Atap Rumah Damianus Warga Palakahembi, Sumba Timur Diterbangkan Angin Sejauh 50 Meter
Korban Damianus Diki Takanjanji warga Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai mengalami ganasnya terjangan angin kecang seperti badai itu.
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Atap Rumah Damianus Warga Palakahembi, Sumba Timur Diterbangkan Angin Sejauh 50 Meter
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU---Hujan lebat disertai angin kencang pada Minggu (10/3/2019) sore hari yang melanda wilayah Timur Sumba Timur yakni kecamatan Pandawai dan Kecamatan Umalulu membawa bencana bagi puluhan warga setempat.
Salah satu Korban Damianus Diki Takanjanji warga Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai mengalami ganasnya terjangan angin kecang seperti badai itu.
Damianus bersama istrinya mengalami syok melihat rumah mereka diporak porandakan angin kencang saat pulang dari mengerjakan perahu.
Lebih sadisnyq lagi angin itu menerbangkan atap rumah milik Damianus yang berukuran sekitar 6x7 meter itu jauh hingga 50 meter.
Selain menerbangkan atap rumah, angin kencang itu juga memporak porandakan bangunan rumah dapur berukuran sekitar 4x5 meter.
"Waktu kejadian angin kencang ini, saya bersama istri saya ada kerja perahu di pinggir pantai, saat pulang lihat rumah atapnya sudah tidak ada, sementara dapur juga rubuh dan rusak. Saya dan istri langsung syok,"ungkap Damianis dengan suara terbata-bata kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (13/3/2019).
Damianus saat diwawancarai wartawan juga tak banyak berbicara sepertinya masih mengalami trauma, sedangkan istrinya hanya bisa tunduk dan termenung.
• Tingkah Menggemaskan V BTS Saat Minta Suga Katakan Kalimat Romantis Ini Bikin ARMY Baper
• KPU Gelar Simulasi Pemilu Untuk Kaum Disbilitas Di Ende
• Suami Ditangkap, Istri Terduga Teroris di Sibolga Diduga Meledakkan Diri pada Rabu Dini Hari
"Ya saya alami kerugian bisa sampai 90 juta,"ungkap Damianus dengan suara gemetar.
Warga lainya Gerson Ayub Tadu warga RT 07/RW 04 Kelurahan Wanga, Kecamatan Umalulu juga mengalami bencana akibat angin kencang dan hujan lebat ini.
Rumah Gerson yang berukuran sekitar 6x7 meter itu atapnya diterbangkan angin hingga 20 meter. Bukan hanya ini saja, angin juga merubuhkan sebagian dinding rumah tembok yang terbuat dari batu bata.
Istrinya Gerson, Veronika Tenga Obed kepada POS-KUPANG.COM mengatakan usai kejadian rumah mereka rusak diterpa angin itu ia tidak alami syok,namun alami trauma.
"Saya trauma melihat bencana yang menimpah kami ini, begitu juga suami saya. Kami menderita hingga belasan juta rupiah,"ungkap Veronika sambil membasuhi air mata.
Veronika juga menceritakan kejadian bencana yang menimpah rumah milik mereka itu, berawal dari sekitar pukul 15.30 Wita angin kencang terjadi disertai hujan lebat.
Saat angin pertama tiba, Veronika sedang bermain dengan anak-anaknya, sedangkan Gerson lagi tidur. Namun tiupan angin semakin kecang Gerson menyuruh istri dan anak-anaknya keluar rumah dan berlindung di dalam kamar mandi yang terpisah dari bangunan itu. Sedangkan Gerson tetap bertahan di dalam rumah hingga angin berhasil menerbangkan atap rumahnya.
"Ya untung tidak ada korban, untung suami saya suruh kami berlindung di balik kamar mandi itu, kalau tidak kami bisa bahaya,"ungkap Veronika. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo )
