Liga Champions Eropa
Prediksi Pertandingan Liverpool vs Bayern Munich, Rekor Buruk Tim Jerman di Anfield
Munculnya pertanyaan itu tak terlepas dari kondisi Bayern yang buruk. Sepanjang musim ini, klub berjuluk Die Roten
Prediksi Pertandingan Liverpool vs Bayern Munich, Rekor Buruk Tim Jerman di Anfield
POS-KUPANG.COM - Bisa apa Bayern Munich di Stadion Anfield? Kiranya itulah pertanyaan yang berkecamuk di benak banyak orang jelang duel Liverpool melawan Bayern München pada leg I babak 16-besar Liga Champions, Rabu (20/2/2019) dini hari.
Munculnya pertanyaan itu tak terlepas dari kondisi Bayern yang buruk. Sepanjang musim ini, klub berjuluk Die Roten itu tak tampil seperti sebuah tim yang telah juara enam musim beruntun. Melawan klub-klub semenjana saja, gawang anak-anak asuh Niko Kovac sering kebobolan.
Ambil contoh saat mereka diimbangi 3-3 oleh Fortuna Duesseldorf di kandang sendiri pada 24 November 2018. Akhir pekan lalu, gawang Manuel Neuer juga kebobolan dua gol oleh FC Augsburg. Bisa dibayangkan bagaimana mereka bakal sangat kerepotan menghalau serangan Mohamed Salah dkk di Anfield.
• Sekda Papua Ditetapkan Tersangka, Inilah Sosok Putra Adonara Flores NTT, Lulusan Terbaik IPDN
• Drakor Terbaru Lee Jong Suk Romance Is A Bonus Book Mulai Tayang, Anda Wajib Nonton
• Ramalan zodiak Selasa 19 Februari 2019, Capricorn waspada, Pisces dilema.
Kelemahan Bayern pun diungkap oleh bek kiri Augsburg, Philipp Max. Menurut dia, gol pertama yang dicetak timya hanya 13 detik setelah wasit memulai pertandingan sesuai rencana yang disusun pelatih Manuel Baum yang melihat fullback Bayern selalu berada jauh di depan setelah sepak mula.
Kelemahan itulah yang jadi pekerjaan rumah tersendiri bagi Niko Kovac yang menangani Die Roten. Tanpa membenahi lini belakang dan sistem pertahanan secara keseluruhan, Bayern hanya akan jadi bulan-bulanan di Anfield.
Patut dicatat, Anfield adalah neraka bagi tim-tim Jerman. Dari 15 lawatan yang dilakukan tim-tim Jerman ke stadion milik klub berjuluk The Reds itu, tak satu pun berbuah kemenangan. Bahkan, hanya tiga yang berujung imbang.
Bayern sudah dua kali melawat ke Anfield. Itu terjadi pada 1971 dan 1981 dengan hasil imbang tanpa gol. Ironisnya, skor kacamata pada 1981 itu adalah kali terakhir wakil Jerman terhindar dari kekalahan di Anfield.
Setelah itu, enam kali Liverpool gebuk wakil Jerman. Terakhir, The Reds menghajar TSG 1899 Hoffenheim 4-2.
Anfield bukan hanya angker bagi tim-tim Jerman. Tim dari negara lain pun demikian. Faktanya, Liverpool tak pernah kalah dalam 19 laga kandang di ajang antarklub Eropa. Mereka meraup 15 kemenangan dan empat kali imbang.
Pemain sayap gaek Bayern, Arjen Robben adalah orang yang pernah merasakan keangkeran Anfield. Semasa berseragam Chelsea, ia dua kali merasakan 'kutukan' di kandang Liverpool tersebut. Yang pertama di Liga Champions 2004/2005.
Saat melakoni laga leg kedua di Anfield 3 Mei 2005, gol tunggal Luis Garcia pada menit 4 mengubur mimpi The Blues dan Robben melaju ke final. Musim itu, Liverpool keluar sebagai juara setelah di partai puncak mengalahkan AC Milan lewat drama adu penalti.
Dua musim kemudian, Chelsea kembali berhadapan dengan Liverpool di fase yang sama dan melawat ke Anfield juga dalam leg kedua. Setelah menang 1-0 di Stamford Bridge pada pertemuan pertama, Chelsea tertinggal 0-1 di waktu normal dan dua kali babak extra time. Pemenang ditentukan lewat adu penalti.
Benar saja, Anfield seperti punya kutukan buat Robben. Liverpool menang lagi dengan skor 4-1 (1-1) dan melaju ke kembali melaju ke final. Penyesalan Robben semakin menjadi setelah ia gagal mengeksekusi tendangan penalti.
Kutukan Anfield buat Robben tak berhenti di situ. Kutukan itu terus berlanjut sampai ia memperkuat Real Madrid, tepatnya di babak perempat final Liga Champions 2008/2009. Saat melakoni laga leg kedua di Anfield 10 Maret 2009, armada Los Blancos digilas 0-4 oleh Liverpool.
Dari sederet cerita itulah, Robben tanpa ragu menyebut Anfield sebagai stadion terburuk yang pernah disambanginya. "Jika Anda menanyakan stadion terburuk untuk saya, mungkin jawabannya adalah [stadion milik] Liverpool," kata pemain asal Belanda itu seperti dikutip The Guardian.
Rekor buruk di Anfield plus ketimpangan dari segi teknis membuat Bayern makin inferior terhadap Liverpool. Die Roten kalah dalam performa, permainan, dan kekuatan skuat.
Lalu, pelatih Niko Kovac pun kalah kelas dan pengalaman dari Jurgen Klopp. Satu-satunya hal yang dapat membuat Die Roten agak optimistis di Anfield nanti adalah kepastian Gianluca Rocchi sebagai wasit. Bayern punya rekor bagus saat melakoni laga yang diwasiti pengadil asal Italia tersebut.
Di sisi lain, Liverpool tidak dalam kondisi terbaik, terutama di barisan pertahanan. Dua bek tengah Dejan Lovren dan Joe Gomez masih cedera. Gomez yang alami patah kaki pada 5 Desember lalu, belum diketahui kapan akan kembali.
Sedangkan Lovren masih diragukan tampil setelah mengalami cedera hamstring saat diturunkan menghadapi Wolverhampton Wanderers di Piala FA, 7 Januari 2019.
Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah absennya Virgil van Dijk karena akumulasi kartu kuning. Praktis Klopp cuma memiliki Joel Matip di pos bek tengah.
Kehilangan Van Dijk tentu menjadi pukulan telak buat Liverpool. Sebab pemain Belanda itu merupakan pemain penting di barisan pertahanan The Reds.
Meskipun begitu, kiper Liverpool, Alisson cukup yakin timnya akan baik-baik saja. Untuk mengakali krisis di lini belakang itu, kemungkinan Fabinho diduetkan dengan Matip.
"Semua pemain bertahan sudah bermain sehingga ketika seseorang masuk dan satu pergi, kami tidak merasakan kehilangan karena kami semua sudah terbiasa satu sama lain," kata Alisson kepada ESPN. (tribunnews/deo)
Live On RCTI
Rabu (20/2) Pukul 04.00 WITA