Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Jumat 22 Maret 2019:Ketegaran Hati yang Mematikan

"Batu yang dibuang tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." ( Mat 21:

Editor: Ferry Jahang
DOK Pribadi
Romo Maxi Un Bria-1 

Renungan Harian Katolik
Jumat 22 Maret 2019
Lukas 16 : 19-31
Oleh : RD.Florens Maxi Un Bria
Rohaniwan Keuskupan Agung Kupang - NTT

Ketegaran Hati yang Mematikan

"Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita." ( Mat 21: 42)

Pepatah tua berbunyi."Kacang lupa kulit". Manusia kadang lupa diri dan lupa hal yang esensiil dalam hidup.

Lebih memprihatinkan bila manusia melupakan Allah dan bahkan ingin mencaplok kewenangan Allah dalam kehidupan ini.

Terhadap fenomena dan realitas ini, Allah tetap bersikap sabar dan setia mengasihi manusia seraya memberi kesempatan untuk bertobat- berubah ke jalan yang benar dan baik.

Orang-orang Israel dipercaya menjadi penggarap kebun anggur Tuhan.

Kepercayaan tersebut memiliki konsekuensi bahwa mereka mesti memberikan hasil kepada Allah sebagai pemilik kebun anggur.

Dalam kenyataan saat musim tuai tiba, para penggarap tidak mampu memberikan hasil kepada Allah.

Para utusan Allah bahkan Putera Allah sendiri dibunuh oleh mereka.

Namun Allah memberikan pelajaran yang berharga bahwa Yesus Putera Allah yang tersalib merupakan pernyataan tentang Kasih setia Allah kepada manusia tanpa syarat.

Penggarap-penggarap Kebun Anggur Tuhan tidak berhasil memberikan hasil maximal.

Karena itu Allah akan bersikap untuk memperingatkan manusia yang tegar hati.

Sampai di sini kita dapat belajar bahwa kepercayaan Allah kepada kita sebagai anak-anak-NYA tidak boleh membuat kita lupa diri.

Marilah selalu menyatukan diri dengan Allah. Agar kita dibimbing dan dicerahkan oleh Roh Kudus menjadi insan yang beriman, berakhlak mulia dan mampu mendengarkan Sabda Allah dalam.hidup.

Meskipun Israel tidak setia sebagaimana kita yang juga tidak setia, namun Allah tetap setia mengasihi, menyertai dan memberkati kita.

Marilah belajar setia seperti Yesus yang adalah setia. SALVE.

DOA :
YA Allah rahmati kami senantiasa agar mampu menjadi penggarap-penggarap kebun anggur yang setia. Amin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved