Breaking News

Berita Kabupaten Nagekeo

Pecahan Kaca Dibuang di Lokasi Malasera, Begini Kondisinya!

Sampah-sampah yang menumpuk itu diantara hasil limbah rumah tangga, pampres bayi, botol bekas, plastik dan jenis sampah lainnya.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Kondisi di Malasera yang dijadikan TPA, tampak banyak sampah dan pecahan kaca, Senin (14/1/2019). 

POS-KUPANG.COM | MBAY -- Lokasi Malasera Kelurahan Danga Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo menjadi Tempat Pembuang Akhir (TPA) sampah oleh warga.

Kondisi ini sangat memprihatinkan padahal lokasi itu masuk dalam radius Kota Mbay.

Lokasinya itu tepat berada di Malasera di belakang SMA Negeri 1 Aesesa Kota Mbay.

Sampah-sampah yang menumpuk itu diantara hasil limbah rumah tangga, pampres bayi, botol bekas, plastik dan jenis sampah lainnya.

Yang lebih mirisnya lagi warga membuang pecahan kaca di tempat itu. Disana banyak pecahan kaca, ada yang berserakan ada pula yang menumpuk.

Pantauan POS KUPANG.COM, di lokasi tersebut berbagai jenis sampah ada disana.

Yang lebih banyak adalah sampah pecahan kaca dan kaleng bekas.

Kronologi Gadis Belia Asal Alor Tewas Di Tangan Sang Pacar Setelah Dipukul Dan Dilempar Pakai HP

Tolak Makan Siang Bersama, HM Habisi Nyawa Pacarnya Secara Sadis, Begini Nasib HM Sekarang

Beberapa anggota Dewan Kerja Cabang Pramuka Nagekeo, mengaku pernah melihat warga datang membuang sampah di kawasan yang menjadi lokasi pembangunan rumah Jabatan Bupati dan Wakil Bupati Nagekeo di Malasera.

"Kami pernah melihat warga datang buang sampah di tempat ini. Mereka bawa dengan mobil dan buang saja sampah dikawasan ini," ujar Resha Londa, saat ditemui POS KUPANG.COM, di Malasera Kota Mbay Kabupaten Nagekeo, Senin (14/1/2019).

Resha mengatakan bahkan warga dengan membuang sampah bawah dengan dump truck membawa sampah.

"Waktu kami sekolah sore tahun lalu itu kami lihat. Ada yang memang dua tahun lalu buang ada juga yang masih baru," ujarnya.

Ia mengatakan masyarakat tidak pernah sadar bahwa bahaya sampah. Padahal lokasi itu dekat sekolah.

"Kalau yang bakar juga kami tidak tahu. Karena mungkin bakar dimalam hari. Pernah dibakar siang itu hari bau sampah sampai di sekolah," ungkapnya.

Politani Kupang Masih Gantung Nasib Doktor LL, Dosen yang Selingkuhi Mahasiwinya, GMTN

Aliansi Peduli Kemanusiaan Demo : Nakertrans Bertanggungjawab atas Peristiwa yang Menimpa Selfina

Anggota Komunitas Anak Cinta Lingkungan (Kancil) Mbay, Anisha Fitriani, mengatakan, dampak sampah sangat buruk.

Masyarakat hanya buang sembarang sampah tapi tidak pernah memikirkan bahaya sampah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved