Berita Kampus
Kembangkan Kreativitas Mahasiswa Ini Yang Dilakukan Prodi Musik Unwira
Prodi Musik, FKIP Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar drama musikal.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Apolonia Matilde
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Program Pendidikan (Prodi) Musik, Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan (FKIP), Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang menggelar drama musikal di Aula FKIP Unwira Penfui beberapa waktu lalu.
Drama musikal yang dipentaskan oleh 22 orang mahasiswa semester III tersebut menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas mahasiswa.
Pementasan Drama Musikal tersebut bertajuk 'Semua Karena Cinta'.
• Tahun 2019 10 Negara Ini Paling Rentan Terkena Bencana Kemanusiaan, Bagaimana Dengan Indonesia?
Dosen pengasuh Mata Kuliah Drama, Jurusan Pendidikan Musik, FKIP Unwira Kupang, Dr. Lanny ID Koroh, S.Pd, M.Hum, kepada Pos Kupang di sela pementasan, mengatakan, mata kuliah drama yang diasuhnya tidak hanya berbicara soal materi dan teori, tetapi setiap minggu ada aplikasi dari materi yang didapatkan dalam bentuk latihan.
"Sejak minggu pertama para mahasiswa diproses untuk fokus terhadap drama, mulai dari menulis naskah drama, bedah naskah, hingga proses penyiapan pentas. Jadi produksi pentas bagaimana itu yang kami diskusikan, tidak seperti kuliah biasa," kata Lanny.
• Intip Yuk! Teknologi Terbaru Samsung Bisa Ubah Layar HP Jadi Speaker, Ini Penampakannya
Lanny mengatakan, dari 93 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah drama, dibagi dalam empat kelompok untuk pementasan drama. Setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mencari tema drama hingga pementasan drama.
"Setiap kelompok menulis naskah masing-masing menjadi sebuah naskah. Naskah kemudian dipresentasikan hingga ke persiapan pentas," ujarnya
"Para mahasiswa memiliki bakat yang luar biasa, tinggal mengasahnya saja. Apalagi mereka mengambil jurusan Sendratasik. Jadi semakin spesifik," tambahnya.
Menurut Lanny, pada setiap pementasan drama selama ini, dirinya mengarahkan para mahasiswa untuk menyelipkan pesan kemanusiaan, sosial dan budaya yang ada di NTT.
Lanny berharap, pementasan drama yang merupakan ujian akhir semester pada mata kuliah yang diasuhnya tidak dilihat hanya sekedar formalitas untuk mendapatkan nilai saja.
Tetapi, lanjut Lanny, para mahasiswa harus belajar dan mengembangkan minat dan bakat serta kreativitas mereka, apalagi mereka masih muda.
Ketua panitia drama musikal, Yohanes G Mau Durus, mengatakan, senang dan bangga telah menunjukkan kemampuannya di depan dosen pengasuh dan para penonton.
• Waduh! Awan Berbentuk Tsunami Mengerikan Muncul Di Langit Makasar, BMKG Angkat Bicara
"Perjuangan, suka dan duka kami selama latihan tidak terbuang sia-sia, artinya walaupun ada sedikit kesalahan teknis, tetapi kami sangat bahagia karena bisa menampilkan yang terbaik dan membuat penonton senang dengan apa yang kami tampilkan," ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan langkah awal bagi mahasiswa untuk lebih kreatif dan menjadi bekal pengalaman saat menjadi guru seni nantinya.
"Kami berharap bisa melahirkan karya-karya baru yang lebih kreatif. Ke depan, ketika kami sudah menjadi guru, kami bisa membimbing dan menerapkan apa yang kami dapat dalam pementasan ini kepada murid-murid kami kelak," katanya. (*)
