam hidup ini, manusia cenderung bereaksi negatif terhadap setiap perbuatan kasih dan kebaikan.
Yesus mengajak kita untuk belajar menjadi pelaku kasih, bersikap lemah lembut dan sabar dalam melayani dan memperlakukan sesama.
Semoga pekan suci menjadi saat istimewa merenungkan kasih Tuhan dan penderitaan-Nya bagi umat manusia.
Doa. Ya Tuhan semoga kami mampu bangkit menjadi pelaku kasih yang lembut dan murah hati dalam memberikan perhatian dan pelayanan yang tulus bagi sesama. Amin.