Gerhana Bulan
Nabi Pernah Marah Karena Gerhana Bulan Dikaitkan Dengan Hal Ini, Berikut Cerita Ustaz Abdul Somad
Lalu, orang-orang mengatakan bahwa kematian anak Nabi itu membuat bulan bersedih. Nabi marah karena bulan gerhana bukan anaknya meninggal.
POS-KUPANG.COM - Fenomena Supermoon 2019 dan gerhana bulan akan terjadi malam ini, Senin (21/1/2019) dan fenomena langit ini kemungkinan bisa disaksikan di Indonesia. Simak cerita Ustadz Abdul Somad soal gerhana di zamanRasulullah.
Dilansir dari laman Kompas.com, Senin, (21/01/2019) peristiwa Supermoon 2019 ini dapat dilihat dari Indonesia, mulai dari matahari terbenam hingga sebelum fajar menyingsing.
Menurut astronom amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, fenomena munculnya supermoon 2019 ini bersamaan dengan gerhana bulan. Nah, Ustadz Abdul Somad juga pernah cerita soal gerhana di zaman Rasulullah.
• SEDANG BERLANGSUNG LIVE STREAMING Gerhana Bulan Total Malam Ini
• Tata Cara, Bacaan Niat, dan Hukum Salat Gerhana Bulan Senin 21 Januari 2019
• Gerhana Bulan, Ini Doa dan Dzikir Yang Dianjurkan Untuk Dipanjatkan Saat Supermoon
Marufin berkata bisa menggunakan berbagai jenis kamera, baik DSLR maupun kamera handphone.
"Tinggal pakai setting pencahayaan paling minimal," ujarnya. Namun, mengingat beberapa hari belakangan lebih sering hujan di seluruh wilayah Indonesia, Marufin berkata kemungkinan untuk Supermoon terlihat memang 50:50.
"Saat ini puncak musim hujan, tapi ada vortex atau pusaran udara di sebelah barat Kalimantan. Itu (vortex) membuat awan hujan berkumpul di sana, sehingga Jawa khususnya bagian barat relatif sedikit hujan," sambungnya.
Marufin menambahkan, sepanjang malam besok adalah waktu terbaik untuk melihat Supermoon.
Supermoon atau peristiwa langit sejenisnya sebenarnya bukan fenomena yang aneh di ajaran islam.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh seorang Muslim saat menghadapi fenomena langka ini?
Melansir dari laman Grid ID yang tayang pada 1 Februari 2018 silam, ada beberapa poin yang bisa disikapi dari peristiwa langit Supermoon 2019 dan gerhana bulan nanti malam.
Ustadz Abdul Somad pernah menyampaikan larangan pada kepercayaan tentang mitos seputar fenomena langit itu.
Beragam mitos mewarnai peristiwa gerhana baik matahari maupun bulan.
Masing-masing daerah dan negara memiliki cerita sendiri terkait fenomena alam tersebut.
Ada suatu masyarakat yang percaya saat gerhana, sebaiknya membuat suara menjadi gaduh agar cepat berlalu.
Misalnya dengan cara memukul gendang, besi dan sebagainya.
Atau wanita hamil dilarang keluar rumah saat gerhana bulan sedang berlangsung.
Pada mitologi kuno yang mengatakan matahari hilang karena dicuri atau dimakan serigala.