Berita Jambret di Kupang
Dapat Kirimin Link Berita Ini, Wakapolda NTT Langsung Hubungi Kapolres dan Kapolsek di Kupang
Dapat kiriman link berita ini, Wakapolda NTT langsung hubungi Kapolresta Kupang dan seluruh Kapolsek di Kupang.
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Dapat kiriman link berita ini, Wakapolda NTT langsung hubungi Kapolresta Kupang dan seluruh Kapolsek di Kupang.
Mantan Kapolda Sulawesi Utara ini menceritakan, awalnya ia sendiri belum mengetahui adanya penjambretan di Kota Kupang.
Namun kemudian, ia dikirimi oleh temannya link berita tentang maraknya aksi penjambretan di Kota Kupang yang tayang di pos-kupang.com.
• Lolos Babak Berikut The Rissing Star Indoensia 2019, Inggid Wakano Balik Kupang Lakukan Hal Ini
• Nenek Vanessa Angel Ungkap Rahasia dan Alasan Cucunya Terlibat Prostitusi Online
Usai membaca berita tersebut, ia pun segera melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kapolres Kupang Kota dan jajaran Kapolsek di Kota Kupang.
Menurut laporan dari jajaran Kapolres dan Kapolsek, ucapnya, pelaku penjambretan kini sudah dideteksi polisi.
"Kami sudah deteksi pelaku penjambretan ini," katanya.
Menurut jenderal bintang satu ini, pelaku penjambretan yang belakangan ini beraksi di Kota Kupang sudah terdeteksi polisi.
Ia katakan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Kapolresta Kupang dan Kapolsek se Kota Kupang untuk mengejar pelaku penjambretan ini.
Ia juga meminta masyarakat untuk lebih responsif menyampaikan dan melaporkan aksi-aksi yang mengganggu kamtibmas kepada polisi untuk segera ditindaklanjuti.
"Kalau ada laporan, maka saya akan push anggota di bawah untuk segera menindaklanjuti," ujar Brigjen Pol Johni Asadoma saat acara Syukuran Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Pertina NTT di Millenium Ballroom, Jalan Timor Raya, Kota Kupang, Minggu (13/1/2019) malam.
Brigjen Pol Johni Asadoma juga meminta masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing.
• Usai Selingkuhi Mahasiswinya, Dosen Politani Kupang Mengaku Merasakan Hal Ini
• Hari ini Senin 14 Januari 2019, Nasib Dosen Bergelar Doktor yang Selingkuhi Mahasiswinya Ditentukan
* Ibu Guru Dijambret
Sebelumnya, Jambret semakin merajalela di Kota Kupang.
Jambret bahkan berulang hanya dalam hitungan jam dengan TKP dalam satu kompleks.
Seperti yang terjadi di Kompleks Kampus Universitas Muhammadiyah (UMK) Kupang, Sabtu (12/1/2019).
Hanya selisih tiga jam, penjambretan kembali terjadi dengan terduga pelaku yang sama.
Kejadian pertama menimpa seorang mahasiswi di depan Panti Asuhan Aisyiah, lorong sebelah Barat Kampus UMK sekira pukul 16.00 Wita.
Kejadian kedua sekira pukul 17.30 Wita menimpa seorang wanita di depan Sekretariat PKS NTT, Jl. Keuangan Negara.
Pada kejadian pertama, pelaku berhasil membawa lari tas korban berisi laptop.
Sedangkan pada kejadian kedua, pelaku berhasil membawa lari tas korban berisi uang senilai Rp 2 juta, HP Android dan sejumlah berkas penting.
Namun berkas penting milik korban dikembalikan setelah terjadi negosiasi melalui handphone antara pelaku dengan korban.
Penjambretan di Kompleks UMK tidak hanya terjadi Sabtu (12/1/2019).
Sehari sebelumnya, seorang guru di TK Aisyiah III, Hadijah Bethan juga menjadi korban penjambretan dengan terduga pelaku yang sama.
Hadija harus merelakan Handphone Samsung J2 dibawa lari pelaku. Dan, pada Senin pekan ini, juga terjadi tindakan yang sama dengan terduga pelaku yang sama menimpa seorang mahasiswi di depan Kampus UMK.
• Ramalan Zodiak Selasa 15 Januari 2019, Taurus Konflik, Scorpio Gembira, Sagitarius Kacau
• Cabut Laporan, Dosen Politani Kupang Pilih Mahasiswi Selingkuhannya Ketimbang Istri dan Anaknya?
Menurut para saksi yang ditemui di TKP pada Sabtu sore, penjambretan yang terjadi pada Sabtu sore merupakan yang ke-6 kali dengan terduga pelaku yang sama.
Hadija mengungkapkan, penjambretan yang menimpa dirinya terjadi pada Jumat sekira pukul pukul 09.00 Wita dengan TKP di depan TK Aisyiah III, Jalan AH Nasution 2, Kelurahan Kayu Putih dan berlangsung begitu cepat sehingga membuatnya tidak memiliki kesempatan menyelematkan tas miliknya.
"Saat itu saya tak mampu berteriak, seperti dihipnotis. Setelah jarak 10 meter baru saya teriak," kata Hadijah, Minggu (13/1/2019).
Seorang saksi bernama Zaini yang sempat membuntuti pelaku, mengungkapkan, pelaku terakhir masuk melalui gang samping rumah mantan Walikota Kupang, Yonas Salean dan keluar di Jalan Piet Manehat depan Kantor Radio Verbum Kupang menuju Oebufu melalu Jalan Thamrin terus menuju Maulafa arah ke Perumahan Lopo Indah Kolhua Kupang.
"Kami kehilangan jejak karena pelaku masuk melalui lorong sempit dan juga terhalang kendaraan di lampu merah pertigaan ke Maulafa-Tofa-Oepura," kata Zaini.
Zaini mengungkapkan, pada kejadian kedua, pelaku dan korban sempat berdialoh melalui telepon seluler.
Dalam komunikasi itu, korban meminta pelaku mengembalikan berkas-berkas miliknya.
Pelaku bersedia memenuhi permintaan korban dengan syarat korban tidak boleh membawa orang lain atau polisi.
Pelaku bahkan sempat mengancam jika korban membawa orang lain atau polisi, akan dihabisi.
Setelah korban menyetujui syarat itu, pelaku kemudian membuang berkas-berkas korban di Terminal Oebobo, Kupang. Hingga berita ini ditulis, pelaku masih buron.
• Begini Cara Dukung Inggid Wakano di Rising Star Indonesia RCTI, Calon Bintang Asal NTT
• Dua Finalis Putri Indonesia Dipecat Yayasan Putri Indonesia (YPI), Terlibat Protitusi Online?
* Anggota Satpol PP Kena Jambret
Sementara itu, anggota Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi NTT yang diketahu bernama Sely menjadi korban kenekadan jambret, Selasa (27/11/2018), sekira pukul 11.00 Wita,
Selain terjadi di siang bolong, tindakan jambret itu terjadi di Kompleks Kantor Gubernur NTT di tengah keramaian.
Sely di lokasi kejadian menuturkan, saat itu dirinya sedang berjalan menuju Kantor Gubernur NTT sambil menerima telepon dari seseorang . Sementara salah satu tangannya menenteng dompet.
Tiba-tiba dari belakang, seorang lelaki menggunakan sepeda motor langsung menyambar dompetnya yang berisi sejumlah uang dan kartu ATM dan melaju dengan kecepatan tinggi melintasi halaman Kantor Gubernur NTT dan keluar melalui pintu keluar di Halaman Kanttor Bappeda NTT.
Sejumlah pegawai Kantor Gubernur NTT sempat mengejar pelaku setelah mendengar teriakan dari korban. Namun pelaku lebih cepat.
"Saya sempat melihat kejadian itu. Tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena laju kendaraan pelaku sangat kencang," jata seorang saksi bernama Yohanes Sakan.
• Capricorn Dan 2 Zodiak Ini Sulit Jatuh Cinta, Kamu Beruntung Jika Bisa Membuat Mereka Mencintaimu
• Teganya Scorpio dan 4 Zodiak Ini Tak Tanggung-Tanggung Akhiri Hubungan Dengan Pasangannya
Pegawai lainnya, mengaku, tidak bisa memburu pelaku karena saat itu posisi sepeda motor mereka ada di parkiran.
"Dia lari dengan sepeda motor dengan kecepatan tinggi. Kita kejar jalan kaki . Mana bisa dapat. Sepeda motor kita ada di parkiran. kita hanya bisa teriak, " celetuk seorang pegawai di TKP.
Mereka mengungkapkan, tindakannpelaku cukup nekad karena dilajukan di tengah keramaian, siang bolong dan di Kompleks Kantor Gubernur NTT. (Pos-Kupang.com/novemy leo)