Merasa Takut, Pasangan Mahasiswa di Kupang Nekat Lakukan Aborsi
Pasangan kekasih di Kupang yang berstatus mahasiswa, HDD (20) dan KMF (21) nekat melakukan aborsi karena takut.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Merasa Takut, Pasangan Mahasiswa di Kupang Nekat Lakukan Aborsi
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Pasangan kekasih di Kupang yang berstatus mahasiswa, HDD (20) dan KMF (21) nekat melakukan aborsi karena takut.
Hal tersebut disampaikan oleh Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota AKP Didik Kurnianto SH ketika ditemui di Mapolsek Kelapa Lima, Rabu (27/2/2019) sore.
Berdasarkan pengakuan pelaku, HDD (20) kepada pihak kepolisian, lanjut AKP Didik, pasangan kekasih tersebut menggunakan minuman bersoda yang diracik untuk menggugurkan kandungan yang telah berusia 6-7 bulan.
Racikan minuman tersebut diberikan HDD kepada sang kekasih, KMF berturut-turut selama tiga hari sebelum KMF mengalami keguguran pada Minggu (24/2/2019)
• Panwas Kecamatan Aesesa Gelar Kegiatan Penguatan Kapasitas
• Acara Prabowo di Yogyakarta Sempat Ricuh, Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan, Ini Penyebabnya
• Bologna vs Juventus, Dybala Menangkan Nyonya Besar
• Bawaslu NTT Libatkan Mahasiswa KKN Unkris Artha Wacana Kupang Awasi Pelanggaran Pemilu
"Tiga hari sebelum gugur diberikan secara terus-menerus," jelasnya.
HDD (20) pun melahirkan bayi mungilnya dibantu oleh sang kekasih. Setelah melahirkan, sang pacar membungkus bayinya menggunakan kain sarung dan dimasukkan ke dalam dus lalu menyimpannya di dalam kamar sembari membersihkan kamar pasca persalinan.
Setelah membersihkan kamar, KMF tega mengubur bayi yang baru dilahirkan tersebut tepat di samping asrama Pemda Alor tanpa ada yang membantu sekira pukul 19.00 Wita.
HDD yang sebelumnya dirawat intensif di RS Mamami Kupang karena mengalami pendarahan telah dipindahkan ke RS Titus Uly pada Selasa (26/2/2019).
Akibat perbuatan keduanya, mereka diancam hukuman 10 tahun penjara.
"Keduanya dikenakan Pasal 77 A ayat (1) UU No 35 Tahun 2014 tentang Undang-Undang Perlindungan Anak Subs 346 Jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara," kata AKP Didik Kurnianto SH.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa di salah satu universitas di Kota Kupang, HDD (20) diduga melakukan tindak pidana aborsi.
Tindakan tersebut dilakukan bersama sang pacar, KMF (21) di Asrama Pemda Alor Jln Alfa Omega RT 13 RW 03 Kelurahan Lasiana Kecamatana Kelapa Lima, Kota Kupang pada Minggu, (24/2/2019).
Kapolsek Kelapa Lima Polres Kupang Kota, AKP Didik Kurnianto, SH pada Senin (25/2/2019) mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.
Dijelaskannya, berdasarkan keterangan pelaku, KMF (21) kepada pihak kepolisian, sebelumnya pada Sabtu (23/2/2019) sekitar pukul 08.00 Wita sang kekasih, HDD (20) mendatanginya dan mengeluh sakit pada bagian perut.
• Megabintan Cristiano Ronaldo Diyakini Bisa Bikin Romelu Lukaku Hijrah ke Juventus
• Walau Musim Sepi, Hunian Kalton Hotel Labuan Bajo Tetap Stabil
• Megabintan Cristiano Ronaldo Diyakini Bisa Bikin Romelu Lukaku Hijrah ke Juventus
Setelah itu, HDD (20) menginap di kamar sang pacar yang berada di Asrama Pemda Alor.
Lebih lanjut, pada Minggu (24/2/2019) sekira pukul 16.00 Wita HDD (20) mengatakan sudah tidak mampu menahan rasa sakit dan hendak melahirkan.
HDD (20) pun melahirkan bayi mungilnya dibantu oleh sang kekasih. Setelah melahirkan, sang pacar membungkus bayinya menggunakan kain sarung dan dimasukkan ke dalam dus lalu menyimpannya di dalam kamar sembari membersihkan kamar pasca persalinan.
Setelah membersihkan kamar, KMF tega mengubur bayi yang baru dilahirkan tersebut tepat di samping asrama Pemda Alor tanpa ada yang membantu sekira pukul 19.00 Wita.
Lebih lanjut, seusai mengubur sang bayi, KMF kembali ke dalam asrama dan mendapati sang kekasih, HDD mengeluh pusing.
Mengetahui keadaan HDD yang terus memburuk, rekan-rekannya yang berada di asrama tersebut melarikannya ke RS Mamami untuk mendapatkan tindakan medis.
Anggota Polsek Kelapa Lima yang mendapatkan Informasi dari RAIMAS Polda NTT sekira pukul 02.00 Wita langsung bergerak cepat menangani kasus tersebut.
• Siapa Itu Reino Barack, Ini 5 Fakta Mengejutkan Tentang Pria Yang Baru Menikahi Syarini di Jepang
• The Blues Meraih Poin Penuh Saat Menjamu Tottenham Hotspur
"Gabungan Piket Fungsi Dan SPKT Polsek Kelapa Lima bersama dengan anggota RAIMAS Polda NTT bersama-mendatangi RS. MAMAMI dan melakukan Pengecekan dan mendapatkan Pasangan Pelaku tersebut," kata Kapolsek Kelapa Lima.
Dari hasil pengembangan dan keterangan pelaku, lanjut Kapolsek Kelapa Lima, Gabungan Piket Polsek Kelapa Lima dan RAIMAS Polda NTT mendatangi TKP dan mengecek lokasi dimana pelaku menguburkan korban.
Selanjutnya, Anggota identifikasi Polres Kupang Kota bersama pelaku disaksikan oleh ketua RT13 melakukan penggalian dan mengangkat bayi yang dikuburkan tersebut.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)