Ustadz Abdul Somad
Ustadz Abdul Somad Ajari Prabowo Dzikir dengan Tasbih, UAS Temui Ulama Ini Sebelum Beri Dukungan
Ustadz Abdul Somad secara tersirat memberikan dukungan untuk Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Ustadz Abdul Somad Ajari Prabowo Dzikir dengan Tasbih, UAS Temui Ulama Ini Sebelum Beri Dukungan
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Ustadz Abdul Somad secara tersirat memberikan dukungan untuk Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto.
Kepada capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno tersebut, Ustadz Abdul Somad, mengaku awalnya tidak yakin dengan Prabowo Subianto.
Bahkan, ia mengaku tidak ingin tertipu dengan Prabowo, yang mendapatkan dukungan melalui ijtima ulama.
Ustadz Abdul Somad menegaskan, mata bisa menipu.
• Ustadz Abdul Somad Tuntun Prabowo Ucap Laa Ila Ha Ilallah, Ungkap Pesan Ulama Kasyaf, Saya Plong!
• Prabowo Usap Air Mata dengar Permintaan Ustadz Abdul Somad Jika Dirinya Jadi Presiden
Ia kemudian mencari ulama-ulama yang tembus mata batinnya (kasyaf) dan bertanya kepada mereka, siapa sosok yang terlintas.
Penuturan Ustadz Abdul Somad itu terungkap saat dirinya diwawancarai Prabowo Subianto, Kamis (11/4/2019) sore.
Video dialog keduanya diunggah di Youtube oleh akun Solusi Ummat dengan judul TERHARU !!! Nasehat Ustadz Abdul Somad Kepada Prabowo Subianto.
Video dipublikasikan Kamis 11 April 2019.
Di awal video, Prabowo bertanya kepada Ustadz Abdul Somad apa yang ia lihat selama keliling Indonesia.
"Terimakasih Ustadz, bisa jumpa dengan saya. Saya mengikuti Ustadz sudah keliling Indonesia. Apa yang ustadz lihat selama keliling Indonesia akhir-akhir ini," tanya Prabowo.
Dengan pelan, Ustadz Abdul Somad, mengaku melihat banyak dukungan dari ummat untuk Prabowo.
Hal itu terlihat di setiap kali Ustadz Abdul Somad berceramah.
• Ustadz Abdul Somad: Ya Allah Beri Kami Kekuatan Ubah Kerumunan jadi Kekuatan Politik dan Ekonomi
• Mengaku Fakir Ilmu, Mulan Jameela Unggah Foto Ustadz Abdul Somad
"Saya kadang susah. Saya mengawali ceramah itu, mari kita dengar tausiah dari Almukarom Ustadz Abdul Somad. Begitu saya, naik....semuaaa," ujarnya.
Saat mengatakan semuaaa, UUstadz Abdul Somad mengacungkan kedua tangannya dengan jemari membentuk simbol Nomor 02.
Melihat hal itu, ia segera menegur para jamaah.
"Kalian kan punya jari 10. Kenapa yang diangkat cuman 2. Itu saya jaga untuk menetralisir. Karena ini kan ada Panwaslu, Bawaslu. Saya tidak ingin tablikh akbar itu menjadi politik," tegasnya.
Bahkan, protokoler sampai juga ikut mengimbau jamaah.
"Udah turun. Protokol sampai bilang, jamaah sudah tolong jangan acungkan jari," kata Ustadz Abdul Somad.
Prabowo lantas bertanya, di manakah dukungan jamaah yang seperti itu.
• Fary Francis Masuk dalam Putra Terbaik Indonesia Pilihan Prabowo Subianto
• H-5 Coblosan, Hasil Survei Terbaru Jokowi vs Prabowo, 2 Lembaga Survei Unggulkan Prabowo-Sandi
"Itu di mana-mana Ustadz," tanya Prabowo.
Ustadz Abdul Somad mengatakan hal itu ditemuinya di mana-mana.
"Di mana-mana Pak. Bapak bisa lihat rekamannya," ujarnya.
Jamaah menurutnya juga kerap mengacungkan lambang dua jari saat Ustadz Abdul Somad mengajak untuk bersolawat bersama.
"Nanti ketika saya mari kita bersalawat, karena kan untuk merobah. Solalllahu ala Muhammad. Gini lagi..." ucapnya.
Gini lagi yang dimaksud Ustadz Abdul Somad adalah jamaah kembali mengacungkan tanda dua jari.
"Astagfirullah hal adzim," ucap Ustadz Abdul Somad.
"Rata-rata di mana-mana," tanya Prabowo.
Ustadz Abdul Somad pun menjawab rata-rata demikian.
"Dari mulai ujung Aceh, sampai Pulau Madura, sampai ke Sorong. Jadi saya lihat ini ummat sedang berharap besar pada Bapak. Itu saja," kata Ustadz Abdul Somad.
• BERITA POPULER: Prabowo Menangis, Siswi SMP di Kupang Dihamili Mahasiswa, Tingkah Lucu Jungkook BTS
• Prabowo Usap Air Mata dengar Permintaan Ustadz Abdul Somad Jika Dirinya Jadi Presiden
"Ya Allah. Ini ada satu keranjang amanah. Ijtima Ulama mengamanahkan ini Allah Ta'ala melalui firasat ijtima ulama tapi ummat juga," katanya lagi.
Menurut Ustadz Abdul Somad, Prabowo mendapat dukungan dari ulama dan ummat.
"Jadi ada dua dukungan, ulama dengan ummat. Mereka berikan. Dalam keranjang ini ada pisau, ada bunga, ada buah, ada pena. Maka dua pesan Allah. Bapak letakkan amanah ini," pinta Ustadz Abdul Somad.
Ia meminta Prabowo untuk memberikan pisau kepada anak muda karena mereka akan pergi ke hutan untuk berburu.
"Yang buah Bapak berikan kepada anak-anak biar fresh. Yang bunga, berikan kepada anak gadis, biar diberikan kepada suaminya. Sedangkan pena berikan kepada ulama. Jangan berikan pisau kepada anak kecil mereka akan melukai," papar Ustadz Abdul Somad.
Ia juga meminta Prabowo untuk adil.
• Sugiono: Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK Patahkan Hasil Survei yang Menangkan Jokowi-Maruf
• Dukung Prabowo-Sandi hingga Rela Dipecat Partai, Ketua Golkar Wonosobo Sebut Aspirasi Arus Bawah
"Begini ulama ijtima ulama, dan ummat berkumpul. Bapak adil. 7 golongan yang akan mendapatkan naungan Allah. Pertama, Imam yang adil, Semoga Bapak termasuk," imbuhnya.
Prabowo lantas meminta saran kepada Ustadz Abdul Somad, apa yang harusnya ia lakukan kemudian.
"Jadi saran ustadz apa yang harus saya lakukan," tanya Prabowo.
Ustadz Abdul Somad tidak langsung menjawab.
Namun, ia memberikan sebuah perumpamaan.
"Buah durian kalau hanya sekadar berputik orang cuek. Tapi kalau dia sudah berbuah harum ranum, orang akan melempar, monyet akan naik. Sekarang buahnyaa sedang harum mekar. Bapak tabah kuat. Serahkan pada allah. La hawla walakuata illa boillah," tegas Ustadz Abdul Somad.
Menurutnya, ini adalah ijtihad paling besar sebagai pemimpin.
"Kata imam ahmad bin hambal, Seandainya doa mu makbul dan doa itu cuman satu, maka mintalah pemimpin yang adil," tegasnya.
"Itu doa dari..." tanya Prabowo.
"Imam Ahmad bin Hambal. Seandainya doa mu makbul dan doa itu cuman satu, maka mintalah berikan kami pemimpin Indonesia yang adil. Kalau Bapak hadir berikan Indonesia ini keadilan," kata Ustadz Abdul Somad.
Prabowo kembali meminta saran kepada Ustadz Abdul Somad.
"Mungkin adalagi, pesan-pesan atau harapan-harapan perjuangan kita," ucap Prabowo.
Inilah moment di mana Ustadz Abdul Somad akhirnya mengakui, kalau dirinya mencari jawaban akan memberikan dukungan kepada siapa.
"Saya, kan dulu selalau mengatakan saya ikut ijtima ulama. Kemudian keliling kemana-mana umat, Prabowo Prabowo. Tapi saya masih tetap. Karena mata kita kan kadang tertipu," kata Ustadz Abdul Somad.
Ia kemudian memberikan sebuah perumpamaan lagi.
"Kita pergi ke tepi sungai, kita lihat tongkat, bengkok. Begitu kita tarik lurus. Mata menipu. Saya khawatir tertipu sama Pak Prabowo," ujarnya.
Karena itulah, dirinya kemudian mencari jawaban melalui ulama-ulama yang zuhud.
"Oleh sebab itu saya cari ulama yang tidak mahsyur, yang tidak populer, yang tidak dikenal orang. Tapi mata batinnya bersih Pak. Allah bukakan hijab kepada dia. Ini ulama-ulama yang tidak perlu butuh materi. Mungkin Bapak tidak kenal," kata dia.
"Dan saya tidak pernah tanya kepada mereka, kira-kira saya pilih mana, gak. Saya biarkan dia baca hati saya, ngerti gak dia. Begitu datang saya dekatkan telinga, apa kata dia. Saya mimpi lima kali temu dia. Saya tanya siapa? Prabowo," ungap Ustadz Abdul Somad setengah berbisik.
Baginya, mimpi lima kali itu adalah sebuah isyarat.
"Kalau mimpi satu kali boleh jadi datang dari syetan. Lima kali dia mimpi, dia lihat Bapak. Saya jalan lagi, saya cari lagi ke tempat lain. Ketika salaman, dekat telinga saya dia bisik,
Prabowo. Bapak semua," tegas Ustadz Abdul Somad.
Ulama-ulama tersebut menurut Ustadz Abdul Somad adalah ulama yang tidak dikenal karena hebatnya di tengah masyarakat, yang viral seperti dirinya.
"Saya datang di satu tempat, ini unik, aneh. Dia tidak mau makan nasi, kalau berasnya di beli di pasar. Berasnya di tanam sendiri. Karena kalau dibeli di pasar riba," ujarnya.
"Dia hanya mau minum kalau sumurnya digali sendiri. Dan tidak mau menerima tamu perempuan. Dan pernah menteri datang dia usir. Menteri datang, pulang. Saya khawatir datang ke sana, Somad, niatmu tidak baik. Pulang. Malu," kenang Ustadz Abdul Somad.
Namun, dirinya memutuskan untuk nekad tetap datang.
"Tapi saya tetap nekad datang. Tamu kalau ke sana dua tiga menit udah sana. minta doa udah.
Saya datang setengah jam Pak. 30 menit. Di akhir pertemuan saat mau pamit dia bilang, Prabowo," ujarnya.
Dari pertemuannya dengan para ulama itu, akhirnya membuat Ustadz Abdul Somad berpikir keras tentang pertanda tersebut.
"Jadi saya berpikir lama, ini kalau saya diamkan sampai Pilpres, kenapa mereka cerita ke saya. Tiap malam saya pikir, kenapa mereka cerita ke saya," katanya.
"Berarti saya harus sampaikan. Kalau tidak, ini akan jadi seumur hidup saya mati dalam penyesalan. Abdul Somad kenapa tak kau ceritakan," imbuhnya.
"Setelah ketemu ini, selesai kuserahkan semuanya kepada Allah SWT. Apa yang terjadi pada saya, kuserahkan semuanya kepada Engkau ya Allah. Yang penting sudah kusampaikan. Plong.
Malam ini saya bisa tidur lelap," papar Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad terdiam untuk beberapa saat.
Di saat yang sama, air mata Prabowo Subianto jatuh meleleh. Ia mengusap air matanya.
Ustadz Abdul Somad kemudian melanjutkan ceritanya.
"Hanya saja, tentu fitnah tentu banyak kalau Bapak jadi presiden. Terkait saya pribadi. Dua saja.
Pertama, jangan Bapak undang saya ke Istana. Biarkan saya berdakwah masuk ke dalam hutan.
Karena saya dari awal memang dari sana. Yang kedua, jangan bapak beri saya jabatan. Apapun," tegas Ustadz Abdul Somad.
Ia pun mengungkap alasannya.
"Saya di antara 40 cucu Mbah kakek saya, dia bilan cucuku yang satu ini, sekolah untuk mendidik umat. Sudah selsai. Makanya tak pernah sekolah umum. Jadi biarkanlah saya terbang sejauh mata memandang," ujarnya.
"Setelah Bapak jadi nanti, biarlah ulama-ulama yang dekat-dekat di Jakarta ini yang jadi. Bapak dengarkan cakap ulama, karena ulama berijtima mendukung Bapak," tegas Ustadz Abdul Somad.
"Dan ulama yang kasyaf, yang tembus mata batinnya, yang melihat dalam alam goib pun mendukung, maka ini anugerah besar, tapi juga ujian besar. Saya harap Allah mendukung Bapak dalam setiap gerakan," imbuhnya.
Ustadz Abdul Somad kemudian memberikan hadiah untuk Prabowo.
"Saya tidak bisa, hadist mengatakan tahabu tahabu. Kalau ketemu kasih orang hadiah. Supaya dia ingat dan berkasih sayang. Saya tak kaya, tak ada duit saya untuk kasih apa-apa ke Bapak. Saya kasih dua saja," katanya.
"Pertama, minyak wangi U'd. U'd itu kayu gaharu," imbuhnya.
Prabowo kembali terlihat menyeka air matanya.
"Simbolnya supaya bapak menerbarkan keharuman di negeri ini. Ini," kata dia.
Ustadz Abdul Somad kemudian mengoleskan minyak wangi di tangan kanan Prabowo.
"Terimakasih Pak," kata Prabowo.
Ia mengatupkan kedua telapak tangannya di depan wajah tanda terimakasih kepada Ustadz Abdul Somad.
"Yang kedua, tasbih. U'd untuk orang lain bapak harum semerbak. Tasbih tidak bisa hati bapak kosong. Bapak harus banyak berdzikir. Tasbih kesayangan saya, batu, natural stone, namanya syakh maksun dari Persia. Paling saya sayangi. Saya beli di Madinah," imbuh Ustadz Abdul Somad.
"Bapak tak perlu pegang di depan orang banyak. Nanti disangka pencitraan. Bapak cukup tahajud malam, Bapak berdzikir. La Illa Ha Ilallah. Mulut berdzikir, hati di sebelah kiri. La Illa Ha Ilallah," katanya.
Ustadz Abdul Somad kemudian meletakkan telapak tangan kanannya di dada kiri Prabowo.
Ia terus melafalkan La Illa Ha Ilallah berkali-kali dengan suara perlahan.
Ibu jari dan telunjuk Prabowo bergerak.
Bibirnya juga bergerak mengikuti irama La Illa Ha Ilallah yang diucapkan Ustadz Abdul Somad.
"Dengan La Illa Ha Ilallah kita hidup. dengan La Illa Ha Ilallah kita mati. Dengan La Illa Ha Ilallah juga kita akan berjumpa dengan Rosullallah SAW. Itu yang bisa saya sampaikan. Apa yang terjadi setelah ini, kita serahkan kepada Allah," papar Ustadz Abdul Somad.
"Terimakasih Pak Ustadz," ucap Prabowo.
Ustadz Abdul Somad kemudian memimpin doa.
Berikut video lengkap dialog Prabowo Subianto dengan Ustadz Abdul Somad: