Tidak Ada Ada Proyek Embung Siluman Di Desa Ranakolo
program dari Dinas Pertanian Kabupaten Ende yang dikerjakan oleh kelompok petani dan sistim padat karya
Penulis: Romualdus Pius | Editor: Rosalina Woso
Tidak Ada Ada Proyek Embung Siluman Di Desa Ranakolo
POS-KUPANG.COM|ENDE—Warga Desa Ranakolo, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, Dirius Pio mengatakan bahwa adanya proyek siluman embang di Desa Ranokolo, Kecamatan Maurole adalah tidak benar karena yang ada adalah program dari Dinas Pertanian Kabupaten Ende yang dikerjakan oleh kelompok petani dan sistim padat karya oleh kelompok tani sungai Saate I.
Darius Pio, petani di Desa Ranakolo, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende mengatakan hal itu kepada POS-KUPANG.COM, Senin (18/2/2019) di Ende.
Darius yang juga adalah pelaksana kegiatan embung di Desa Ranakolo yang mendatangi Redaksi POS-KUPANG.COM, di Ende mengatakan bahwa pengadaan embung tersebut dilakukan lewat pertemuan kelompok tani dan diketahui pemerintah setempat dan keuangannya langsung masuk ke rekening kelompok.
• Innalillahi Wainna Illaihi Rojiun: M Zaki Pebalap Nasional Tewas Ditusuk Debt Collector
• Forum Anak Nagekeo Anjangsana ke Panti Asuhan Bakti Luhur Boanio
• VIDEO: Ditilang Polisi, Pemuda Ini Nekat Memukuli Polantas, Begini Nasib Pemuda Itu
• VIDEO: Sergio Ramos Dapat Hadiah Kartu Merah, Tim Girona Lakukan Selebrasi di Ruang Ganti
Menurut Darius embung saat sangat dibutuhkan oleh petani disaat curah hujan rendah dan atau ketika terjadi musim kemarau sehingga terjadi penurunan debit air maka untuk memenuhi kebutuhan akan air bagi sawah warga dibutuhkan embung.
Soal genangan air di petak petak sawah itu terjadi bila curah hujan tinggi dan luapan air dan luapan air karena banjir.
Dan genangan air di petak sawah warga menjadi hal yang biasa terjadi setiap musim hujan, bukan baru sekarang karena adanya embang. Itupun hanya beberapa jam setelah itu air surut lagi dan tidak merusak tanaman padi,ujar Darius.
“Kami masyarakat Desa Ranokolo, Kecamatan Maurole khususnya hamparan sawah KESE tidak setuju kalau ada yang menyatakan proyek siluman hal itu bBerdasarkan usulan masyarakat tani lewat forum Musrengbangdas tahun 2017 senilai Rp 120 juta dan lewat sosialisasi bersama kelompok tani penerima program kegiatan embang dan lewat survei lapangan,”kata Darius.
Bahkan permintaan petani dan rapat Musrengbangdes masih dibutuhkan 3 bangunan embang lagi guna mencakupi kebutuhan air di musim hujan apabila curah hujan kurang dan di musim kemarau.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Romualdus Pius)