Alumni Spensa 88 Peduli Kanker Serviks

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Menjelang hari jadinya yang ke-7, Ikatan Alumni SMPN 1 Kota Kupang tahun 1988 atau yang populer disebut Spensa 88 mengadakan kegiatan pemeriksaan atau tes IVA (inspeksi visual asam asetat) di Puskesmas Bakunase, Kota Kupang, Sabtu (3/2/2019).

Tes yang dikhususkan bagi perempuan ini merupakan tes awal mendeteksi kanker leher rahim atau kanker serviks.

Pemeriksaan ini melibatkan para alumni perempuan Spensa 88 dan istri para alumni laki-laki serta para guru SMPN 1 Kupang.

• Paroki Santa Maria Dolorosa SoE Adakan Sosialisasi APP 2019 bagi Para Katekis, Ini Temanya

Antusiasme para alumni untuk mengikuti tes ini pun luar biasa. Meski tak semuanya hadir karena kesibukan, setidaknya terdaftar 50 orang yang mengikuti tes.

Selain tes IVA, para alumni juga akan mengadakan kegiatan pembersihan lingkungan SMPN 1 Kota Kupang dan seputaran Kelurahan Oetete, lomba pidato Bahasa Inggris bagi para siswa dan pembagian kotak sampah bagi almamater.

• 14 Anggota DPRD Jambi Serahkan Rp 4,375 Miliar kepada KPK, Ini Peringatan Febri Diansyah

Sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan pada puncak acara Sabtu (9/3/2019) mendatang ini rencananya akan dihadiri oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, Wali Kota Kupang, Jefry Riwu Kore, Wakapolda NTT, Brigjen Pol Johni Asadoma yang juga merupakan para alumni SMPN 1 Kota Kupang. Ketiganya juga hadir untuk memberi motivasi belajar dan kerja keras kepada para siswa.

Johanis Bowakh, Ketua Panitia Kegiatan HUT Ke-7 Alumni Spensa 88, menjelaskan pemeriksaan kanker serviks sangat penting dilakukan khususnya bagi ibu-ibu yang sudah berumah tangga. Pihaknya juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pemeriksaan ini.

"Kegiatan lain juga turut mendukung upaya pemerintah dalam hal kebersihan dan kebiasaan berbahasa Inggris," bebernya.

Disampaikan, tak hanya tes IVA, pihak puskesmas juga mengadakan pemeriksaan kanker payudara sekaligus.

Ia menyebutkan secara umum alumni SMPN 1 Kota Kupang sudah menyebar kemana-mana di seluruh Indonesia. Sejumlah alumni bahkan menjadi pejabat di lingkup Pemkot Kupang dan Provinsi NTT.

"Ada juga yang sudah bekerja di Australia dan Jepang. Kalau tidak sempat ke Kupang maka ada teman-teman di di Jakarta yang menjemputnya," jelasnya.

Sebagai alumni, ia menggarisbawahi pentingnya pendidikan karakter dan internalisasi nilai-nilai. Menurutnya, di dunia kerja, yang paling diutamakan itu bukan nilai rapor yang diraih semasa sekokah, tetapi karakter itu yang utama.

Kepala SMPN 1 Kota Kupang, Margarice Ratu, SPd yang hadir kala itu, mengapresiasi dan berterima kasih kepada alumni spensa 88 karena masih meluangkan waktu memberi kontribusi bagi almamater.

"Ternyata mereka sangat peduli dengan almamater dan mereka membuat program pemerintah dan langsung diimplementasikan di sekolah," tuturnya.

Kehadiran para alumni cukup membawa dampak bagi para siswa. Kehadiran mereka tentu memotivasi para siswa untuk tekun belajar di sekolah maupun di luar sekolah.

"Kami juga memotivasi anak-anak supaya setelah mereka berhasil mereka juga harus mengingat kembali almamater," tambahnya.

Ketua Alumni Spensa 88, Baswara Anindita menyebutkan Alumni Spensa 88 berkumpul perdana tanggal 1 November 2010 dan setelah sering berkumpul itu, setahun lebih baru Ikatan Alumni Spensa 88 dikukuhkan di SMPN 1 Kupang pada 10 Maret 2012 dengan slogan 'bataikat jadi satu'.

Dia merincikan total alumni yang tersadaftar sebanyak 160 orang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.

"Tapi yang di Kupang sekitar 70 orang, dan yang aktif dalam kegiatan alumni di Kupang sekitar 30-40 orang. Waktu kegiatan Reuni 30 Tahun bulan Agustus 2018, kawan-kawan dari luar banyak yg datang dan terkumpul sekitar 120 orang," rincinya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)