Dir Polair Polda NTT : Masalah Sampah Merupakan Masalah Bersama
Dir Polair Polda NTT, Kombes Pol Drs Dwi Suseno menegaskan, permasalahan sampah yang membelit Provinsi NTT merupakan masalah bersama yang harus diata
Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dir Polair Polda NTT, Kombes Pol Drs Dwi Suseno menegaskan, permasalahan sampah yang membelit Provinsi NTT merupakan masalah bersama yang harus diatasi secara kolektif, Kamis (21/2/2019) pagi.
"Masalah sampah ini merupakan masalah bersama," tegas Kombes Pol Drs Dwi Suseno seusai membersihkan pantai Namosain, Kota Kupang dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019.
Dikatakannya, persoalan sampah merupakan persoalan yang harus menjadi atensi bersama
Terlebih, lanjut Kombes Pol Dwi, maraknya sampah di area laut yang dapat berdampak pada manusia dan ekosistem laut.
"Kita lihat saja pak Presiden RI konsen dengan masalah sampah plastik yang ada di laut. Jadi kalau laut tidak dibersihkan maka biota laut pun akan mengalami gangguan dan bisa mati," ungkapnya.
Kombes Pol Dwi juga mengungkapkan, setiap komponen dan masyarakat harus sadar akan pentingnya kebersihan dan tidak boleh membuang sampah sembarangan.
• BREAKING NEWS: Ajaib, Mobil Terjun Jurang Sedalam 75 Meter, 7 Penumpang Selamat
Lebih lanjut, pihaknya menilai area publik harus memiliki sarana tempat sampah yang cukup sehingga kebersihan dapat terjaga.
"Kita harus disiplin dalam membuang sampah di tempatnya. Saya juga lihat di pantai (pantai Namosain) ini tidak ada tempat sampah yang cukup jadi orang dapat membuang sampah sembarangan," ujarnya
"Kalau setiap 10-15 meter ada tempat sampah saya yakin orang akan membuang sampah pada tempatnya," tambahnya.
Berdasarkan pernyataan Gubernur NTT, Viktor Bm Laiskodat, kata Kombes Pol Dwi, Provinsi NTT menjadi daerah peringkat kedua daerah terjorok karena sampah. Sehingga sangat dibutuhkan kerja keras semua pihak untuk memerangi sampah.
"Kita tahu bahwa seperti kata gubernur NTT, Provinsi kita ini urutan ke dua daerah terjorok. Nah, gubernur juga sudah instruksikan untuk melakukan pembersihan dan kami juga instansi vertikal juga tetap menjalankan kebersihan," paparnya.
Dirinya berharap, kegiatan pembersihan bisa dilakukan secara reguler sehingga persoalan sampah yang menjadi salah satu problem utama masyarakat selama ini bisa diatasi.
"Ini kan hanya menyambut momen, kalau dilaksanakan hanya satu tahun satu kali mungkin tahun depan sampahnya sudah menumpuk. Mungkin tiap minggunya ada Jumad bersih atau kegiatan yang perlu kita laksanakan," katanya.
Sementara itu, Lurah Namosain, Ruth Jublina Djami, S.Sos kepada POS-KUPANG.COM memberikan apresiasi atas langkah yang diambil pihak Polda NTT untuk bersama-sama masyarakat membersihkan pantai Namosain.
"Kami sangat senang bisa ikut kegiatan ini, karena kebersihan merupakan bagian dari iman dan Kebersihan ini bukan saja milik kami di Kelurahan Nunbaun Sabu akan tetapi seluruh masyarakat," kayanya.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, lanjut Ruth, dirinya telah meminta seluruh masyarakat di wilayahnya untuk turut berpartisipasi.
"Yang hadir seluruh masyarakat dari 15 RT di Kelurahan Namosain. Ada juga para pelajar dari sekolah yaitu SDI Nunbaun Sabu, Madrasah Tsanawiyah NBS dan MAN Alawiyah Negeri," jelasnya.
Dirinya berharap, kerja sama dengan pihak kepolisian yang dapat terjalin lebih erat lagi untuk fokus dalam penanganan sampah.
Selain itu, Ruth juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan memilah sampah yang ada dan dikumpulkan dalam kantong plastik
"Karena sampah ini kan ada yang organik dan anorganik. Jadi akan lebih mudah untuk dikelola," katanya.
Seorang warga Kelurahan Namosain, Mince Wila (54) mengaku senang mengikuti kegiatan yang diinisiasi oleh Polda NTT.
Menurutnya, dari kegiatan tersebut masyarakat sangat terbantu untuk membersihkan lingkungan.
Lebih daripada itu, melalui kegiatan tersebut juga menjadi satu motivasi bagi masyarakat untuk sadar akan kebersihan lingkungan lebih khususnya menjaga lingkungan pantai dan laut agar tetap bersih dan bebas dari sampah.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Polair Polda NTT bersama masyarakat membersihkan pantai Namosain Kota Kupang, Kamis (21/2/2019) pagi.
Selain itu, hadir juga dalam kegiatan tersebut sejumlah aparat dari Lantamal VII Kupang, Ditsabhara Polda NTT, Mitra Polair Polda NTT, Bhayangkari, Polres Kupang Kota, Lurah Namosain, masyarakat Kelurahan Namosain dan ratusan pelajar dari beberapa sekolah di kelurahan tersebut.
Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 Wita dipimpin langsung oleh Dirpolair Polda NTT, Kombes Pol Drs Dwi Suseno.
Tepat pukul 07.00 Wita, dinyalakan sirine sebagai tanda kegiatan dimulai dan selama 15 menit setelah sirine itu dibunyikan, semua pihak yang hadir memungut sampah di sekitarnya.
Sirine yang dibunyikan dan masyarakat diajak untuk membersihkan sampah disekitarnya itu merupakan bagian dari program '15 Menit NTT Cinta Bumi'.
Bermodalkan alat bantu sapu, kayu dan kantong plastik berukuran besar, mereka terlihat antusias membersihkan sampah sepanjang pesisir pantai.
Tidak hanya di bagian pesisir, pihak kepolisian juga membersihkan area dalam laut. Mereka mengangkat sampah berupa sampah plastik dan sampah rumah tangga.
Keringat yang bercucuran seolah tak menghentikan aktivitas mereka yang ingin melihat pantai Namosain bersih dari sampah yang menggunung.
Seusai memungut sampah, mereka menyimpan sampah di pinggir pantai dan diangkut oleh beberapa truk sampah dari Dinas Kebersihan Kota Kupang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 yang jatuh pada tanggal 21 Februari setiap tahunnya.
Kegiatan itu juga dilaksanakan di beberapa tempat yang ada di Kota Kupang, di antaranya Pasar Kasih Naikoten, jalan di wilayah Kuanino, jalan di Pasir Panjang, Pantai Namosain, Pasar Oeba, dan sekolah-sekolah.
Secara kewilayahan, kegiatan itu dikoordinir langsung oleh Kapolda NTT, Irjen Pol Raja Erizman. (*)
