Penutupan Rangkaian Nyepi 2019, Umat Hindu Adakan Dharma Shanti
kegiatan Dharma Santi ini merupakan kegiatan yang menutup seluruh rangkaian perayaan Nyepi 2019.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Penutupan Rangkaian Nyepi 2019, Umat Hindu Adakan Dharma Shanti
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Umat Hindu di Kota Kupang mengadakan Dharma Santi Perayaan Hari Raya Nyepi tahun Baru Caka 1941 sebagai penutup rangkaian perayaan hari raya Nyepi 2019. Kegiatan Dharma Santi ini berlangsung di Grand Mutiara Jalan Timor Raya pada Sabtu (30/3/2019) malam.
Wakil Ketua Panitia Perayaan Nyepi 2019, Gede Arya Bawa mengungkapkan bahwa kegiatan Dharma Santi ini merupakan kegiatan yang menutup seluruh rangkaian perayaan Nyepi 2019.
Dharma Santi, jelas Gede dilaksanakan sebagai bagian dari ritual Simo Krame yang merupakan ritual untuk saling mengunjungi dan memaafkan antara umat Hindu. Di Kupang, lanjut Gede, Simo Krame dilaksanakan terpusat di satu tempat.
Dalam rangkaian Perayaan Nyepi tahun 2019, Dharma Santi menjadi kegiatan penutup. Sebelumnya, rangkaian perayaan Nyepi diawali dengan bakti sosial. Selanjutnya, ada pembagian sembako bagi orang yang membutuhkan, ada donor darah, ada kerja bakti, ada lomba Penjor, serta Melasti pada 4 Maret.
• GM Swiss Bellin Hotel : Merawat Bumi Harus Dimulai dari Diri Sendiri
• 21 Sekolah Kedinasan Buka Penerimaan Mahasiswa Baru pada April, Ada 9.176 Kuota
Pada 6 Maret 2019 dilaksanakan pawai ogoh-ogoh dan pada 7 Maret 2019 dilaksanakan Catur Brata penyepian.
Gede menjelaskan makna Dharma Santi sendiri selain mempererat hubungan antara umat Hindu di Kupang, juga untuk merakit dan mengikat hubungan toleransi antar umat beragama.
“Makna kegiatan Dharma Santi pada hari raya Nyepi itu sebenarnya bagaimana kita merakit dan mengikat hubungan toleransi antar umat beragama khususnya di Kupang,” jelasnya.
Ia menyampaikan bahwa pesan yang mau disampaikan melalui rangkaian perayaan Nyepi adalah bahwa umat Hindu di Kupang juga turut serta dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut, panitia juga mengundang komunitas agama lain yang ada di Kupang seperti GMIT, Pemuda Katolik, Ansor, K2S, serta komunitas Tionghoa.
Pesan Nyepi tahun ini, lanjut Gede menitikberatkan pada toleransi antar umat beragama dalam menghadapi tahun politik.
• Jelang Debat Terakhir, Rektor Unkris Kupang Tunggu Komitmen Kedua Capres
• Cantik & Jago Main Gitar, Gitaris Cantik Grup Girl Band Ini Ternyata Artis Top Bintang Film Dewasa
“Pesan untuk kegiatan ini kita berharap karena tahun ini adalah tahun politik, dengan Nyepi kita berharap toleransi antar umat beragama khususnya di Kota Kupang itu dapat terjalin dengan baik. Kita berusaha mempererat tali kasih, tali persahabatan sehingga toleransi umat beragama yang ada di Kupang terjalin baik,” katanya.
Ia juga mengingatkan agar umat tidak terpengaruh dengan adanya pertarungan politik sehingga kemudian merenggangkan tali persaudaraan tetapi tali persaudaraan itu tetap harus terikat kuat.
Kegiatan Dharma Santi dihadiri oleh seluruh umat Hindu di Kota Kupang beserta seluruh undangan. Dalam kegiatan tersebut, juga dipentaskan berbagai atraksi budaya Bali. Pada Saat itu juga diumumkan juara foto Pawai Ogoh Ogoh yang disponsori oleh RSIA Dedari Kupang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong)
BalasTeruskan