BREAKING NEWS: 21 Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang Terancam Drop Out, Ini Pemicunya
Sekitar 21 mahasiswa Politeknik Negeri Kupang (PNK) Jurusan Teknik Mesin terancam Drop Out (DO) karena bakalan tidak memiliki nilai mata kuliah Teknik
Penulis: Lamawuran | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sekitar 21 mahasiswa Politeknik Negeri Kupang (PNK) Jurusan Teknik Mesin terancam Drop Out (DO) karena bakalan tidak memiliki nilai mata kuliah Teknik Pengoperasian Alat Berat.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kunci ruangan praktek yang berisi alat-alat berat tersebut ditahan oleh Pembantu Direkrut (Pudir) II, Ramsi Sayonara.
Ketua Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, Agustinus Deka Betan, kepada wartawan mengatakan, para mahasiswa tersebut bisa DO jika tidak memiliki nilai pada mata kuliah dimaksud.
"Bisa jadi satu kelas itu DO. Karena dia tidak ada nilai dan di sini sistem paket. Jadi kasihan anak yang tidak praktek ini," katanya kepada POS-KUPANG.COM, Rabu (6/2/2019).
Dia sungguh menyayangkan situasi ini, karena sekiranya ada mahasiswa yang mendaptkan nilai E, maka langsung dikeluarkan.
"Kalaupun dapat nilai D, masih bisa lanjut. Tapi cukup dua kali," jelasnya.
Dia katakan, para mahasiwa yang mengikuti mata kuliah tersebut haruslah diberikan praktek.
"Ada mata kuliah teori, ada praktek. Nah ini adalah mata kuliah praktek. Tidak bisa serta-merta kasih teori tanpa praktek," ujarnya.
Dirinya sangat menyayangkan situasi ini. Karena para mahasiwa akan kehilangan momen mengekspresikan diri mereka.
"Mereka punya kompetensi alat berat. Di kurikulum juga ada. Jadi tidak sembarang menetapkan mata kuliah," katanya.
Secara prosedur, katanya, mereka telah mencoba melakukan komunikasi dengan pihak yang lebih tinggi untuk mengambil kunci ruangan tersebut.
"Kami sudah lakukan prosedur itu. Sudah lapor ke ketua jurusan, Pudir I. Bahkan Pudir I sendiri yang minta juga tidak mau dikasih," terangnya.
Sementara itu, Direktur PNK, Nonce Farida Tuati, SE.,M.Si sewaktu dihubungi mengatakan persoalan ini telah diselesaikan.
"Pudir 1 dan ketua jurusan sudah selesaikan. Kemarin kuncinya sudah ada di ketua jurusan," katanya, Rabu (6/2) malam. (*)