Luis Leeds, Pembalap Berdarah Indonesia, Menangi Balap Formula 4 GP Australia

Pembalap berdarah Indonesia Luis Leeds menjuarai balapan Formula 4 pada Grand Prix Australia di Albert Park, Melbourne, Australia, akhir pekan lalu.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Instagram/luisleeds
Pembalap Australia berdarah Indonesia pose dengan ibunda, Maria 

Luis menekuni dunia pacu mobil dengan balap gokart sejak umur 11 tahun.

"Ada masa dalam hidup saya ketika saya 11 tahun dan ayah saya bertanya, “Kamu bisa balap di club akhir pekan ini atau kamu bisa main footy, kamu mau apa?" kenang Luis.

"Saya tidak menyesali ketika saya bilang saya ikut balapan club. Bagi saya sangat menyakitkan kalau tidak bisa mengejar karier saya di balap mobil."

Luis terlahir dari pasangan Dean Leeds dan Maria yang berasal dari Jawa Timur.

Pembalap muda berdarah Indonesia Luis Leeds menjuarai balapan Formula 4 pada Grand Prix Australia di Melbourne, 17 Maret 2019.
Pembalap muda berdarah Indonesia Luis Leeds menjuarai balapan Formula 4 pada Grand Prix Australia di Melbourne, 17 Maret 2019. (formula4.com.au)

Tahun 2016 pembalap Indonesia Rio Heryanto dari tim Manor Racing turun pada Formula 1 Grand Prix Australia di Melbourne.

Rio adalah pembalap Indonesia pertama dan satu-satunya yang pernah berlaga di F1. Tetapi debutnya di F1 tidak berlanjut karena ketiadaan sponsor.

Ada Bendera Indonesia

Mobil pebalap Josef Kaufmann Racing asal Australia berdarah Indonesia, Luis Leeds, yang akan dipakai pada persaingan Eurocup Formula Renault 2.0 2017.
Mobil pebalap Josef Kaufmann Racing asal Australia berdarah Indonesia, Luis Leeds, yang akan dipakai pada persaingan Eurocup Formula Renault 2.0 2017. (ISTIMEWA via Kompas.com)

Selain Presley Martono, ada pebalap berdarah Indonesia lain yang turun pada Eurocup Formula Renault 2.0 (FR 2.0) 2017 yaitu Luis Leeds.

Luis merupakan pebalap kelahiran Melbourne, 6 Maret 2000. Ayahnya, Dean Leeds, adalah orang Australia, sementara sang ibu, Maria, merupakan perempuan Indonesia.

Saat menjalani tiga tes pramusim di Sirkuit Magny-Cours (Perancis), Sirkuit Paul Ricard (Perancis), dan Nurburgring (Jerman), Maret lalu, ada bendera Indonesia yang menempel di mobil Luis.

"Karena saya merasa salah kalau hanya memakai bendera Australia. Ibu saya orang Indonesia. Saya punya latar belakang Indonesia. Rasanya salah kalau saya hanya memasang bendera Australia," kata Luis saat dihubungi Kompas.com melalui telepon.

Lahir dan besar di Melbourne bukan berarti Luis tidak mengenal budaya Indonesia. Dia bahkan mengaku fasih berbahasa Indonesia ketika masih kecil.

"Dulu waktu kecil saya lancar berbahasa Indonesia dan saya juga belajar di sekolah Indonesia yang ada di Melbourne," kata Luis yang kini memperkuat tim Josef Kaufmann Racing, sebagaimana diberitakan komps.com, 13 April 2017.

"Entah bagaimana, setelah besar saya lupa bahasa Indonesia. Mungkin karena tidak dipakai lagi dalam komunikasi sehari-hari," ujar dia menambahkan.

Pebalap yang kini berusia 17 tahun tersebut juga beberapa kali berkunjung ke Indonesia, tetapi itu sudah lama sekali dilakukan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved