Angin Kencang Terpa Kupang
Angin Kencang Porak Porandakan Kupang, Ny Farida Menjerit Histeris, Atap RS Bhayangkara Beterbangan
Angin Kencang Porak Porandakan Kota Kupang, Ny Farida Menjerit Histeris, Atap RS Bhayangkara Beterbangan
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
"Untuk sementara korban anak-anak kos Mahasiswa kami evakuasi ke rumah Ketua KUB Santo Yohanes Maria Vianey, Gereja Sabto Fransiskus Xaferius Naimata.
Dia berharap Bantuan bahan makanan bagi korban dari tujuh kamar kos sekitar 13 orang.
Pasca terjadi angin kencang dan hujan lebat di kelurahan Naimata, banyak pohon pisang, jati dan lontar yang tumbang.
Warga bersama-sama membersihkan dan memotong pohon yang timbang agar tidak menghalangi jalan dan menimpa rumah warga.
Angin kencang memporak porandakan atap rumah juga terjadi di Malaka, Sabtu (9/3/2019) sore. Atap gereja lama Paroki Betun rusak akibat diterjang angin.
Hal itu disampaikan Deken Malaka, Romo Edmundus Sako, Pr kepada wartawan, Minggu (10/3/2019).
Menurut Romo Mundus, akibat angin puting beliung yang terjadi kemarin, atap gereja lama Paroki Betun rusak. Ada delapan lembar seng yang rusak.Pagi ini setelah misa, tukang sudah melakukan perbaikan.

"Ada delapan lembar seng yang rusak. Selesai misa tadi tukang sudah mulai kerja dan tutup kembali seng," kata Romo Mundus.
Romo Mundus menghimbau kepada umat agar tetap waspada dari segala kemungkinan bencana.
Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG mengidentifikasi fenomena cuaca ini sebagai squall line.
Fenomema ini sangat berbahaya karena terdiri dari barisan awan cumulonimbus yang dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang dan badai guntur.
Selain itu, kata BMKG Forecoster Kupang, I Ketut Wisnu Wardhana, Minggu (10/3/2019), mengatakan fenomena ini dapat mengakibatkan turbulensi yang membahayakan penerbangan.
Squall line adalah fenomena cuaca berskala lokal yang dari waktu tumbuh hingga punah (berakhir) 3-5 jam dan dari pantauan radar cuaca BMKG squall line sudah mulai memasuki fase punah, tetapi masih ada potensi cuaca buruk dari awan-awan Cumulonimbus(Cb).
Oleh karena itu BMKG mengimbau untuk waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.
Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir dan mewaspadai hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil serta memangkas pohon pohon besar sehingga mengurangi potensi dan dampak dari cuaca ekstrim. (pos-kupang.com/Gecio Viana/Yenny Rachmawati/LAUS MARKUS GOTI/Oby Lewanmeru/Teni Jenahas/Apolonia Matilde Dhiu)