Warga Tanggedu Bertaruh Nyawa Melewati Sungai dan Jalan Terjal
Warga Desa Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, yang tinggal di seberang Sungai Tanggedu
Penulis: Robert Ropo | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG.COM, WAINGAPU -- Warga Desa Tanggedu, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur, yang tinggal di seberang Sungai Tanggedu harus mempertaruhkan harta bahkan nyawa.
Warga yang memikul hasil pertanian harus menuruni lereng curam, menyeberangi arus sungai berjeram serta mendaki jalan terjal untuk mencapai jalan utama.
Aktivitas ini hampir dilakukan setiap hari oleh warga yang berkebun atau memiliki rumah di seberang Sungai Tanggedu, sungai yang membelah Kampung Tanggedu.
Pantauan Pos Kupang Senin (28/1/2019), memperlihatkan sejumlah warga memikul hasil pertanian mereka yang diisi dalam karung.
Mereka menyusuri jalan setapak yang mendaki dan terjal di Sungai Tanggedu.
Saat sungai itu banjir, sambil memikul beban yang cukup berat, warga tetap nekat menyeberangi sungai itu.
Ada juga warga yang membawa hasil pertanian menggunakan kuda. Namun kuda hanya bisa digunakan di jalan yang rata saja, sedangkan di jalan terjal dan melintasi sungai harus dipikul sendiri.
Jembatan Gantung
Warga Tanggedu, Desa Persiapan Tanggedu, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sumba Timur agar secepatnya membangun jembatan
gantung di Sungai Tanggedu.
Warga setempat, Diki Takandjanji, kepada Pos Kupang, Senin (28/1/2019), mengatakan, sejauh ini warga sangat kesulitan jika mengangkut hasil pertanian karena tak ada jembatan gantung.
"Masyarakat kampung sebelah harus pikul hasil pertanian menyeberangi kali. Kalau banjir sengsara," ungkap Diki.
Diki mengatakan, warga yang mengangkut hasil pertanian dengan kuda, hanya sampai di puncak lereng tebing sungai, selanjutnya dipikul.
"Kuda tidak bisa lewat karena mendaki dan menuruni jalan terjal. Kita mengharapkan agar secepatnya dibangun jembatan gantung," tutur Diki.
Warga lainya, Umbu Luw Ndawa, mengakui
tahun ini akan dikerjakan jembatan gantung menyeberangi Sungai Tanggedu.
"Jalan ini bukan hanya dilalui warga setempat, tetapi juga pengunjung yang berwisata di air terjun Tanggedu. Banyak pengunjung mengeluh kondisi jalan yang terjal. Kalau tidak hujan mungkin material bangunan jembatan sudah diangkat ke lokasi," jelas Umbu Luw. (rob)