Salat Jumat Pertama Pasca Penembakan, Imam Masijd: Selandia Baru Tidak Bisa Dipecahkan

Warga Muslim Selandia Baru laksanakan sholat Jumat pasca penembakan di Masjid di Christchurch, Selandia Baru

Editor: Adiana Ahmad
thenews.com.pk
Sholat Jumat pertama pasca penembakan masjid di Selandia Baru 

Ketika ia turun dari pesawat pada Jumat pagi, dia melihat seseorang memegang tanda yang bertuliskan 'jenaza', yang menunjukkan doa pemakaman Muslim.

Perdana Menteri Australia Keluarkan Pernyataan Sikap Terkait Serangan masjid di Selandia Baru

Dia juga mengatakan bahwa ada orang lain yang menawarkan tumpangan gratis untuk menuju lokasi beribadah.

"Saat saya mendarat di Christchurch, saya bisa merasakan cinta di sini. Saya tidak pernah merasa lebih bangga menjadi seorang Muslim dalam hal ini. Ini membuat saya benar-benar bahagia bisa mengatakan bahwa saya adalah orang Selandia Baru," kata Imam.

Orang-orang melakukan salat Jumat di Hagley Park di luar masjid Al-Noor di Christchurch, Selandia Baru 22 Maret 2019. (CBS News)
Dia menyebutnya sureal melihat masjid tempat ia dulu beribadah dikelilingi bunga.

Di antara orang-orang yang menghadiri salat Jumat adalah Samier Dandan, presiden Asosiasi Muslim Lebanon di Sydney dan bagian dari delegasi 15 pemimpin Muslim yang terbang ke Christchurch.

"Itu adalah tindakan terorisme buruk yang terjadi di kota yang indah dan damai," kata Dandan.

Dia mengatakan rasa sakitnya tidak bisa dibandingkan dengan keluarga yang kehilangan orang yang dicintainya.

Danda merasa terinspirasi oleh ketangguhan mereka.

Begini Alasan Brenton Tarrant Bikin Aksi Penembakan di Masjid Al Noor Selandia Baru

"Dan saya harus memberikan semua rasa hormat saya kepada Perdana Menteri Selandia Baru, dengan posisi dan tindakannya, dan itu berbicara keras," katanya.

Ismat Fatimah (46) mengatakan dirinya sedih melihat Masjid Al Noor yang masih dikelilingi oleh barikade konstruksi, petugas polisi bersenjata dan gundukan besar bunga dan pesan.

"Kami merasa lebih kuat dari sebelumnya dan kami adalah satu," katanya.

Dia berkata bahwa dia berdoa untuk orang-orang yang meninggal.

"Saya hanya membayangkan apa yang terjadi pada Jumat lalu itu," katanya.

"Orang-orang berlarian ketakutan dan tidak berdaya. Itu tidak benar,"

Sosok Brenton Tarrant, Tukang Jagal Pelaku Penembakan Jamaah Masjid di Christchurch Selandia Baru

Imam masjid Al Noor mengatakan para pekerja telah bekerja keras dengan giat untuk memperbaiki kehancuran, beberapa di antaranya menawarkan layanan mereka secara gratis.

Fouda mengharapkan masjid akan dibuka kembali minggu depan.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lakukan Salat Jumat Pertama Pasca Penembakan, Imam Masijd: Selandia Baru Tidak Bisa Dipecahkan

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved