Ane Djara Merasa Diperlakukan Tidak Adil, Ini Harapannya Kepada Bawaslu RI
Ane Djara, seorang calon anggota KPU Kabupaten Sumba Timur berharap Bawaslu RI meninjau kinerja KPU RI.
Penulis: Lamawuran | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ane Djara, seorang calon anggota KPU Kabupaten Sumba Timur berharap Bawaslu RI meninjau kinerja KPU RI.
"Saya datang dari Sumba Timur untuk ikut tes. Tetapi nama saya dicoret. Ini tidak adil. Saya harap Bawaslu RI bisa tinjau kinerja dari KPU RI," kata Ane Djara kepada POS-KUPANG.COM di depan gedung DPRD NTT, Selasa (29/1/2019).
Dia merasa perlakuan KPU RI ini tidak adil. Dia telah datang ke Kota Kupang ini pada tanggal 26 Januari lalu, namun ternyata namanya telah dicoret.
"Ini sangat tidak adil. Ini butuh biaya besar untuk mondar-mandir. Kita tidak persoalkan biayanya. Tetapi ini sungguh tidak adil," ujarnya.
• Turun dari Kapal, Dua Pekerja Migran Indonesia Masuk RSU Maumere
"Karena belum ada informasi resmi dari KPU, dan berdasarkan informasi dari rekan-rekan bahwa tes akan terjadi tanggal 27 maka saya datang duluan. Pertimbangan transportasi, jangan sampai terlambat. Sampai di sini ternyata banyak perkembangan. Nama kami telah dicoret," kisahnya.
• Setelah Diperkosa, Leher dan Kaki Wanita Ini Diikat Kawat lalu Dimasukkan ke Karung Kemudian Dibakar
Dia jelaskan, dari Kabupaten Sumba Timur, ada tiga nama yang dicoret. "Saya sendiri Ane Djara, ada pak Robert Gana, dan Umbu Maramba Meha. Dikeluarkan. Jadi sepuluh orang tinggal tujuh. Kami ingin tahu alasannya," harapnya.
Dia merasa aneh dengan sikap dari KPU RI. "Harusnya produk dari Timsel adalah produk KPU RI. Tetapi kenapa nama yang diusulkan Timsel diganti?" tanyanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ambuga Lamawuran)