Berita Kaleidoskop 2018

Bom Surabaya dan Jatuhnya Pesawat Lion Air, Hal yang Paling Dicari di Google Indonesia, Ini Fakta!

Berikut ini Kaleidoskop 2018 tentang lima Peristiwa Nasional Paling Dicari pengguna Google Indonesia

Editor: Bebet I Hidayat
unitedlodgehotel.com
Kaleidoskop - Bom Surabaya dan Jatuhnya Pesawat Lion Air, Hal yang Paling Dicari di Google Indonesia, Ini Fakta! 

Berikut lima peristiwa nasional yang paling dicari oleh pengguna Google di Indonesia sepanjang tahun 2018, bom Surabaya hingga pesawat Lion Air jatuh.

POS-KUPANG.COM - Dalam tahun 2018, tentu banyak peristiwa nasional yang menyita publik sehingga kabar peristiwa tersebut paling dicari oleh pengguna Google di Indonesia.

Dari sekian banyaknya peristiwa nasional di Indonesia ada 5 peristiwa nasional yang paling dicari pengguna Google di Indonesiasepanjang tahun 2018, satu di antaranya peristiwa bom Surabayahingga  pesawat Lion Air jatuh beberapa bulan lalu.

Ramalan Zodiak Malam ini - Aries Segera Petakan Serangan, Tes Sudah Selesai Leo jadi Santailah

Gubernur NTT Viktor Laiskodat Minta Waktu 5 Bulan Bersihkan Mafia Daging Sapi di Indonesia

1. Bom Surabaya

Tragedi bom Surabaya
Tragedi bom Surabaya ((Kolase TribunJatim))

Tentu di benak publik masih ingat tentang peristiwa bom di Surabaya beberapa bulan lalu pada tahun 2018 ini.

Peristiwa Pengeboman Surabaya 2018 merupakan rangkaian peristiwa meledaknya bom di berbagai tempat di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur pada 13–14 Mei 2018 lalu.

Bom tersebut meledak di berbagai tempat di Surabaya dan Sidoarjo.

Tempat-tempat tersebut seperti, Tiga tempat ibadah di Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.

Dua tempat lainnya masing-masing kompleks Rumah Susun Wonocolo di Taman, Sidoarjo dan Markas Polrestabes Surabaya.

Akibat peristiwa ini beberapa negara internasional juga ikut bersimpatik terhadap Indonesia.

Mengutip dari Wikipedia beberapa negara internasional tersebut seperti Amerika Serikat, Belanda dan Denmark yang juga mengutuk keras atas tindakan terorisme tersebut sehingga menciderai toleransi umat beragama di Indonesia.

2. Jatuhnya Pesawat Lion Air

Barang-barang milik penumpang Pesawat Lion Air PK-PQL JT 610 dikumpulkan di Posko Taktis Basarnas di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).
Barang-barang milik penumpang Pesawat Lion Air PK-PQL JT 610 dikumpulkan di Posko Taktis Basarnas di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018). ((Warta Kota/Alex Suban))

Pesawat Lion air JT 610 dalah sebuah penerbangan penumpang domestik dari Jakarta menuju Pangkal Pinang yang hilang kontak pada 29 Oktober 2018 lalu.

Dalam kejadian tersebut pihak SAR menyatakan bahwa pesawat tersebut jatuh di Tanjung Pakis, Karawang.

Bangkai pesawat ditemukan di lepas pantai utara Laut Jawa Karawang .

Dan pada 1 November 2018 lalu, Kotak hitam atau Black Box ditemukan olah Tim SAR.

Pesawat mengangkut 181 penumpang (178 dewasa dan 3 anak) serta 6 awak kabin dan 2 pilot.

Menurut Lion Air, kapten penerbangan adalah warga negara India yang sudah bekerja di maskapai ini selama tujuh tahun dan memiliki pengalaman terbang 6.000 jam, sedangkan kopilotnya adalah warga negara Indonesia dengan pengalaman terbang 5.000 jam.

Di antara para 181 penumpang pesawat terdapat dua puluh pegawai Kementerian Keuangan, tujuh anggota DPRD Bangka Belitung, dan tiga hakim pengadilan tinggi dan pengadilan negeri.

3. Gempa dan Tsunami di Palu

Kondisi Perumnas Balaroa pasca dilanda Gempa terekam kamera drone, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (5/10). Gempa yang menerjang Palu berkekuatan 7.7 SR pada Jumat (28/9/2018) diperkirakan ratusan orang tewas hingga kini masih tertimbun dan evakuasi terus dilakukan di Perumahan tersebut.
Kondisi Perumnas Balaroa pasca dilanda Gempa terekam kamera drone, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (5/10). Gempa yang menerjang Palu berkekuatan 7.7 SR pada Jumat (28/9/2018) diperkirakan ratusan orang tewas hingga kini masih tertimbun dan evakuasi terus dilakukan di Perumahan tersebut. ((TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR ))

Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 SR diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA.

Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 km.

Guncangan gempa bumi dirasakan di Kabupaten Donggala, KotaPalu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi, Kabupaten Poso, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Mamuju bahkan hingga Kota Samarinda, Kota Balikpapan, dan Kota Makassar.

Gempa memicu tsunami hingga ketinggian 5 meter di Kota Palu.

Selain tsunami akibat kejadian ini juga mengakibatkan tanah longsor yang diakibatkan oleh tanah yang bergerak.

4. Kapal Tenggelam di Danau Toba

Menhub Budi Karya Sumadi adakan tabur bunga dan mendoakan agar para korban kapal tenggelam di Danau Toba mendapat tempat di sisi tuhan yang maha esa dan khusnus khotimah dan keluarga korban diberikan kesabaran dan tabah menghadapi musibah ini, di Danau Toba, Sumatera Utara, Kamis (5/7/2018).
Menhub Budi Karya Sumadi adakan tabur bunga dan mendoakan agar para korban kapal tenggelam di Danau Toba mendapat tempat di sisi tuhan yang maha esa dan khusnus khotimah dan keluarga korban diberikan kesabaran dan tabah menghadapi musibah ini, di Danau Toba, Sumatera Utara, Kamis (5/7/2018). ((TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO))

Beberapa bulan lalu publik dikejutkan dengan tenggelamnya kapal sinar bangun di Danau Toba, Sumatera.

Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) dan PT Mahakarya Geo Survey-Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IAITB) berhasil menemukan bangkai kapal motor (KM) Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba di kedalaman 450 meter pada Minggu, 24 Juni 2018, pukul 11.12 WIB.

Tim menemukan bangkai kapal kayu itu di koordinat 2 derajat 47 menit 3.835 lintang utara dan 98 derajat 46 menit 10.767 bujur timur.

5. Gunung Merapi Meletus

Gunung Merapi meletus
Gunung Merapi meletus ((grid.id))

Aktivitas vulkanik kembali ditunjukan gunung ini pada Jumat, 11 Mei 2018, pukul 07.30 WIB.

Meski berstatus normal, Gunung Merapi mengeluarkan suara gemuruh disertai asap membumbung tinggi[18]. Letusan yang memunculkan asap setinggi hingga 5.500 meter ke udara tersebut diketahui merupakan letusan freatik.

Saat terjadi letusan, sebagian pendaki masih berada di areal Pasar Bubrah.

Tak ada laporan pendaki yang meninggal dunia maupun luka-luka. Kawasan Pasar Bubrah adalah tempat para pendaki Merapi biasa menginap dan memasang tenda.

Aktifitas Merapi terus meningkat hingga pada tanggal 21 Mei 2018, pukul 23.00 WIB status Merapi dinaikkan dari normal aktif menjadi waspada.

Pada Kamis, 24 Mei 2018 Merapi kembali erupsi dengan memuntahkan asap setinggi 6.000 meter.

Hujan abu mengguyur wilayah barat gunung yaitu Kabupaten Magelang bahkan sampi ke Kabupaten Kebumen yang berjarak lebih dari 40 kilometer.

Gunung Merapi kembali meletus Jumat, 1 Juni 2018 pada pukul 08.20 WIB dengan durasi 2 menit.

Menurut BPPTKG, kolom letusan gunung Merapi sekitar 6.000 meter dari puncak, atau sekitar 8.968 meter di atas permukaan laut arah barat laut dan teramati dari Pos Pengamatan Jrakah. Letusan tersebut menyebabkan hujan abu di Pos PengamatanGunung Merapi Jrakah dan Selo.

Bahkan laporan hujan abu hingga ke Salatigadan Kabupaten Semarang.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan waspada atas hujan abu dan selalu mengenakan alat pelindung diri (APD), seperti kacamata, jaket, dan masker saat berada di luar rumah. (Tribunnews)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved