Berita Kota Kupang

Ketua OMK Paroki St Maria Fatima Taklale: Anggota OMK Kurangi Keegoisan

selama menahkodai organisasi tersebut selama kurang lebih tujuh bulan masih terdapat sekat antar Orang Muda Katolik yang berada pada tataran stasi.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/GECIO VIANA
Foto bersama disela kegiatan Natal dan Tahun Baru Bersama OMK Separoki Sta Maria Fatima Taklale di Aula Paroki Sta Maria Fatima Taklale Jalan Timor Raya Km 27 Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Minggu (6/1/2019) malam. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua OMK Paroki Sta Maria Fatima Taklale, Ermelinda Yersin Putri Larung mengharapkan, para anggota OMK yang berada pada tingkat stasi untuk mengurangi keegoisan dan bersolider dengan sesama, Minggu (6/1/2019) malam.

"Kurangi keegoisan karena kita berada dalam satu rumpun organisasi dan dapat berbagi," ungkapnya disela Natal dan Tahun Baru Bersama OMK Separoki Sta Maria Fatima Taklale di Aula Paroki Jalan Timor Raya Km 27 Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang.

Diakuinya, selama menahkodai organisasi tersebut selama kurang lebih tujuh bulan masih terdapat sekat antar Orang Muda Katolik yang berada pada tataran stasi.

Melalui kegiatan tersebut, lanjut Yesi, demikian ia akrab disapa berharap, para anggota OMK dapat membuka diri dan peka terhadap dunia luar.

Artis Vanessa Angel Bebas, Polisi Sita Celana Dalam Ungu pada Kasus Prostitusi Online

Bupati Manokwari Bantah Mengamuk Di Club Malam, Videonya Viral Di Medsos

"Kami akan mencoba sebagai dasar bagi teman-teman lainnya dengan mengsupport dan memberikan informasi perkembangan anak muda jaman sekarang," ujar dosen pada satu perguruan tinggi swasta di Kota Kupang ini.

Melalui beberapa kegiatan yang dilaksanakan pihaknya, Yesi juga berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan diri para anggota OMK.

Selain itu, dari berbagai kegiatan juga akan menjadikan para anggota KMK lebih solid, militan dan loyal terhadap organisasi yang berbakti kepada gereja dan sesama.

"Kami orang muda mampu untuk memberi walaupun dengan kemampuan yang kecil tapi mampu memberi kepada gereja dan masyarakat," tegasnya.

Selain itu, Yeni juga mengaku, agenda organisasi selanjutnya akan membantu pembangunan salah salah satu gereja di wilayah Stasi Leonardo Raknamo.

"Semoga kedepannya kita semakin sensitif dengan keadaan dan bisa berkorban baik materi dan waktu terutama dalam OMK," pesannya.

Sebelumnya diberitakan, Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St Maria Fatima Taklale mengadakan Natal dan Tahun Baru Bersama dengan tujuan menyatukan setiap Orang Muda Katolik yang berada di wilayah tersebut, Minggu (6/1/2019) malam.

Kegiatan yang bertema 'Kasih yang Solider' itu dilaksanakan sekira pukul 18.00 Wita

Kegiatan tersebut diawali dengan ibadah syukur yang dibawakan oleh Sr. Lussy Wilfrida Asa Tuna, MC.

Ibadah syukur tersebut berjalan dengan khidmat dan penuh suasana keakraban dan kekeluargaan.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan kegiatan penukaran kado. Hal ini dimaksudkan untuk semakin mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan antar anggota OMK dan setiap komponen dalam Paroki Sta Maria Taklale.

Kado tersebut juga tidak hanya ditukar bersama dengan para anggota OMK akan tetapi ditukar juga dengan para suster, Romo moderator dan seluruh peserta kegiatan yang hadir.

Turut hadir ketua panitia kegiatan, Adrianus Loko Bere, Moderator OMK Paroki Sta. Maria Fatima Taklale, RD. Leonardo Magnus Toda, para suster, para pengurus Dewan Pengurus Paroki (DPP) Sta Maria Fatima Taklale, para pengurus Ketua Dewan Pembina Stasi (DPS) dan puluhan anggota OMK dari lima stasi di Paroki St Maria Taklale.

Para anggota OMK datang dari lima stasi yang berada di Paroki Sta Maria Taklale diantaranya Stasi Naibonat, Stasi Manusak, Stasi Oebelo, Stasi Tuapukan dan Paroki Pusat Taklale.

Ketua panitia kegiatan, Adrianus Loko Bere kepada POS-KUPANG.COM di sela-sela kegiatan mengatakan, kegiatan Natal dan Tahun Baru Bersama tersebut sengaja dilakukan agar mengkoordinir anggota OMK dari lima stasi yang ada untuk lebih terlibat lebih aktif dalam kegiatan yang dilakukan pada tataran paroki.

Menurutnya, selama ini para anggota KMK lebih aktif dalam kegiatan yang dilakukan di tingkatan stasi masing-masing. Hal ini menunjukkan masih ada sekat antar anggota OMK yang ada di lingkup Paroki Sta Maria Fatima Taklale.

"Mereka (anggota OMK) lupa bahwa Paroki St Maria Taklale menjadi pusat kekuatan dan aktivitas kerohanian,' ungkapnya.

Dirinya berharap, melalui kegiatan tersebut ikatan kekeluargaan dan kebersamaan semakin terjalin serta para OMK dapat terkoordinir menjadi satu dalam Paroki Sta Maria Taklale.

"Mereka tidak lagi melihat stasi mereka menjadi kekuatan tersendiri akan tetapi bersama-sama banyak melakukan kegiatan bertolak dari paroki," katanya.

Dikesempatan yang sama, Moderator OMK Paroki Sta Maria Fatima Taklale, RD. Leonardo Magnus Toda mengatakan, dari kegiatan tersebut diharapkan para anggota OMK dapat membuka diri dan terlibat dalam aktivitas gereja.

"Tentunya saya pahami bahwa mereka punya banyak kesibukan tetapi mereka diharapkan selalu punya waktu khusus yang sudah mereka siapkan untuk boleh mengikuti kegiatan gereja," ujarnya.

Dijelaskannya, setiap kegiatan dan program kerja OMK paroki telah disusun dan disepakati berdasarkan pertimbangan waktu dan kesibukan dari para anggota OMK.

"Sehingga tidak bertabrakan dengan kegiatan kampus ataupun kegiatan sekolah dan kerja," katanya.

Selain itu, RD. Leonardo juga berpesan kepada para anggota OMK m harus memiliki kematangan secara emosional dan karakter dalam berorganisasi.

"Ketika dalam pertemuan misalnya ada yang pendapatnya (anggota OMK) tidak diakomodir, pengalaman yang saya amati bahwa ada satu dan dua orang muda Katolik yang sulit sekali kalau pendapatnya mungkin tidak diterima jadi dia akan mudah tersinggung kalau pendapatnya itu tidak terima," contohnya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan hal negatif yang membuat organisasi kurang kondusif dan tentunya akan membuat organisasi berjalan mandeg.

Hal tersebut, lanjut RD Leonardo, bila dibiarkan akan berpengaruh pada anggota organisasi lainnya untuk aktif dalam organisasi.

"Yang berbahaya karena kalau pribadi ini kemudian pendapatnya tidak diakui, dia akan tersinggung dan kemudian tidak mau terlibat dalam kegiatan Orang Muda Katolik dan dia juga akan mempengaruhi teman-teman," paparnya.

Kedepannya, kata RD Leonardo, para anggota OMK dari lima stasi diharapkan juga dapat lebih aktif mengikuti segala kegiatan gereja walaupun harus membagi waktu dengan kesibukan pendidikan dan pekerjaan dari masing-masing anggota.

"Mereka tetap punya punya keinginan, daya juang untuk bisa membangun gereja di dalam hati mengikuti kegiatan-kegiatan yang positif dan juga itu kan mempengaruhi perkembangan mereka juga," katanya.

Sampai berita ini ditulis, Natal dan Tahun Baru Bersama OMK Separoki Sta Maria Fatima Taklale tengah berlangsung. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved