Inspiratif ! Di Tangan Emilyana Sampah Jadi Pernak-pernik Bernilai Ekonomis
Emilyana Layu Tobin sedang asyik menggunting botol air mineral, saat ditemui Pos Kupang, di kediamannya, di Kelurahan Liliba
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Emilyana Layu Tobin sedang asyik menggunting botol air mineral, saat ditemui Pos Kupang, di kediamannya, di Kelurahan Liliba Kupang, Sabtu (16/2/2019) malam.
Disekitarnya ada berbagai macam sampah plastik, botol-botol minuman, kemasan makanan, deterjen, jerigen dan macam-macam.
Di meja tamu, tampak berbagai pernak-pernik seperti, bunga, perahu, tas, tempat buah dan gantungan kunci.
Pernak-pernik cantik tersebut ternyata bahan dasarnya adalah sampah-sampah plastik yang dipungut Emilyana di sekitar lingkungan rumahnya, jalanan dan ada pula yang ia beli dari para pemulung.
Emilyana adalah Ketua Kelompok Daur Ulang Sampah di Kelurahan Liliba Kupang.
Ia bersama 14 anggota aktif kelompoknya sudah menghasilkan berbagai pernak-pernik dari dari sampah.
Hasil karya mereka tidak hanya menarik dilihat tetapi juga bisa menghasilkan uang. Mereka meraup banyak keuntungan dari hasil karya mereka tersebut.
"Kami sudah lama menggeluti usaha ini, sejak tahun 2008 silam, yah sampai saat ini, syukur, meningkat pesat. Banyak orang yang pesan untuk beli," ungkapnya. Ketekunan Emyliana dan kawan-kawan, terdengar sampai di berbagai kalangan termasuk Pemerintah Kota Kupang.
Emilyana dan kawan-kawan diundang dan diminta untuk melatih berbagai kelompok organisasi bagaimana mengolah sampah menjadi indah dan bernilai ekonomis.
"Yah setelah kita semakin dikenal, banyak yang minta untuk memberikan pelatihan bagaimana mengolah sampah," ungkapnya.
Jauh sebelum tergabung dalam Kelompok daur ulang sampah, Emyliana sejak remaja memang suka mengutak-atik berbagai barang bekas.
"Kalau ada koran bekas, plastik, kresek deterjen dan lain-lain, saya biasanya tidak buang, saya kumpulkan, lalu utak-atik," ungkapnya.
• Zlatan Ibrahimovic Jagokan 4 Klub Ini Juara Liga Champions
• Jadi Objek Wisata, 200 Pengunjung ke PLBN Motamasin Setiap Hari
Sejak bergabung dengan kelompok daur ulang sampah, kata Emy, dirinya makin semangat. "Jujur saya tidak tenang kalau lihat sampah bertebaran di jalan, di sekitar rumah. Kalau saya lihat saya ambil dan buat sesuatu," tegasnya.
Menurutnya ada banyak manfaat dari pekerjaan sampingannya itu, diantaranya bisa mengurangi sampah, mendapat uang dan bisa berkreasi.
"Menurut saya, semakin kita ada kerja atau ada kesibukan kita jadi lebih segar dan sehat, ketimbang hanya jalan-jalan atau main HP," ungkapnya.
Suami Emyliana, Frederick Bureni yang hadir ketika wawancara sedang berlangsung, mengatakan awalnya ia sangat tidak suka melihat Emyliana menumpuk banyak barang bekas di rumah, bahkan ia sempat memarahi Emilyana.
Namun seiring berjalannya waktu, Frederick pun merasakan manfaatnya, dimana mereka punya tambahan finansial untuk memenuhi kebutuhan keluarga dari hasil daur ulang sampah. Selian itu ia senang ternyata Emilyana juga menginspirasi ibu-ibu untuk berkreativitas.
Oktaviana Seda Yola, salah satu anggota kelompok daur ulang sampah mengatakan, Ia bahagia bisa bergabung di kelompok tersebut. Dalam kelompok itu mereka juga bisa sharing dan berbagi pengalaman.
Bagi Oktaviana persoalan sampah di Kota Kupang, tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah atau lembaga yang terkait, tetapi masyarakat juga harus proaktif.
"Selain tidak membuang sampah sembarangan, masyarakat juga bisa mengolahnya menjadi sesuatu yang enak dipandang dan bernilai ekonomis," kata Oktaviana. (*)