Mateus Bere Bau Kembangkan Tanaman Porang Seluas 12 Hektare

Warga Desa Kewar, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Mateus Bere Bau menggembangkan tanaman porang (maekbako) seluas 12 hektare.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/TENY JENAHAS
Bupati Belu, Willybrodus Lay, saat mengunjungi Desa Kewar 

Mateus Bere Bau Kembangkan Tanaman Porang Seluas 12 Hektare

POS KUPANG.COM| ATAMBUA---Warga Desa Kewar, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Mateus Bere Bau menggembangkan tanaman porang (maekbako) seluas 12 hektare. 

Hal itu dikatakan Mateus Bere Bau saat ditemui Pos Kupang.Com di kebunnya, Rabu (13/3/2019). 

Menurut Mateus, ia mulai mengembangkan tanaman porang (maekbako) sejak tahun 2017. Awalnya bibit porang dibawa dari Timor Leste. Selanjutnya dibantu pemerintah Kabupaten Belu tahun 2018 sebanyak empat ton untuk kelompok tani termasuk dirinya.

BREAKING NEWS: Siswa SMP di Ende Dibacok Warga Jalan Durian di Kios

Kasus Korupsi Kampus IPDN, KPK Geledah Dua Lokasi

Atap Rumah Damianus Warga Palakahembi, Sumba Timur Diterbangkan Angin Sejauh 50 Meter

Tanaman porang sudah besar dan tahun depan sudah bisa panen. Mateus sendiri belum mengetahui hasil yang diperoleh ketika panen karena ia sendiri baru pertama kali memanen tanaman jenis ini.

Tanaman Porang
Tanaman Porang (POS KUPANG/TENY JENAHAS)

Jika dilihat dari jumlah tanaman yang dikembangkan saat ini, Mateus bisa mendapat penghasilan mencapai miliaran rupiah. Sebab harga porang saat ini mencapai Rp 50 ribu per kilogram.

Mateus mendukung program pemerintah untuk mengembangkan porang di Belu karena iklim dan topografi wilayahnya sangat cocok.

Pantuan POS-KUPANG.COM, ribuan tanaman porang milik Mateus Bere Bau bertumbuh subur di kebun seluas 12 hektare. Tanaman porang tersebutr ditanam di cela-cela pohon mahoni, pisang dan kopi.  
 

Kebun milik Mateus ditanami berbagai tanaman seperti, mahoni, jati, kopi dan pisang. Dibawa naungan pohon itu penuh dengan tanaman porang.

Untuk diketahui, tanaman porang (maekbako) merupakan tanaman pertanian yang baru dipopulerkan di wilayah NTT dua tahun terakhir. Sebelumnya, tanaman ini dianggap tanaman liar dan warga tidak ada yang berniat untuk menanam. 

Namun setelah tanaman ini mulai dicari di pasaran dengan harga yang menjanjikan, Pemerintah Kabupaten Belu mendorong masyarakat untuk menanam porang. Sejak tahun 2018, pemerintah sudah pernah membantu bibit porang, namun belum semua masyarakat serius merawatnya. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,
Teni Jenahas)


Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved