Renungan Harian

Renungan Harian Katolik, Rabu 30 Januari 2019 : Indahnya Mendengarkan Dengan Tulus

Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengarkan, hendaklah ia mendengar!

Editor: Ferry Jahang
Dok Pribadi
Maxi u Bria 

Bacaan Markus 4 :1-20

RD.Florens Maxi Un Bria
Rohaniwan Keuskupan Agung Kupang

Indahnya mendengarkan dengan tulus

" Dengarlah !" ( Mrk 4:3)
" Lalu kata-Nya , " Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengarkan, hendaklah ia mendengar ! " ( 4: 9)

Betapa bahagianya kita bila didengarkan saat berbicara. Setiap orang akan merasa bahagia bila didengarkan dengan tulus saat ia sedang berbicara.

Sikap mendengarkan dengan baik selain menunjukkan ketulusan dan penerimaan terhadap pribadi yang sedang berbicara, juga dapat membuahkan hal-hal yang menggembirakan.

Belajar menerima hal-hal positif yang telah didengar, belajar etika dan nilai hidup yang disheringkan, juga pada saat yang sama kita sedang menegaskan sikap otensitas dan jati diri sebagai pribadi yang baik yang menunjukkan bahwa betapa berharganya teman yang sedang bicara dihadapan kita.

Teman bicara adalah anugerah Allah bagi hidup. Ia yang didengarkan akan merasa bahagia.Karena selain didengarkan juga diterima dan dihargai sebagai manusia Citra Allah.

Bahkan banyak orang yang memiliki pergumulan bathin dapat merasa tertolong saat didengarkan dengan tulus.Mendengarkan dengan baik dapat menyembuhkan yang terluka.

Mendengarkan itu indah karena menjadi bagian dari seni berkomunikasi.Lebih jauh mendengarkan itu baik karena dapat menghasilkan buah-buah kebaikan bagi hidup manusia.

Persoalan yang sering kita jumpai dewasa ini adalah banyak orang yang suka berbicara tetapi hanya sedikit yang memiliki minat besar untuk mendengarkan dengan hati yang tulus.

Yesus selalu mengajarkan para murid dan pengikut-Nya tentang banyak hal.
Tapi rupanya tidak semua orang yang datang kepada-Nya mempersiapkan bathin untuk mendengarkan ajaran-Nya.

Itulah sebabnya Ia mengatakan" Dengarlah"! Seraya meminta perhatian khalayak untuk mendengarkan ajaran-Nya.

Yesus mengetengahkan perumpaan tentang charakter para pendengar Firman Allah yang sering dijumpai.

Pertama, pendengar stengah hati. Sambil mendengar Firman Allah, pikirannya beralih pada objek objek lain. Mereka bagai benih yang ditabur dipinggir jalan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved