Breaking News

Berita Wisata

Pernyataan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat Soal Komodo Dinilai Terlalu Vulgar, Pahami 6 Tips

Dalam rapat kerja Triwulan III Polda NTT di Hotel Aston Kupang, Rabu (5/12/2018), Viktor memberikan pernyataan 'vulgar' terkait komodo.

Editor: Agustinus Sape
Wikipedia/Kolase Pos-Kupang.com
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat dan komodo. 

Dalam rapat kerja Triwulan III Polda NTT di Hotel Aston Kupang, Rabu (5/12/2018), Viktor memberikan pernyataan 'vulgar' terkait komodo.

POS-KUPANG.COM - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, makin populer terutama karena pernyataan-pernyatannya yang lugas, tanpa tedeng aling-aling.

Bahkan pernyataannya tentang komodo kini menjadi polemik di dunia pariwisata.

Dalam rapat kerja Triwulan III Polda NTT di Hotel Aston Kupang, Rabu (5/12/2018), Viktor memberikan pernyataan 'vulgar' terkait komodo.

"Kalau kita sudah sepakat bahwa komodo itu binatang langka dan dilindungi, berarti di Taman Nasional Komodo, itu tidak ada yang namanya perlindungan manusia," ucap Viktor, dikutip dari Kompas.com.

"Yang ada hanya perlindungan hewan," lanjutnya.

Tak sampai di situ, Viktor juga menambahkan kalimat yang cukup membuat wisatawan menjadi ngeri.

"Jadi manusianya boleh mati, tapi komodonya tidak boleh mati," sambung Viktor.

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat  Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita), Asnawi Bahar, mengatakan wisatawan bisa takut atas apa yang dikatakan Viktor tersebut.

Gubernur Viktor Laiskodat Milih untuk Lindungi Komodo, Manusia Perusak TNK Biarkan Mati Saja

Viktor Bungtilu Laiskodat Bilang Ada Profesor Protes Kenapa Tidak Fokus Pertanian dan Peternakan

Ia menilai bahasa yang digunakan Viktor terlalu vulgar.

"Ini bahasa terlalu vulgar ya, namun kita hormati rasa sayang pak Gubernur kepada Taman Nasional Komodo," kata Asnawi saat dihubungi KompasTravel, Kamis (6/12/2018).

Menurut Asnawi, keamanan adalah masalah utama dalam industri pariwisata.

Ia mengatakan manusia dan hewan harus hidup berdampingan dengan damai.

"Karena (manusia dan hewan) saling tergantung satu sama lain," tambahnya.

Terlepas dari hal tersebut, wisatawan bisa melakukan tindakan preventif saat berkunjung ke Pulau Komodo.

Untuk itu, berikut TribunTravel memberikan enam tips berkunjung ke habitat komodo agar tak diserang.

1. Wajib dipandu ranger

Wisatawan wajib dipandu oleh ranger yang sudah siap di kawasan tersebut.

Wisatawan tidak diperbolehkan berjalan sendirian di habitat komodo, karena dikhawatirkan akan diserang komodo.

2. Jangan pakai parfum

Sebelum tiba di habitat komodo, sebaiknya jangan pakai parfum atau sesuatu yang berbau menyengat.

Pria Asal Surabaya Ini Ditangkap Karena Lakukan Hal Ini Terhadap 6 Pacarnya

Karena, komodo memiliki indera penciuman yang sangat tajam.

3. Saat menstruasi

Perempuan yang sedang menstruasi sebaiknya segera lapor ke pemandu.

Dengan begitu, pemandu dapat melakukan upaya pengamanan yang tepat.

Komodo memiliki penciuman yang sangat sensitif terhadap bau darah.

4. Hindari daerah lembab

Komodo kerap berdiam di daerah lembab, karena itulah yang mereka sukai.

Maka sebaiknya hindari daerah-daerha lembab, seperti toilet, bawah pohon, atau di bawah kolong bangunan.

Jika ingin ke toilet, periksalah keadaan di sekitar dan dalam toilet.

5. Dilarang berisik

Wisatawan yang sedang berada di habitat komodo dilarang berisik.

Berjalanlah dengan tenang dan jangan menimbulkan suara yang keras dan berisik.

6. Memotret tanpa flash

Jika ingin memotret komodo, matikan flash yang ada pada kamera.

Flash bisa saja membuat komodo merasa terganggu dan menyerang wisatawan.

(TribunTravel.com/Sinta Agustina) 

Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Pernyataan Gubernur NTT tentang Komodo Jadi Polemik, Ini 6 Tips Berkunjung ke Pulau Komodo

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved