BBM Langka di Labuan Bajo, Tembus Rp 50 Ribu, Terpaksa Antre dan Bermalam di SPBU

Selain kesulitan mendapatkan bahan bakar di SPBU, penjualan eceran yang biasanya banyak, sekarang ini tidak lagi terlihat.

Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM/FRANS KROWIN
ILUSTRASI - BBM Langka di Labuan Bajo, Tembus Rp 50 Ribu, Terpaksa Antre dan Bermalam di SPBU 

BBM Langka di Labuan Bajo, Tembus Rp 50 Ribu, Terpaksa Antre dan Bermalam di SPBU 

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Kelangkaan bahan bakar minyak ( BBM ) terjadi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Pulau Flores, NTT. Antrean masih tampak di SPBU  Wardun untuk mendapatkan BBM jenis premium (bensin) dan pertalite.

Antrean sejumlah kendaraan itu terlihat mulai dari pendakian Tuke Tai Kaba sampai di SPBU tersebut.

Selain kesulitan mendapatkan bahan bakar di SPBU, penjualan secara eceran yang biasanya banyak di setiap sudut kota pariwisata itu, sekarang ini tidak lagi terlihat.

Kalaupun ada penjual eceran bensin dan pertalite, harganya naik drastis.

Biasanya per botol antara Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu, saat ini menjadi Rp 35 ribu sampai Rp 50 ribu, itupun susah didapat.

POS-KUPANG.COM mencoba mencari penjual eceran pada Rabu (13/3/2019) dan berhasil dapat dengan harga Rp 35 ribu satu botol.

Ruas Jalan Negara Labuan Bajo - Ruteng Sudah Bisa Dilewati Kendaraan

Atasi Kelangkaan BBM di Labuan Bajo, 8 Unit Mobil Tangki dari Bima Suplai Avtur dan Minyak Tanah

Bencana di Manggarai Barat, Suplai BBM ke Labuan Bajo dari Bima NTB Lewat Feri Sape

"Saya juga tadi siang cari bensin untuk sepeda motor. Saya keliling cukup lama, untung saya dapat tetapi harganya mahal. Saya beli tiga botol, harganya Rp 150 ribu," kata seorang warga Korli Yos, saat ditemui di ruas jalan Culu.

Demikian juga yang disampaikan oleh warga lainnya Serlo. "Saya sudah dua hari tidak pakai sepeda motor karena kehabisan bensin. Tadi saya sengaja cari di setiap tempat dan dapat tetapi hanya satu botol. Harganya Rp 35 ribu," kata Serlo.

Kondisi itu juga berakibat pada naiknya harga ojek. "Biasanya saya bayar ojek Rp 5 ribu dalam kota. Tadi tukang ojek minta Rp 10 ribu alasannya bensin mahal. Saya memahami itu dan saya tidak protes. Saya bayar sesuai permintaannya," kata Elvis.

Salah satu tempat penjualan bensin eceran di Labuan Bajo, Rabu (13/3/2019). Harga dijual harganya sangat melambung
Salah satu tempat penjualan bensin eceran di Labuan Bajo, Rabu (13/3/2019). Harga dijual harganya sangat melambung (POS KUPANG/SERVATINUS MAMMILIANUS.)

Sulitnya mendapat BBM diduga karena pasokan BBM ke Labuan Bajo sejak minggu lalu tidak bisa dilakukan karena ruas jalan yang longsor.

Pasokan yang biasanya dari Maumere atau Ende dan Reo praktis lumpuh.

Pasokan sementara datang dari Bima, NTB tetapi tidak bisa memenuhi semua kebutuhan warga.

Diprediksi mulai Kamis (14/3/2019) pasokan BBM ke Labuan Bajo akan stabil karena ruas jalan dari Ruteng yang sebelumnya longsor sudah diperbaiki.

Bermalam di SPBU

Sopir kendaraan di Labuan Bajo terpaksa harus bermalam di dalam kendaraannya sambil antri menunggu giliran mengisi BBM.

Ditemui POS-KUPANG.COM di SPBU Wardun Labuan Bajo tadi pagi jam 03.00 Wita, salah satu sopir Hasanudin, menuturkan bahwa dia bersama sejumlah sopir terpaksa harus bermalam demi mendapatkan BBM.

Sejumlah kendaraan yang antri menunggu giliran isi BBM di SPBU Wardun Labuan Bajo tadi pagi jam 03.00 Wita
Sejumlah kendaraan yang antri menunggu giliran isi BBM di SPBU Wardun Labuan Bajo tadi pagi jam 03.00 Wita (POS KUPANG/SERVAN MAMMILIANUS)

"Kami antre sejak sore dan ternyata tadi pukul 24.00 Wita SPBU tutup karena petugasnya harus istirahat. Stok BBM katanya masih ada tetapi kemarin stok sempat kosong sehingga harus antri, begitu informasi yang saya dapat," kata Hasanudin.

Dirinya bersama sopir lainnya harus antri hingga SPBU kembali dibuka jam 07.00 Wita hari ini, Selasa (12/3/2019).

Sekitar 30 kendaraan yang saat itu antri, kebanyakan roda empat seperti pick up, angkot dan mobil travel serta kendaraan jenis lainnya.

Untuk diketahui, pasca bencana longsor pada ruas jalan nasional Labuan Bajo - Ruteng, tepatnya di Desa Tondong Belang dan Liang Ndara, suplai BBM dari Depot Reo dan Ende lumpuh total.

Antre BBM di Labuan Bajo
Antre BBM di Labuan Bajo (POS KUPANG/SERVAN MAMMILIANUS)

Suplai BBM untuk sementara didatangkan dari Bima, NTB melalui Sape dan selanjutnya mobil tangki BBM itu diangkut oleh kapal feri ke Labuan Bajo.

Seperti diberitakan sebelumnya, untuk yang kedua kalinya, kebutuhan BBM bagi warga Labuan Bajo dan sekitarnya disuplai dari Pertamina Bima NTB lewat Sape dan diangkut menggunakan kapal feri.

Avtur dan minyak tanah juga turut didatangkan dari Bima.

Pada Hari Senin (11/3/2019) siang sekitar jam 12.00 Wita, sebanyak 8 unit mobil tangki BBM dari Bima membawa BBM tersebut ke Labuan Bajo.

Demikian yang disampaikan oleh Manajer Usaha PT ASDP Sape yang membawahi Labuan Bajo dan Wae Kelo Fredrik Djoenina.

"Tadi sekitar jam 12.00 Wita kendaraan pengangkut BBM datang dari Bima dan membawa BBM ke Labuan Bajo," kata Fredrik.

Hari itu kata dia yang kedua kalinya suplai BBM untuk Labuan Bajo didatangkan dari Bima setelah sebelumnya dilakukan tanggal 8 Maret 2019 lalu. (POS-KUPANG.COM/Servatinus Mammilianus)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved