Lifestyle

Bunda Ingin Anak Disiplin Dan Taat? Coba Praktikan Cara Mudah Orang Jepang Membesarkan Anak Mereka

Bunda Ingin Anak Disiplin Dan Taat? Coba Praktikan Cara Mudah Orang Jepang Membesarkan Anak Mereka.

Editor: maria anitoda
south China morning post
Bunda Ingin Anak Disiplin Dan Taat? Coba Praktikan Cara Mudah Orang Jepang Membesarkan Anak Mereka. 

Bunda Ingin Anak Disiplin Dan Taat? Coba Praktikan Cara Mudah Orang Jepang Membesarkan Anak Mereka.

POS-KUPANG.COM - Bunda Ingin Anak Disiplin Dan Taat? Coba Praktikan Cara Mudah Orang Jepang Membesarkan Anak Mereka.

 Tak dipungkiri bahwa Jepang merupakan salah satu negara yang banyak dikagumi.

Selain karena kemajuan teknologinya, perilaku penduduk Jepang juga dinilai sangat baik.

Wartawati Tak Tersenyum Kepadanya, Prabowo Bilang Hal Seperti Ini ke Wartawati Itu

 Gaji PNS Naik 2019, Ternyata Begini Penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Berikut Rinciannya

Putri Pariwisata NTT ! Juri Penjaringan Oa Pariwisata Flores Timur 2019

Anak-anak Jepang dikenal patuh, berperilaku baik, sopan, juga penuh perhatian.

Ternyata metode membesarkan anak-anak di Jepang sangat menakjubkan.

Orangtua Jepang yakin bahwa anak-anak mereka akan mempelajari perilaku yang sesuai dengan teladan yang mereka berikan.

Menurut sebuah studi perbandingan teknik membesarkan anak yang diterbitkan oleh Kansas Association for Infant Mental Health berjudul "Disiplin dalam Anak Usia Dini", keluarga Jepang menumbuhkan kelekatan, empati, dan harmoni.

Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak Jepang taat dan belajar untuk berperilaku sosial sebagai orang dewasa.

Namun saat di rumah, anak-anak sepenuhnya bergantung pada orangtua mereka (terutama pada ibu).

Banyak orang bertanya-tanya, sebenarnya bagaimana pola asuh yang diterapkan orangtua di Jepang pada anak-anaknya?

Orangtua di Jepang mengurangi kecenderungan individualis anak muda melalui kedekatan yang ekstrem.

Disana, setiap anak memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya, bahkan sampai tidur bersama hingga usia 6 tahun.

Selama tiga tahun pertama kehidupan seorang anak, ibu mereka membawa mereka ke mana saja bersamanya.

Seorang ibu benar-benar mencurahkan waktunya untuk anak.

 Beberapa Minggu Sebelum Menikahi Lady Diana, Pangeran Charles Beri Kado Special Untuk Camila Bowles

Inilah Sosok Daniel Yudas Kogoya, Ayah Egianus Kogoya yang Pernah Terlibat Penculikan Tim Lorentz

Bawaslu Sumbar Periksa DUA ASN Dan Seorang Perangkat Desa Terlibat Pemilu

Tidak ada anak Jepang yang dititipkan ke tempat penitipan anak atau prasekolah sebelum usia tiga tahun.

Banyak orangtua Jepang percaya bahwa anak-anaknya berkelakuan baik karena mereka membesarkan anak berdasarkan filosofi Konfusianisme.

Gaya pengasuhan ini berasal dari cita-cita Konfusius untuk mendidik anak-anak dengan kebaikan.
 

Berdasarkan prinsip ini, ada beberapa komponen pengasuhan anak Jepang yang mendasar, yaitu:

Kekuatan saran

Para ibu di Jepang menggunakan ajakan, saran, serta ejekan atau sindiran halus untuk mendisiplinkan anak. Mereka menghindari konfrontasi langsung dengan anaknya.

Hal ini meminimalkan sikap menantang atau agresif dari anak.

Para ibu Jepang menggunakan saran untuk memberi tahu anak-anak apa yang harus mereka lakukan.

Alih-alih mengatakan "Ambil mainanmu!", mereka justru mengatakan "Apa yang harus kamu lakukan dengan mainanmu sekarang?"

Anak harus memberikan jawaban yang benar dan mematuhinya.

Jika anak tersebut tidak mau melakukannya bahkan berpura-pura tidak mendengar pertanyaan atau saran, sang ibu akan menggunakan ejekan yang halus.

Biasanya, anak lebih memilih untuk patuh daripada merasa malu dengan sindiran halus sang ibu.

Kekuatan gerak tubuh

Anak Jepang sangat terikat dengan ibu mereka sehingga mereka peka terhadap emosi dan gerak tubuh sang ibu.

Ketika ibu menyarankan sesuatu, anak juga akan melihat ekspresi di wajah sang ibu.

Jika mereka tak patuh, mereka akan mendapati ekspresi terkejut dan kekecewaan di wajah orang yang disayanginya.
 

Namun, ibu tidak menghukum anak itu atau langsung memarahinya. Hanya dengan ekspresi saja, anak akan kembali patuh.

Karena anak disana benar-benar menjaga keharmonisan dengan sang ibu, mereka menghindari konfrontasi dan melakukan apa yang ibunya harapkan.

Ibu-ibu Jepang juga belajar membaca suasana hati anak-anak mereka.

Jika mereka melihat bahwa anak mereka tidak berminat mematuhi permintaan, mereka tidak akan membuat permintaan pada saat itu juga, namun nanti.

Tanggal 19 Desember 2018 ! Pelantikan Pejabat Eselon II di Manggarai Barat

 Harga Tepung Terigu dan Telur Ayam di Malaka Naik

 Gaji PNS TNI Dan Polri Resmi Naik 5 Persen 2019, Ini Besaran Gaji Golongan 1A Hingga IV E 2019 Nanti

Mayoritas orangtua di Jepang melakukan apa pun untuk membuat anak-anak mereka merasa dicintai, dihargai, serta dihormati. (Kunthi Kristyani)

Artikel ini telah tayang di Intisari.Online.Com dengan judul Patut Ditiru! Ternyata Begini Cara Orangtua di Jepang Membesarkan Anak-anaknya http://intisari.grid.id/read/031268441/patut-ditiru-ternyata-begini-cara-orangtua-di-jepang-membesarkan-anak-anaknya?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved