UGM: Indonesia Belum Bebas DBD, Ini Penyebabnya
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan ( FKKMK ) Universitas Gadjah Mada ( UGM ) menggelar Seminar Nasional tentang DBD
Akan tetapi, Ida menyebut saat ini di Indonesia masih memiliki beberapa kesulitan dalam mendeteksi kasus DBD.
Ia mengugkapkan saat ini di Indonesia hanya bisa mendeteksi DBD simtomatik saja atau yang menunjukkan gejalanya saja.
"Padahal, terdapat penderita DBD yang asimtomatik. Hal ini cukup mengkhawatirkan," keluhnya.
Meski begitu, Ida tetap mengingatkan pentingnya masyarakat umum untuk mengetahui warning sign DBD.
Berdasarkan WHO, tanda-tanda tersebut adalah demam hingga 40 C yang disertai pusing, nyeri di belakang mata, otot, dan persendian, mual, muntah-muntah, serta bintik-bintik merah atau ruam.
"Jika tanda-tanda tersebut sudah muncul, segera saja dibawa untuk perawatan klinis, tidak perlu lagi dibawa ke laboratorium untuk dicek," pungkasnya. (Kompas.com)