Maskapai Diminta Beri Penjelasan Soal Tiket dan Bagasi Pesawat yang Mahal
Kementerian Perhubungan meminta maskapai penerbangan lebih aktif menjelaskan kepada masyarakat terkait tiket dan kebijakan bagasi berbayar
Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
Tulus mengaku telah dipanggil dewan pertimbangan presiden bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk membahas mengenai kenaikan harga tiket pesawat.
Berdasarkan hasil pengamatannya, kuat dugaan memang ada permainan kartel dalam kenaikan harga tiket pesawat.
"Saya kira dugaan itu (adanya kartel) sah dan cukup absah, karena pertama, itu bisa ditenggarai dengan mereka jumpa pers bersama menurunkan bersama, sehingga ada dugaan itu," kata Tulus.
"Ini kan aneh bin ajaib, artinya dugaan terhadap praktik tidak sehat menjadi sangat tinggi walaupun mereka belum menyundul tarif batas atas. Tapi menyundul atau tidak, fenomena ke arah sana jadi sangat besar. Sebenarnya mereka adakan jumpa pers bersama itu jadi blunder karena tidak boleh bicara tarif bersama-sama," ucap dia.
Sebelumnya, Indonesia National Air Carriers Association ( INACA) sepakat menurunkan harga tiket pesawat. Keputusan ini diambil setelah mendiskusikannya dengan para maskapai.
“Kita berkomitmen menurunkan harga tiket diikuti komitmen positif para stakeholder,” ujar Ketua Umum INACA I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Jakarta, Minggu (13/1/2019).
Menurut pria yang akrab disapa Ari itu, maskapai dengan stakeholder terkait telah mendiskusikan keputusan ini sejak pekan lalu. Setelah mendengar keluhan masyarakat terkait harga tiket pesawat yang naik, Inaca memutuskan untuk menurunkannya.
Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto membantah ada permainan kartel dalam kenaikan harga tiket pesawatbeberapa waktu lalu.
Kenaikan harga tiket pesawat beberapa waktu lalu menuai polemik di masyarakat.
"Tidak ada kartel. Sama sekali tidak ada kartel (dalam kenaikan harga tiket pesawat," ujar Benny di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Benny mengaku, pihaknya sudah menurunkan harga tiket pesawat di beberapa rute.
"Saat ini memang kita sudah waktunya melakukan promo lah dan ini tidak ada kartel apa seperti yang diberitakan," kata Benny.
"Saya menduga memang ada kartel atau oligopoli karena melibatkan dua perusahaan besar," ujar Ketua Harian YLKI Tulus Abadi di Jakarta, Jumat (25/1/2019).
Tulus mengaku telah dipanggil dewan pertimbangan presiden bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk membahas mengenai kenaikan harga tiket pesawat.
Berdasarkan hasil pengamatannya, kuat dugaan memang ada permainan kartel dalam kenaikan harga tiket pesawat.