Rela Antre untuk Berebut Sepatu Seharga Rp 6 Juta

sebagian besar lainnya harus rela berdiri di sepanjang railing yang memagari selasar melingkar, dengan pemandangan atrium utama di lantai dasar

Editor: Bebet I Hidayat
KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO
Beragam varian sepatu Air Jordan 1 ditawarkan kepada para pengunjung ajang Jakarta Sneaker Day 2019, Kamis (7/2/2019). Sepatu-sepatu ini tetap mengundang minat pembeli meski dijual di atas harga retail. Soal selera dan kelangkaan barang menjadi pertimbangan yang menentukan harga sepatu. 

"Tinggal sedikit ini, karena waktu launching udah banyak diborong, malah yang edisi pine-green, udah sold out duluan, kita jual juga dengan harga sama," kata dia.

Nah, beberapa gerai di acara ini ternyata masih memiliki produk sejenis seperti yang dijual Hoops tadi.

"Itu, Rp 3,8 juta om," kata salah satu reseller yang membanderol sepatu Air Jordan 1 Mid pine-green.

Bahkan, di gerai lain ada yang membanderol sepatu yang sama dengan harga Rp 6 juta. "Ya, masih boleh nego-lah," kata penjualnya.

Sementara, ada pula yang menjual Air Jordan 1 Mid SE "Orange Team" dengan harga mulai Rp 2,5 juta.

Menggunakan kata "mulai", karena harga berbeda sesuai dengan nomor sepatu yang diinginkan.

Hype dan selera pasar

Sebagian besar gerai sepatu yang ikut serta di ajang Jakarta Sneaker Day 2019 memiliki produk sneaker <a href='https://kupang.tribunnews.com/tag/air-jordan-1' title='Air Jordan 1'>Air Jordan 1</a>. Bahkan ada yang dijual hingga harga puluhan juta rupiah.KOMPAS.com/ GLORI K WADRIANTO Sebagian besar gerai sepatu yang ikut serta di ajang Jakarta Sneaker Day 2019 memiliki produk sneaker Air Jordan 1. Bahkan ada yang dijual hingga harga puluhan juta rupiah.

Penjualan varian Air Jordan 1 mid tersebut hanya contoh kecil dari fenomena harga "gila" koleksi sneakers.

Bahkan ada koleksi yang dijual hingga harga belasan juta rupiah, jauh melampaui harga retail-nya. Dan, fenomena ini menjadi seperti lazim terjadi.

Raymond -punggawa grup hip-hop Sweet Martabak mengaku mengamati juga fenomena itu.

"Biasanya karena limited/edisi terbatas dari releasean sneakers itu, alias gak release dalam jumlah banyak," kata Raymond.

Kendati demikian, Raymond yang kini memiliki tak kurang dari 300 pasang sepatu Air Jordan, mengaku nyaris tak pernah membeli di atas harga retail.

"Gue tim retail, ha ha ha... Alasan gue beli di atas (harga) ritel karena emang kepengen banget sama sneakers itu, dan gak release di Indonesia. Jadi maugak mau, terpaksa harus beli dari reseller," kata dia.

Sementara, khusus untuk fenomena Air Jordan 1 di Indonesia, Raymond memiliki pandangan tersendiri. Varian ini tak bisa disebut "terbatas" karena diproduksi massal secara global.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved