Breaking News

Internasional

Selain Rudal Hipersonik, 4 Kapal Induk China Bakal Bertenaga Nuklir Tahun 2035 untuk Imbangi AS

Empat dari enam satuan tempur kapal induk China yang direncanakan telah beroperasi pada 2035 disebut bakal menggunakan tenaga nuklir.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
AFP/ANTHONY WALLACE/Taipe Times/Kolase Pos-Kupang.com
Kapal induk milik AL China, Liaoning. Inzet: rudal hipersonik China. 

Rudal Hipersonik

Rudal Dongfeng 16 (DF-16) milik China
Rudal Dongfeng 16 (DF-16) milik China (Taipe Times)

China juga disebut akan memiliki rudal balistik jarak menengah yang mampu menghancurkan dan menenggelamkan kapal induk AS pada 2020.

Dilaporkan China Times, rudal Dongfeng-17 merupakan rudal kelas menengah yang dapat menenggelamkan kapal induk AS, jika ditembakkan sebanyak delapan kali.

Jika roket tersebut dilengkapi dengan hulu ledak berpeluncur hipersonik, maka akan memiliki kemampuan menembus sistem pertahanan rudal AS maupun negara lainnya.

Chen Guangwen, pengamat militer China, mengatakan, Dongfeng-17 akan mustahil dilacak maupun dicegat menggunakan pertahanan misil Barat.

"Jika teknologi hulu ledak hipersonik Dongfeng-ZF telah disempurnakan, senjata tersebut bisa menjadi ancaman besar bagi jaringan pertahanan rudal AS," kata Chen, dikutip United Press International.

Dongfeng-17 adalah peningkatan dari Dongfeng-16B, rudal balistik jarak dekat bertingkat. Rudal balistik tersebut pertama kali diuji coba pada akhir 2017, bertepatan dengan operasi kebebasan navigasi yang dilancarkan AS di Laut China Selatan.

Menurut media China, Dongfeng-17 memiliki kemampuan membawa hulu ledak nuklir dan mencapai sasaran di mana pun di seluruh dunia dalam waktu satu jam.

Namun laporan tersebut juga menambahkan, senjata berpeluncur hipersonik itu untuk saat ini belum dapat digunakan menargetkan AS karena peluncur berkecepatan tinggi yang akan menjadi tak bertenaga saat motor roket terlepas.

Chen mengatakan, teknologi hipersonik baru akan diluncurkan militer China pada 2020 dan akan jauh lebih unggul dibandingkan Dongfeng-21D dan Dongfeng-26, yang juga dikenal mampu mengancam kapal induk.

Laporan media China mengenai pengembangan rudal hipersonik tersebut datang di tengah hubungan Beijing dengan Washington yang merosot hingga titik terendah dalam beberapa dekade terakhir.

Tiga Kapal Induk

Januari lalu Kompas.com memberitakan, militer China disebut membutuhkan setidaknya tiga unit kapal induk yang mampu menampung pesawat, guna melindungi garis pantainya yang luas.

Selain itu, keberadaan armada kapal induk yang memadai dipandang perlu untuk memenuhi kepentingan negara dalam hubungan dengan luar negeri. Demikian disampaikan seorang pakar senior kelautan China.

"Negara kami memiliki sekitar 18.000 kilometer garis pantai. Selain itu, perekonomian kita adalah melihat keluar dan kepentingan luar negeri kita terus berkembang," kata Zhang Junshe, anggota Institut Penelitian Kelautan, Rabu (9/1/2019).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved